Metamorfosis Hewan dan Serangga (Capung, Belalang, Lebah, Laba - laba, Katak, kecoa, Lalat, Nyamuk) Singkat Lengkap

Metamorfosis Capung

1. Stadium Telur

Proses metamorfosis capung diawali dengan stadium telur. Telur capung dihasilkan dari proses perkawinan antara induk capung jantan dan induk capung betina. Sepasang induk capung umumnya melakukan perkawinan di udara. Jika Anda pernah melihat 2 ekor capung terbang secara berdempetan, pada saat itulah proses perkawinan terjadi.

Setelah sel telur betina terbuahi oleh spermatozoa capung jantan, telur yang dikandung betina kemudian akan diletakan di sekitar wilayah perairan. Yang paling sering ditemukan, induk betina meletakan telurnya di daun-daunan tumbuhan air seperti eceng gondok, padi, dan rerumputan di tepi sungai. Peletakan telur pada daerah yang dekat dengan air bukannya tanpa alasan. Saat telur nantinya menetas, nimfa yang keluar dari cangkang telur capung tersebut hanya akan hidup jika berada di daerah perairan.

Dalam satu kali bertelur, induk betina capung bisa menghasilkan hingga 100.000 butir telur. Akan tetapi, dari jumlah itu yang benar-benar bisa menetas biasanya tidak lebih dari 80%-nya. Semua telur yang dihasilkan betina capung biasanya akan diselimuti lendir-lendir licin.

Lamanya stadium telur pada proses metamorfosis capung berlangsung sekitar 2 sd 7 hari. Jika di musim dingin atau musim hujan, stadium telur tersebut bisa berlangsung lebih lama lagi.

2. Stadium Nimfa

Setelah telur capung menetas, nimfa keluar dari cangkang telur untuk kemudian masuk ke dalam dasar perairan yang dangkal. Nimfa capung tergolong karnivora yang sangat ganas. Ia memakan semua mikroorganisme perairan seperti ganggang, berudu (larva katak), anak ikan, dan mempredasi temannya sendiri. Untuk bertahan hidup di air, nimfa capung bernapas dengan insang yang terdapat di ujung perutnya.

Di dalam perairan, nimfa terus tumbuh dan berkembang. Ia mengalami 8 sd 12 ganti kulit (ekdisis) dengan tiap tahapan yang disebut instar.

Dalam proses metamorfosis capung, stadium nimfa adalah stadium yang menghabiskan waktu paling banyak. Stadium nimfa bisa menghabiskan waktu antara 4 minggu sd 4 tahun. Lamanya stadium nimfa sangat dipengaruhi oleh spesies dan lingkungan tempat hidupnya. [Baca Juga : Proses Metamorfosis Lalat]

3. Stadium Imago (Capung Dewasa)

Setelah melewati fase nimfa yang panjang, metamorfosis capung dilanjutkan dengan stadium imago. Nimfa capung yang sebelumnya berada di dasar perairan secara perlahan akan merayap keluar melalui ranting dedaunan tumbuhan air. Imago keluar dengan melepaskan kulit terakhirnya dari nimfa yang disebut exuvia. Pada fase peralihan dari nimfa ke imago ini, kondisi capung sangat lemah. Ia sangat rawan dimangsa oleh para aves, pisces, dan hewan insektivora lainnya.

Awal fase imago, capung sudah memiliki 2 pasang sayap, toraks, dan abdomen sama seperti capung dewasa. Hanya saja tubuhnya masih sangat lunak. Ia sudah dapat terbang dan mencari mangsa kesana kemari. Ia akan tumbuh menjadi capung dewasa dan menghabiskan usianya yang hanya berlangsung selama 2 sd 4 bulan.

Ia akan kembali bereproduksi, kawin dengan pasangannya dan kembali meletakan telur-telur capung baru di dedaunan untuk melanjutkan proses metorfosis selanjutnya.

