MAKALAH BAHASA INDONESIA
“ PARAGRAF
”
PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah S.W.T, atas
segala kemampuan rahmat dan hidayah-nya sehingga penulis dapat menyelasaikan
Tugas Makalah yang berjudul “ PARAGRAF “ pada mata kuliah Bahasa Indonesia.
Kehidupan yang layak dan sejahtera merupakan hal yang sangat wajar dan
diinginkan oleh setiap masyarakat, mereka selalu berusaha mencarinya dan tak
jarang menggunakan cara – cara yang tidak semestinya dan bisa berakibat buruk.
Dengan mengucap puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan
karunia-Nya, serta tak lupa sholawat dan salam kepada junjungan Nabi besar
Muhammad Swt atas petunjuk dan
risalahNya, yang telah membawa zaman kegelaapan ke zaman terang benderang, dan
atas doa restu dan dorongan dari berbagai pihak-pihak yang telah membantu saya
memberikan referensi dalam pembuatan makalah ini. Terutama kepada search engine
google yang ikut berperan besar dalam pembuatan makalah ini.
Saya dapat menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini, oleh karena itu saya sangat menghargai akan saran dan
kritik untuk membangun makalah ini lebih baik lagi. Demikian yang dapat saya
sampaikan, semoga melalui makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua.
Wonosobo, 26 November 2016
( Nama anda )
DAFTAR ISI
Kata pengantar…………………………………………………………………………………......
Daftar Isi……………………………………………………………………...……………….…...
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang………………………………………………………………....…....................
BAB II PARAGRAF
2.1 Struktur Paragraf ………………………………………………………………………..……..
BAB III SYARAT-SYARAT PEMBENTUKAN PARAGRAF
3.1 Syarat-Syarat Paragraf…………………………………………………………………….…...
3.2 Macam-Macam Paragraf……………………………………………………………………....
3.2.1 Macam-macam paragraf berdasarkan
tujuannya………………………………...…...
3.2.2 Macam-macam paragraf berdasarkan letak kalimat
utama…………………...........
3.2.3 Macam-macam
paragraf berdasarkan isi………………………………………….....
3.3 Unsur-Unsur
Paragraf……………………………………………………………………........
BAB IV PENUTUP
3.1 Kesimpulan ……………………..…………………………………………………...............
3.2 Saran…………………………………………..………………………………………….....
Daftar Pustaka……………………………………………….…………………………………..
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG.
Umumnya kesulitan pertama membuat karya tulis ilmiah adalah
mengungkapkan pikiran menjadi kalimat dalam bahasa ilmiah. Sering dilupakan
perbedaan antara paragraf dan kalimat. Suatu kalimat dalam tulisan tidak
berdiri sendiri, melainkan kait-mengait dalam kalimat lain yang membentuk
paragraph, paragraf merupaka sanian kecil sebuah karangan yang membangun satuan
pikiran sebagai pesan yang disampaikan oleh penulis dalam karangan.
Paragraf atau alinea adalah suatu bentuk bahasa yang
biasanya merupakan hasil penggabungan beberapa kalimat. Dalam upaya menghimpun
beberapa kalimat menjadi paragraph, yang perlu diperhatikan adalah kesatuan dan
kepaduan. Kesatuan berarti seluruh kalimat dalam paragraf membicarakan satu
gagasan(gagasan tunggal).Kepaduan berarti seluruh kalimat dalam paragraf itu
kompak, saling berkaitan mendukung gagasan tunggal paragraf.
