TARI
BAKSA KEMBANG
Apakah Tari Baksa Kembang itu? Yuk
kita cari tahu di sini.
Tari
Baksa Kembang adalah
salah satu tarian klasik dari Kalimantan selatan yang
di fungsikan sebagai tarian penyambutan tamu. Tarian ini biasanya dimainkan
oleh penari wanita sebagai penari tunggal atau bisa juga dengan berkelompok
dengan syarat jumlah penari harus ganjil.
Tari Baksa Kembang awalnya merupakan
tarian yang hanya di tampilkan di lingkungan kerajaan untuk menyambut tamu
kehormatan atau kerabat kerajaan. Namun seiring dengan perkembangan, tarian ini
mulai populer di masyarakat ketika kerajaan Banjar mulai membuka akses untuk
masyarakat menyaksikan pertunjukan tari ini. Sehingga Tari Baksa Kembang mulai
populer di masyarakat dan menjadi salah satu kebudayaan daerah di Kalimantan
selatan.
Sebenarnya Tari Baksa Kembang
memiliki berbagai versi yang berbeda, namun
masih tidak meninggalkan versi aslinya. Beberapa versi tersebut di antaranya
seperti Lagureh, Tapung Tali, Kijik, Jumanang. Di karenakan banyaknya versi yang ada, maka para
seniman Tari Baksa Kembang dari beberapa
versi yang ada di kumpulkan untuk menjadikan satu Tari Baksa Kembang yang baku. Setelah itu mulai di kenalkan oleh masyarakat
luas dan menjadi Tari Baksa Kembang yang baku hingga kini.
Dalam pertunjukannya, penari di balut dengan busana
khas Tari Baksa Kembang. Selain itu penari juga lengkapi dengan selendang yang
di gunakan untuk menari, sehingga saat menari terlihat anggun dan mempesona.
Salah satu yang khas dalam busana Tari Baksa Kembang adalah mahkota di
kepalanya yang bernama gajah gemuling, yaitu mahkota yang di hiasi
oleh dua kembang bogam ukuran kecil dan anyaman daun
kelapa muda yang sering di sebut halilipan.
Gerakan dalam tarian ini
menggambarkan seperti putri - putri remaja yang cantik sedang bermain di taman
bunga. Mereka memetik beberapa bunga yang kemudian di rangkai menjadi kembang
bogam dan mereka bawa sambil menari dengan lemah gemulai dan cantik.
Dalam pertunjukannya, penari di membawa property di tangannya sepasang kembang
bogam, yaitu rangkaian kembang mawar, melati, kantil dan kenanga. Kembang
bogan ini akan dihadiahkan kepada tamu yang datang setelah tarian selesai.
Tari Baksa Kembang bisa kita temukan di
berbagai acara penyambutan tamu, acara adat dan juga festival budaya di Kalimantan
selatan. Seiring dengan perkembangan, banyak kreasi yang di tambahkan
dalam setiap pertunjukan tari ini, contohnya dalam kreasi busana atau gerakan
tambahan. Hal ini di lakukan sebagai pelestarian kesenian ini dan agar pertunjukan
yang di sajikan terlihat menarik.
Apakah Tari Baksa Kembang itu? Yuk
kita cari tahu di sini.
Tari
Baksa Kembang adalah
salah satu tarian klasik dari Kalimantan selatan yang
di fungsikan sebagai tarian penyambutan tamu. Tarian ini biasanya dimainkan
oleh penari wanita sebagai penari tunggal atau bisa juga dengan berkelompok
dengan syarat jumlah penari harus ganjil.
Tari Baksa Kembang awalnya merupakan
tarian yang hanya di tampilkan di lingkungan kerajaan untuk menyambut tamu
kehormatan atau kerabat kerajaan. Namun seiring dengan perkembangan, tarian ini
mulai populer di masyarakat ketika kerajaan Banjar mulai membuka akses untuk
masyarakat menyaksikan pertunjukan tari ini. Sehingga Tari Baksa Kembang mulai
populer di masyarakat dan menjadi salah satu kebudayaan daerah di Kalimantan
selatan.
Sebenarnya Tari Baksa Kembang
memiliki berbagai versi yang berbeda, namun
masih tidak meninggalkan versi aslinya. Beberapa versi tersebut di antaranya
seperti Lagureh, Tapung Tali, Kijik, Jumanang. Di karenakan banyaknya versi yang ada, maka para
seniman Tari Baksa Kembang dari beberapa
versi yang ada di kumpulkan untuk menjadikan satu Tari Baksa Kembang yang baku. Setelah itu mulai di kenalkan oleh masyarakat
luas dan menjadi Tari Baksa Kembang yang baku hingga kini.
Dalam pertunjukannya, penari di balut dengan busana
khas Tari Baksa Kembang. Selain itu penari juga lengkapi dengan selendang yang
di gunakan untuk menari, sehingga saat menari terlihat anggun dan mempesona.
Salah satu yang khas dalam busana Tari Baksa Kembang adalah mahkota di
kepalanya yang bernama gajah gemuling, yaitu mahkota yang di hiasi
oleh dua kembang bogam ukuran kecil dan anyaman daun
kelapa muda yang sering di sebut halilipan.
Gerakan dalam tarian ini
menggambarkan seperti putri - putri remaja yang cantik sedang bermain di taman
bunga. Mereka memetik beberapa bunga yang kemudian di rangkai menjadi kembang
bogam dan mereka bawa sambil menari dengan lemah gemulai dan cantik.
Dalam pertunjukannya, penari di membawa property di tangannya sepasang kembang
bogam, yaitu rangkaian kembang mawar, melati, kantil dan kenanga. Kembang
bogan ini akan dihadiahkan kepada tamu yang datang setelah tarian selesai.
Tari Baksa Kembang bisa kita temukan di
berbagai acara penyambutan tamu, acara adat dan juga festival budaya di Kalimantan
selatan. Seiring dengan perkembangan, banyak kreasi yang di tambahkan
dalam setiap pertunjukan tari ini, contohnya dalam kreasi busana atau gerakan
tambahan. Hal ini di lakukan sebagai pelestarian kesenian ini dan agar pertunjukan
yang di sajikan terlihat menarik.
0 Response to "Sejarah TARI BAKSA KEMBANG (asal - usul )"
Post a Comment