 

Metamorfosis Belalang



1. Tahap Stadium Telur

Proses metamorfosis belalang diawali oleh fase telur. Telur belalang berasal dari hasil pembuahan sel telur betina oleh spermatozoa belalang jantan. Telur yang dihasilkan tersebut kemudian diletakan oleh belalang betina pada beragam tempat, bisa di dedaunan, batang tanaman, hingga di dalam tanah. Dalam satu kali proses pembuahan, belalang betina umumnya dapat menghasilkan hingga 10 sampai 300 butir telur. Telur belalang sendiri bentuknya menyerupai sebutir beras, persis seperti ditampilkan gambar di samping.

Di daerah sub tropis belalang betina umumnya hanya akan meletakan telur di bawah tanah, sekitar 3-4 cm dari permukaan. Hal ini dimaksudkan agar telur tidak rusak karena suhu yang terlalu dingin pada saat musim salju.

Lama penetasan telur sendiri sangat bervariasi tergantung kondisi lingkungan. Jika di daerah tropis telur bisa menetas lebih cepat, di daerah sub tropis telur dapat mengalami masa dorman hingga 10 bulan sebelum akhirnya menetas pada awal musim panas. Dari telur-telur yang menetas itulah keluar nimfa atau bayi belalang mungil yang berwarna putih.

 

2. Tahap Stadium Nimfa

Nimfa adalah belalang kecil yang belum memiliki sayap dan alat reproduksi. Persis setelah menetas, nimfa umumnya berwarna putih, dan berubah warna menjadi hijau atau coklat setelah terpapar sinar matahari dalam beberapa saat.

Fase nimfa pada tahap metamorfosis belalang sendiri umumnya hanya berlangsung sekitar 25 sd 40 hari. Selama fase ini nimfa akan makan daun-daun muda, mengalami pertumbuhan, dan mengalami ganti kulit (instar) sebanyak 4 sd 6 kali tergantung suhu dan kelembaban lingkungan serta jenis belalangnya.

Pada instar ke enam (30 sd 40 hari), nimfa umumnya mulai akan memiliki sayap kecil di tubuhnya hingga akhirnya ia masuk ke fase selanjutnya dalam metamorfosis menjadi belalang dewasa yang siap terbang.

3. Tahap Stadium Belalang Dewasa

Setelah melewati fase nimfa selama 1 bulan, proses metamorfosis belalang kemudian dilanjut dengan fase belalang dewasa. Belalang dewasa memili saayap lengkap yang kuat dan dapat digunakan untuk terbang. Sistem reproduksinya pun telah matang dan siap digunakan untuk menghasilkan telur-telur belalang baru setelah melalui proses pembuahan bersama pasangannya.

Dari penjelasan mengenai daur hidup dan metamorfosis belalang yang dijelaskan di atas, dapat kita simpulkan beberapa hal. Pertama, metamorfosis belalang termasuk contoh metamorfosis tidak lengkap karena tidak melalui fase pupa atau kepompong. Kedua, rentang waktu antara awal kali telur diletakan hingga menjadi belalang dewasa dalam metamorfosis belalang sangatlah bervariasi, waktu terlama dihabiskan pada fase telur yang bisa mencapai hingga waktu 10 bulan.

 

Metamorfosis Lebah



1. Telur

Fase metamorfosis pertama pada lebah adalah telur yang dimulai ketika lebah betina atau ratu lebah bertelur. Ratu lebah biasanya meletakkan telur telurnya didalam sebuah sarang yang dibuat oleh satu koloni. Sarang lebah terbagi menjadi banyak sel yang masing masing sel biasanya di isi dengan 1 telur saja. Perlu kamu tahu bahwa telur lebah memiliki ukuran 1,7 milimeter, jadi sangat kecil dan sulit jika dilihat mata telanjang.

Hal menarik dari telur telur lebah adalah pembagian kasta menjadi 3 oleh ratu lebah, kasta yang dimaksud disini adalah tingkatan yang mana setiap tingkatan memiliki perbedaan dalam hal pertumbuhan. 3 kasta ini adalah lebha prajurit, lebah pekerja dan lebah calon ratu. Masing masing telur dengan kasta berbeda akan ditempatkan oleh ratu lebah di sel sarang yang berbeda. Telur yang menjadi lebah pekerja pada umumnya memiliki sel sarang yang justru lebih besar dibanding kasta yang lain.