Dalam kenyataannya kadang-kadang kita menemukan alinea yang
hanya terdiri atas satu kalimat, dan hal itu memang dimungkinkan. Namun, dalam
pembahasan ini wujud alinea semacam itu dianggap sebagai pengecualian karena
disamping bentuknya yang kurang ideal jika ditinjau dari segi komposisi, alinea
semacam itu jarang dipakai dalam tulisan ilmiah. Paragraf diperlukan untuk
mengungkapkan ide yang lebih luas dari sudut pandang komposisi, pembicaraan
tentang paragraf sebenarnya ssudah memasuki kawasan wacana atau karangan sebab
formal yang sederhana boeh saja hanya terdiri dari satu paragraf. Jadi, tanpa
kemampuan menyusun paragraf, tidak mungkin bagi seseorang mewujudkan sebuah
karanga
BAB II
PARAGRAF
2.2 STRUKTUR PARAGRAF
Paragraf terdiri atas kalimat topik atau kalimat pokok dan
kalimat penjelas atau kalimat pendukung. Kalimat topik merupakan kalimat
terpenting yang berisi ide pokok alinea. Sedangkan kalimat penjelas atau
kalimat pendukung berfungsi untuk menjelaskan atau mendukung ide utama. Untuk mendapatkan paragraf yang baik perlu
diperhatikan hal-hal berikut :
1. Posisi
Paragraf
Sebuah karangan dibangun oleh beberapa bab. Bab-bab suatu
karangan yang mengandung kebulatan ide dibangun oleh beberapa anak bab. Anak
bab dibangun oleh beberapa paragraf. Jadi, kedudukan paragraf dalam karangan
adalah sebagai unsur pembangun anak bab, atau secara tidak langsung sebagai
pembangun karangan itu sendiri. Dapat dikatakan bahwa paragraf merupakan satuan
terkecil karangan, sebab di bawah paragraf tidak lagi satuan yang lebih kecil
yang mampu mengungkapkan gagasan secura utuh dan lengkap.
2. Batasan
Paragraf
Pengertian paragraf ini ada beberapa pendapat, antara lain :
1. Kamus Besar
Bahasa Indonesia : paragraf adalah bagian bab dalam suatu karangan (biasanya
mengandung satu ide pokok dan penulisannya dimulai dengan garis baru)
2. The Jiang Gie
dan A. Didyamartaya : paragraf ialah satuan pembagian lebih kecil di bawah
sesuatu bab dalam buku. Paragraf biasanya diberi angka Arab.
3. Kegunaan
Paragraf
Paragraf bukan berkaitan dengan segi keindahan karangan itu,
tetapi pembagian per paragraf ini memiliki beberapa kegunaan, sebagai berikut:
1. Sebagai
penampung fragmen ide pokok atau gagasan pokok keseluruhan paragraph
2. Alat untuk
memudahkan pernbaca memahami jalan pikiran penulisnya
3. Penanda bahwa
pikiran baru dimulai,
4. Alat bagi
pengarang untuk mengembangkan jalan pikiran secara sistematis
5. Dalam rangka
keseluruhan karangan, paragraf dapat berguna bagi pengantar, transisi, dan
penutup.
4. Unsur-Unsur
Paragraf
Ialah beberapa unsur yang pembangun paragraf, sehingga
paragraf tersebut tersusun secara logis dan sistematis. Unsur-unsur paragraf
itu ada empat macam, yaitu :
(1) transisi,
(2) kalimat topik,
(3) kalimat pengem-bang, dan
(4) kalimat penegas.
Keempat unsur ini tampil secara bersama-sama atau sebagian,
oleh karena itu, suatu paragraf atau topik paragraf mengandung dua unsur wajib (katimat topik dan kalimat pengembang),
tiga unsur, dan mungkin empat unsur.
5. Struktur
Paragraf
Mendapatkan banyaknya unsur dan urutan unsur yang pembangun
paragraf, struktur paragraf dapat dikelompokkan menjadi delapan kemungkinan,
yaitu :
1. Paragraf
terdiri atas transisi kalimat, kalimat topik, kalimat pengembang, dan kalimat
penegas.
2. Paragraf
terdiri atas transisi berupa kata, kalimat topik, kalimat pengembang, dan
kalimat penegas.
3. Parazraf
terdiri atas kalimat topik, kalimat pengembang, dan kalimat peneges.