Telur telur lebah sangat kecil dan bentuknya seperti butiran beras. Telur lebah ini akan menetas dan keluar larva setelah 3 hari dari awal diletakkannya pada sarang. Cukup cepat prosesnya dibanding proses perubahan telur ke larva pada hewan lain.

2. Fase Larva

Tiga hari setelah lebah ratu meletakkan telur telurnya pada sarang, telur akan menetas dan menjadi larva. Tahukah kamu bahwa larva lebah memiliki warna putih persis seperti beras tapi posisi larva ini meringkung didalam sel sarang seperti seekor belatung. Pada fase ini biasanya banyak dicari untuk pakan ikan atau untuk memancing. Larva ini akan tumbuh dengan cepat dan akan berganti kulit sebanyak 5 kali sebelum pada akhirnya menjadi pupa.

Pada tahap metamorfosis ini, larva lebah sangat rakus. Dapat dikatakan rakus karena larva bisa makan hingga 1.300 kali dalam sehari. Makanan larva adalah serbuk sari yang dibawa oleh para lebah pekerja kedalam sarang sarang mereka. Dengan memakan makanan tersebut selama 5 hari, ukuran larva dapat bertumbuh sampai 1.570 kali lebih besar jika dibandingkan denga ukuran sebelumnya.

 

Nah, setelah sampai pada fase instar terakhir lebah pekerja akan menutup rumahnya dengan lilin lebah untuk menyegel dan ini merupakan awal mula larva memasuki fase pupa.

3. Fase Pupa

Fase Pupa berlangsung selama 12 hari dan dalam waktu tersebut calon lebah mengalami banyak pembentukan dan penyempurnaan organ organ tubuh seperti mata, kaki dan sayap sayapnya pun mulai terbentuk. Mata larva yang sebelumnya kemerah merahan akan berubah menjadi ungu kemudian kembali lagi menjadi hitam. Pada hari ke 12 lebah ini sudah tumbuh bulu bulu halus, kemudian memakan lilin lebah yang tadinya menjadi segel. Setelah habis memakannya, lebah ini akan keluar dan menjadi imago (lebah dewasa).

4. Fase Imago (Lebah dewasa)

Setelah melalui ketiga tahapan diatas, lebah akan keluar dari sarang dan siap melakukan tugasnya masing masing sesuai dengan kastanya sebagai pekerja, prajurit atau pun menjadi ratu. Lebah pekerja bertugas membuat sarang dan mencari makan, lebah prajurit menjaga keamanan sarang, dan lebah ratu bertugas melakukan reproduksi atau perkembangbiakan. Kenapa disebut ratu ? Karena disini ratu lebah merupakan kunci untuk melanjutkan keturunannya nanti.

 

Metamorfosis  Laba-laba



Setelah fertilisasi (pembuahan), labah-labah betina menghasilkan kantung

telur, yang ukuran dan bentuknya berbeda-beda tergantung spesies. Kantung telur

umumnya terdiri atas kumpulan benang sutera yang membungkus telur. Beberapa

spesies meninggalkan kantung ini di dekat habitatnya atau di dalam galian. Telur

menetas di dalam kantung, dan labah labah muda berganti kulit sekali sebulum

muncul. Labah-labah muda ini disebut spiderling atau nimfa, dan sudah mencari

makanan  sendiri.  Nimfa  ini  adalah  bentuk  miniatur  labah-labah  dewasa,  yang

mempunyai spineret dan kelenjar racun yang sudah berfungsi. Nimfa mengalami

molting 2-12 kali sebagai juvenil, tergantung jenis laba-labah, sebelum mencapai

dewasa   kelamin.   Labah-labah   ini   bisa   memencar   dengan   mengembangkan

benang-benang suteranya dan terbawa angin.

 

Daur hidup pada kebanyakan labah-labah pemintal benang adalah kurang

dari 12 bulan, tetapi pada labah-labah penggali tanah berekembang lebih lama dan

tampaknya   mempunyai   daur   hidup   yang   lebih   lama   (beberapa   tahun).

Perkawinan  labah-labah  sangat  menarik.  Organ  reproduksi  pada  yang  jantan

terletak di pedipalpi. Bila siap berkopulasi laba-laba jantan memintal jaring kecil

dan  menaruh  setitik  spermanya  di  situ  atau  di  tanah  atau  beberapa  tumpukan

serasah. Setelah itu dia mengambil cairan tersebut dipindahkan ke dalam labu-

labu kecil pada pedipalpinya. Setelah itu dia mengambil cairan tersebut dengan

pedipalpi dan mencari betina, serta menyalurkannya kepada spermateka betina.

 

Setelah betina dibuahi, jantan seringkali ditangkap dan dimakan oleh yang betina.

Laba-laba mengalami sangat sedikit metamorfosis selama perkembangan

mereka. Apabila menetas, mereka kelihatan seperti dewasa-dewasa yang kecil.

Bila   tungkai-tungkai   hilang  selama   perkembangan,   mereka   biasanya   dapat

beregenerasi.  Laba-laba  biasanya  berganti  kulit  dari  4  sampai  12  kali  selama

pertumbuhan mereka sampai dewasa. Kebanyakan laba-laba berumur 1-2 tahun

 

Metamorfosis katak



1. Fase Telur Katak

telur katak

Seperti pada metamorfosis kupu-kupu dan semua makhluk hidup yang bermetamorfosis fase pertama adalah telur. Ketika musim pembuahan, katak betina akan melepaskan banyak sekali telur di air. Setelahnya katak jantan akan membuahi telur tersebut. Ini disebut pembuahan eksternal (fertilisasi eksternal).

Pembuahan eksternal ini sangat rawan terjadinya kegagalan. Banyak faktor yang mempengaruhi semisal adanya arus air yang kuat, adanya predator berupa ikan. dan gangguan lain. Telur katak banyak dijumpai dalam keadaan berkelompok, mereka disatukan oleh semacam jelly yang melindungi sel telur.

Untuk katak pohon umumnya mereka meletakkan telur pada cabang pohon. Bentuk luar menyerupai busa untuk melindungi sel telur dari panas matahari. Telur katak akan menetas menjadi larva setelah berusia 21 hari

2. Fase kecebong katak

kecebong katak fase metamorfosis katak

Kecebong atau berudu katak akan berada disekitar telur untuk memakan sisa makanan dari cangkang sampai fungsi tubuhnya tumbuh dan memungkinkan untuk mencari makan sendiri. Berudu katak akan melakukan pembentukan organ insang, ekor dan mulut sampai tubuhnya terbentuk sempurna.

Sampai usia satu minggu organ kecebong telah terbentuk sempurna dan siap mencari makan sendiri. Pada awalnya insang kecebong berada di permukaan kulitnya. Saat mencapai umur 4 minggu insang akan ditutupi oleh kulit sehingga insang akan masuk ke dalam tubuh dan menghilang perlahan-lahan.

Selama 6 minggu, pada proses metamorfosis katak, kecebong akan terus mengalami perubahan fungsi fisiologis hewan dan bentuk morfologi nya. Kaki belakangnya mulai tumbuh kemudian diikuti pertumbuhan kaki depan. Begitu juga organ dalam, paru paru mulai berkembang sebelum akhirnya masuk ke tahap selanjutnya. Katak muda.

Pada masa 6 minggu sampai 9 minggu akan mulai terlihat bentuk kepala dan tubuhnya perlahan mulai memanjang. Makanan kecebong pada masa ini berupa serangga mati yang terdapat di perairan.

3. Fase katak muda

katak muda sebagai salah satu tahap metamorfosis katak

 

Fase ini dimulai pada minggu ke 12. Sesudah mengalami proses pertumbuhan, kecebong mulai mengalami fase pertumbuhan. Perubahan bentuk diantaranya, insang hilang, ekor katak memendek, mulut melebar, dan paru paru yang baru terbentuk mulai berfungsi.