4. Paragraf
terdiri atas transisi berupa kata, kalimat topik, dan kalimat pengembang.
5. Paragraf
terdiri atas transisi berupa kalimat, kalimat topik, kalimat pengembang.
6. Paragraf
terdiri atas kalimat topik dan katimat pengembang.
7. Paragraf
terdiri atas kalimat pengembang dan katimat topik.
BAB III
SYARAT-SYARAT
PEMBENTUKAN PARAGRAF
3.1 SYARAT-SYARAT
PARAGRAF
1. Kesatuan
Kesatuan paragraf ialah semua kalimat yang membangun
paragraf secara bersama-sama menyatakan suatu hal atau suatu tema tertenru.
Kesatuan di sini tidak boleh diartikan bahwa paragraf itu memuat satu hal saja.
2. Kepaduan
Kepaduan (koherensi) adalah kekompakan hubungan antara suatu
kalimat dan kalimat yang lain yang membentuk suatu paragraf kepaduan yang baik
tetapi apabila hubungan timbal balik antar kalimat yang membangun paragraf itu
baik, wajar, dan mudah dipahami. Kepaduan sebuah paragraf dibangun dengan
memperhatikan beberapa hal, seperti pengulangan kata kunci, penggunaan kata
ganti, penggunaan transisi, dan kesejajaran(paralelisme).
3. Kelengkapan
Ialah suatu paragraf yang berisi kalimat-kalimat penjelas
yang cukup untuk menunjang kalimat topik. Paragraf yang hanya ada satu kalimat
topik dikatakan paragraf yang kurang lengkap. Apabila yang dikembangkan itu
hanya diperlukan dengan pengulangan-pengulangan adalah paragraf yang tidak
lengkap.
4. Panjang
Paragraf
Panjang paragraf dalam sebagai tulisan tidak sama,
bergantung pada beberapa jauh/dalamnya suatu Bahasa dan tingkat pembaca yang
menjadi sasaran.
Memperhitungkar, 4 hal :
· Penyusunan
kalimat topik,
· Penonjolan
kalimat topik dalam paragraf,
· Pengembangan
detail-detail penjelas yang tepat, dan
· Penggunaan
kata-kata transisi, frase, dan alat-alat lain di dalam paragraf.
5. Pola Sususnan
Paragraf
Rangkaian pernyataan dalam paragraf harus disusun menurut
pola yang taat asas, pernyataan yang satu disusun oleh pernyatanyang lain
dengan wajar dan bersetalian secara logis. Dengan cara itu pembaca diajak oleh
penulis untuk memahami paragraf sebagai satu kesatuan gagasan yang bulat. Pola
susunannya bermacam-macam, dan yang sering diterapkan dalam tulisan ilmiah.
antara lain :
(1) pola runtunan waktu,
(2) pola uraian sebab akibat,
(3) pola perbandingan dan pertentangan,
(4) pola analogi,
(5) pola daftar, dan
(6) pola lain.
Ada tiga teknik pengembangan paragraf :
1. Secara alami
Pengembangan paragraf secara alami berdasarkan urutan ruang
dan waktu. Urutan ruang merupakan urutan yang akan membawa pembaca dari satu
titik ke titik berikutnya dalam suatu ruang. Urutan waktu adalah urutan yang
menggambarkan urutan tedadinya peristiwa, perbuatan, atau tindakan.
2. Klimaks dan
Antiklimaks
Pengembangan paragraf teknik ini berdasarkan posisi tertentu
dalam suatu rangkaian berupa posisi yang tertinggi atau paling menojol. Jika
posisi yang tertinggi itu diletakkan pads bagian akhir disebut klimaks.
Sebaliknya, jika penulis mengawali rangkaian dengan posisi paling menonjol
kemudian makin lama makin tidak menonjol disebut antiklimaks.