 

Katak muda sudah mulai beraktifitas di daratan dan mulai meninggalkan perairan. Selain itu juga sistem pencernaan katak akan diadaptasi kan menjadi karnivora, pemakan serangga. Pada fase ini hanya berlangsung kurang lebih selama 3 minggu, sampai katak muda sempurna menjadi katak dewasa.

4. Fase akhir, katak dewasa

sepasang katak metamorfosis katak

Pada minggu ke -16. Katak sudah terbentuk sempurna, Katak dewasa sudah tidak lagi mempunyai insang dan berganti menjadi paru paru. Bentuknya pun jauh berbeda dengan beludru. Pun sudah tidak mempunyai ekor lagi. Katak dewasa mempunyai kaki yang kuat dan berselaput diantara setiap jarinya. Katak dewasa tidak lagi hidup di air. Mereka hanya akan menuju ke perairan saat masa pembuahan. Dan kemudian terulang lagi proses daur ulang katak

 

Metamorfosis Kecoa



1. Stadium Telur

Proses metamorfosis kecoa diawali dengan stadium telur. Telur kecoa diperoleh dari hasil pembuahan sel telur betina oleh sel spermatozoa kecoa jantan. Induk betina kecoa umumnya akan meletakan telur yang dikandungnya di atas permukaan tanah atau sampah. Lebih sering dijumpai pula telur kecoa diletakan di daerah yang jarang dilalui orang.

Dalam sekali bertelur, induk kecoa bisa meletakan sekitar 16 sd 32 butir telur. Telur-telur tersebut biasanya saling melekat satu sama lain karena adanya cairan lengket di permukaannya. Telur-telur yang berwarna hitam atau coklat tersebut biasanya juga dilindungi dengan cangkang kapsul yang disebut ootheca. Oorheca sangat keras sehingga dapat melindungi telur dari benturan luar.

Telur kecoa akan menetas antara rentang 1 sd 2 bulan tergantung dari jenis dan spesies induknya. Dari telur yang menetas akan keluar nimfa atau kecoa muda.

2. Stadium Nimfa

Setelah telur menetas, nimfa atau bayi kecoa akan keluar. Nimfa berukuran sangat kecil menyerupai kutu beras tapi berwarna putih. Nimfa sudah dapat bergerak bebas mencari makan hingga tumbuh dan berubah warna menjadi cokelat. Di awal fase ini, nimfa belum memiliki sayap.

Dalam proses metamorfosis kecoa, fase nimfa dilalui selama 60 hari dengan 4 sd 7 kali instar atau ganti kulit. Setiap berganti kulit, kulit nimfa yang baru akan semakin keras. Sayap kecil baru mulai keluar pada fase instar terakhir sebelum memasuki fase imago. Gambar nimfa kecoa dan pertumbuhannya hingga menjadi kecoa dewasa bisa Anda lihat pada ilustrasi di bawah ini.

Metamorfosis Kecoa

3. Stadium Imago (Kecoa Dewasa)

Melewati periode instar terakhir, nimfa kecoa sudah mulai memiliki 2 pasang sayap. Pada fase inilah stadium imago dimulai. Imago atau serangga dewasa dari kecoa memiliki sayap yang kuat sehingga memungkinkannya untuk dapat terbang kesana kemari. Di awal fase imago, kecoa muda berukuran lebih kecil. Ia akan tumbuh menjadi lebih besar hingga siap melakukan proses reproduksi bersama pasangannya.

Stadium imago berlangsung selama 200 hari dan dapat bertelur sebanyak 8 sd 20 kali sebelum akhirnya mati.


Metamorfosis Hewan Lalat

Secara singkat lalat mengalami metamorfosis sempurna, artinya lalat mengalami 4 fase yaitu fase telur, fase larva, fase pupa, dan imago (alat dewasa). Untuk penjelasan setiap fase akan saya jelaskan secara detail pada sub bab dibawah ini.