3. Umum Khusus
dan Khusus Umum
Dalam bentuk Umum ke Khuss utama diletakkan di awal
paragraf, disebut paragraf deduktif. Dalam bentuk khusus-umum, gagasan utama
diletakkan di akhir paragraf, disebut paragraf induktif.
3.2 MACAM-MACAM
PARAGRAF
1. Eksposisi
Berisi uraian atau penjelasan tentang suatu topik dengan
tujuan memberi informasi.
Contoh:
Para pedagang daging sapi di pasar-pasar tradisional
mengeluhkan dampak pemberitaan mengenai impor daging ilegal. Sebab, hampir
seminggu terakhir mereka kehilangan pembeli sampai 70 persen. Sebaliknya,
permintaan terhadap daging ayam dan telur kini melejit sehingga harganya
meningkat.
2. Argumentasi
Bertujuan membuktikan kebenaran suatu pendapat/ kesimpulan
dengan data/ fakta konsep sebagai alasan/ bukti.
Contoh:
Sebagian anak Indonesia belum dapat menikmati kebahagiaan
masa kecilnya. Pernyataan demikian pernah dikemukakan oleh seorang pakar
psikologi pendidikan Sukarton (1992) bahwa anakanak kecil di bawah umur 15
tahun sudah banyak yang dilibatkan untuk mencari nafkah oleh orang tuanya. Hal
ini dapat dilihat masih banyaknya anak kecil yang mengamen atau mengemis di
perempatan jalan atau mengais kotak sampah di TPA, kemudian hasilnya diserahkan
kepada orang tuanya untuk menopang kehidupan keluarga. Lebih-lebih sejak negeri
kita terjadi krisis moneter, kecenderungan orang tua mempekerjakan anak sebagai
penopang ekonomi keluarga semakin terlihat di mana-mana.
3. Deskripsi
Berisi gambaran mengenai suatu hal atau keadaan sehingga
pembaca seolah-olah melihat, merasa atau mendengar hal tersebut.
Contoh:
Gadis itu menatap Doni dengan seksama. Hati Doni semakin
gencar memuji gadis yang mempesona di hadapanya. Ya, karena memang gadis
didepannya itu sangat cantik. Rambutnya hitam lurus hingga melewati garis
pinggang. Matanya bersinar lembut dan begitu dalam, memberikan pijar
mengesankan yang misterius. Ditambah kulitnya yang bersih, dagu lancip yang
menawan,serta bibir berbelah, dia sungguh tampak sempurna.
4. Persuasi
Karangan ini bertujuan mempengaruhi emosi pembaca agar
berbuat sesuatu.
Contoh:
Dalam diri setiap bangsa Indonesia harus tertanam nilai
cinta terhadap sesama manusia sebagai cerminan rasa kemanusiaan dan keadilan.
Nilai-nilai tersebut di antaranya adalah mengakui dan memperlakukan manusia
sesuai dengan harkat dan martabatnya, mengembangkan sikap tenggang rasa dan
nilai-nilai kemanusiaan. Sebagai sesama anggota masyarakat, kita harus
mengembangkan sikap tolong-menolong dan saling mencintai. Dengan demikian,
kehidupan bermasyarakat dipenuhi oleh suasana kemanusian dan saling mencintai.
5. Narasi
Karangan ini berisi rangkaian peristiwa yang susul-menyusul,
sehingga membentuk alur cerita. Karangan jenis ini sebagian besar berdasarkan
imajinasi.
Contoh:
Jam istirahat. Roy tengah menulis sesuatu di buku agenda
sambil menikmati bekal dari rumah. Sesekali kepalanya menengadah ke
langit-langit perpustakaan, mengernyitakan kening,tersenyum dan kembali
menulis. Asyik sekali,seakan diruang perpustakaan hanya ada dia.
3.2.1 Macam-macam
paragraf berdasarkan tujuannya
1. Paragraf
pembuka
Paragraf pembuka biasanya memiliki sifat ringkas menarik,
dan bertugas menyiapkan pikiran pembaca kepada masalah yang akan diuraikan.