1. Telur

Fase metamorfosis pada lalat adalah telur. Pada fase ini, telur dihasilkan dari proses perkawinan antara lalat jantan dengan lalat betina. Bisa menjadi telur ketika proses pembuahan oleh spermatozoa berhasil. Jika sudah kawin tapi spermatozoa membuahi sel indung betina maka bibit telur tidak dapat terbentuk.

Telur lalat pada umumnya diletakkan oleh betinanya secara berkelompok, biasanya di tempat tempat kotor, seperti di lingkungan sampah, bankai atau kotoran manusia. Tempat tempat kotor tersebut pada umunya terdapat sumber makanan bagi larva lalat setelah menetas nanti. Selain karena sebagai sumber makanan, lalat betina memilih tempat kotor juga karena menganggap bahwa tempat tersebut aman dari gangguan para predator.

Bentuk telur lalat sendiri lonjong bulat dan memiliki warna putih dengan ukuran panjang 1 hingga 2 milimeter. Pada fase telur ini, biasanya akan mulai menetas dalam waktu cepat yaitu hanya 1 hari atau 24jam yang kemudian berubah menjadi larva.

2. Larva

Setelah telur lalat tersebut menetas, maka keluarlah larva atau yang biasa kita sebut sebagai belatung (siggat). Bentuknya sangat menjijikkan (kecil kecil putih) dan banyak memakan kotoran disekitarnya. Larva inipun akan tumbuh dan mengalami beberapa kali pergantian kulit (instar). Seiring bertambahnya waktu, tubuh larva akan semakin besar dan mengeras.

Untuk periode fase larva lalat ini terbilang cukup cepat. Pasalnya hanya dalam 2 hari saja sudah bisa melalui fase ini. Ketika mengalami pergantian kulit yang terakhir, larva lalat akan segera mencari tempat perlindungan yang jauh dari predator. Pada fase larva akhir, Ia akan masuk ke fase pupa dimana pada fase pupa menjadi inaktif (tidak aktif).

3. Fase Pupa

Setelah melalui tahap akhir menjadi larva, fase selanjutnya adalah menjadi pupa. Ia akan mencari tempat berlindung untuk bertapa dan menjalani fase pupa. Tempat tempat yang biasa di pilih oleh nya adalah tempat gelap dan terhindar dari sinar matahari langsung. Tubuh larva yang tadinya lembek perlahan pada fase ini akan menjadi keras dan berwarna coklat. Struktur tubuhnya pun berubah seperti kokon.

Larva akan menjalani fase pupa selama kurang lebih 7 hari atau 1 minggu. Pada fase pupa inilah tubuh terus mengalami perkembangan dan perubahan bentuk. Pada hari ke 3 sampai hari ke 6 pupa akan mulai terbentuk sayap. Dan pada tahap terakhir pupa, ia akan membelah yang kemudian terbang menjadi lalat dewasa (imago).

4. Imago (Lalat Dewasa)

Setelah melalui fase pupa, proses metamorfosis yang terakhir pada lalat adalah imago. Lalat dewasa yang berhasil keluar dari selubung kokon/pupa akan mulai terbang kesana kemari untuk mencari makan. Makanannya biasanya adalah zat zat organik yang membusuk dan biasanya mengeluarkan bau tidak sedap.

Pada fase imago panjang umur lalat hanya sekitar 21 hari saja. Meskipun begitu, ketika lalat imago betina ini berhasil dibuahi, Ia akan bertelur dan menghasilkan kurang lebih 900 butir telur selama hidupnya. Nah, peletakan telur inilah yang menjadi awal proses metamorfosis pada lalat.

 

Metamorfosis Nyamuk

\

1. Telur

Gambar Telur Nyamuk - Metamorfosis SempurnaTidak semua nyamuk memerlukan darah, hanya nyamuk betinya yang diketahui menghisap darah manusia. Nyamuk Betina memerlukan darah sebagai sumber protein dan Energi yang cukup untuk digunakan saat masa memproduksi telur. Begitu dia siap bertelur, dia akan mencari tempat yang tepat. Nyamuk memerlukan tempat yang berair untuk meletakan telurnya, terutama di genangan air cenderung jernih atau air yang mengalir dengan sangat lambat sehingga telur tidak akan terseret arus air.

Bisanya Nyamuk Betina mampu memproduksi telur sebanyak 100-300 butir dengan ukuran yang sangat kecil yaitu 0,5 mm. Telur diletakkan satu per satu dan mengapung di permukaan air. Biasanya telur berwarna putih ketika pertama kali dikeluarkan, dalam satu hari kemudian warna telur nyamuk menjadi gelap mendekati hitam. Mereka menetas dalam satu hingga tiga hari tergantung pada suhu lingkungan sekitar. Lokasi yang digunakan untuk meletakan telur berbeda beda tergantung spesies dari nyamuk yang bertelur. Sebagai contoh Nyamuk Culex, Culiseta, dan Anopheles meletakkan telur mereka di atas air sementara Aedes meletakkan telur mereka di lumpur basah. Lamanya tahap telur sangat tergantung pada spesies dan kondisi lingkungan. Kebanyakan telur menetas menjadi larva dalam waktu 48 jam atau sekitar 1-2 hari.

2. Jentik – larva

Gambar Jentik Jentik Nyamuk - Larva Metamorfosis SempurnaLarva yang baru menetas disebut larva instar. Saat baru menetas ukuran larva nyamuk pertama kali sangat kecil dan sulit untuk dilihat. Larva nyamuk biasanya dapat diamati dengan jelas mengapung di permukaan air. Di sini mereka dapat memperoleh makanan dan bernapas melalui siphon mereka. Siphon terletak di pangkal perut mereka dan nampak mirip dengan snorkel. Larva biasanya memakan bakteri alga, mikroorganisme dan bahan organik lainnya yang berada di air.

Karena kerangka larva nyamuk terletak di luar (exoskeleton), mirip dengan kepiting, mereka harus melepaskan rangka luarnya agar bisa tumbuh berkembang dengan normal. Diketahui, saat larva nyamuk terasa terganggu maka dia akan menyelam untuk menyelamatkan diri. Lama fase Jentik jentik pada nyamuk biasanya berkisar antara 8-10 hari yang dipengaruhi dengan kondisi lingkungan sekitar, mungkin terdapat sedikit perbedaan lama waktu dalam fase larva ini tergantung pada jenis spesies Nyamuk.

3. Kepompong – Pupa

Gambar Kepongpong Pupa Nyamuk - Metamorfosis SempurnaSetelah larva nyamuk menyelesaikan tahap instar keempat kemudian larva nyamuk (Jentik jentik) akan berkembang menjadi pupa. Ini adalah tahap di mana Nyamuk akan bermetamorfosis untuk menjadi nyamuk dewasa yang bisa terbang. Prosesnya mirip dengan ulat yang menjadi kupu-kupu. Nyamuk akan menjadi kepompong hanya untuk beberapa hari, yang biasanya sekitar 1-2 hari tergantung dari spesies nyamuk.

Sementara sebagian besar pupa serangga tidak aktif, Pupa nyamuk bersifat unik karena mereka sangat aktif dan dapat bergerak cepat melalui air. Pada fase kepompong nyamuk sementara tidak mengkonsumsi makanan dan ciri kepompong nyamuk jika diamati yaitu berwarna semi transparan.

4. Nyamuk Dewasa

Gambar Nyamuk Dewasa - Metamorfosis SempurnaSetelah fase pupa atau kepongpong selesai, kulit pupa nyamuk bagian atas akan terbelah. Nyamuk dewasa dengan perlahan dan hati-hati akan keluar dari kulit pupa tersebut. Setelah lepas dari kulit pupa, maka nyamuk yang saat itu mengapung di permukaan air akan beristirahat di sana sampai tubuh dan sayapnya mengeras. Setelah tubuh mengeras nyamuk akan terbang untuk memulai kehidupan barunya. Salah satu hal pertama kali yang dilakukan nyamuk yaitu terbang mencari nektar untuk dikonsumsi sebagai energi beraktifitas kedepannya.

Powered by Blogger.