Contoh paragraf pembuka :
Pemuli baru saja usai. Sebagian orang, terutama caleg yang
sudah pasti jadi, merasa bersyukur karena pemilu berjalan lancer seperti yang
diharapkan. Namun, tidak demikian yang dirasakan oleh para caleg yang gagal
memperoleh kursi di parlemen. Mereka mengalami stress berat hingga tidak bias
tidur dan tidak mau makan.
2. Paragraf
penghubung
Paragraf penghubung berisi inti masalah yang hendak
disampaikan kepada pembaca. Secara fisik, paragraf ini lebih panjang dari pada
paragraf pembuka. Sifat paragraf-paragraf penghubung bergantung pola dari jenis
karangannya. Dalam karangan-karangan yang bersifat deskriptif, naratif,
eksposisis, paragraf-paragraf itu harus disusun berdasarkan suatu perkembangan
yang logis. Bila uraian itu mengandung pertentangan pendapat, maka beberapa
paragraf disiapkan sebagai dasar atau landasan untuk kemudian melangkah kepada
paragraf-paragraf yang menekankan pendapat pengarang.
3. Paragraf
penutup
Paragraf penutup biasanya berisi simpulan (untuk
argumentasi) atau penegasan kembali (untuk eksposisi) mengenai hal-hal yang
dianggap penting.
Contoh paragraf penutup :
Demikian proposal yang kami buat. Semoga usaha kafe yang
kami dirikan mendapat ridho dari Tuhan YME serta bermanfaat bagi sesame. Atas
segala perhatiannya, kami ucapkan terima kasih.
3.2.2 Macam-macam
paragraf berdasarkan letak kalimat utama
1. Paragraf
deduktif
Paragraf deduktif ditandai dengan terdapatnya kalimat utama
di awal paragraf dan dimulai dengan pernyataan umum yang disusun dengan uraian
atau penjelasan khusus.
Contoh paragraf deduktif :
Kemauannya sulit untuk diikuti. Dalam rapat sebelumnya,
sudah diputuskan bahwa dana itu harus disimpan dulu. Para peserta sudah
menyepakati hal itu. Akan tetapi, hari ini ia memaksa menggunakannya untuk
membuka usaha baru.
2. Paragraf
induktif
Paragraf induktif ditandai dengan terdapatnya kalimat utama
di akhir paragraf dan diawali dengan uraian atau penjelasan bersifat khusus dan
diakhiri dengan pernyataan umum.
Contoh paragraf induktif :
Semua orang menyadari bahwa bahasa merupakan sarana
pengembangan budaya. Tanpa bahasa, sendi-sendi kehidupan akan lemah. Komunikasi
tidak lancer. Informasi tersendat-sendat. Memang bahasa merupakan alat
komunikasi yang penting, efektif dan efisien.
3. Paragraf
campuran
Paragraf campuran ditandai dengan terdapatnya kalimat utama
di awal dan akhir paragraph. Kalimat utama yang terletak diakhir merupakan
kalimat yang bersifat penegasan kembali.
Contoh paragraf campuran :
Dalam kehidupan sehari-hari, manusia tidak dapat dilepaskan
dari komunikasi. Kegiatan apa pun yang dilakukan manusia pasti menggunakan
sarana komunikasi, baik sarana komunikasi yang sederhana maupun yang modern.
Kebudayaan dan peradaban manusia tidak akan bias maju seperti sekarang ini tanpa
adanya sarana komunikasi.
3.2.3 Macam-macam
paragraf berdasarkan isi
1. Paragraf
deskripsi
Paragraf deskripsi ditandai dengan kalimat utama yang tidak
tercantum secara nyata dan tema paragraf tersirat dalam keseluruhan paragraf.
Biasanya dipakai untuk melakukan sesuatu, hal, keadaan, situasi dalam cerita.
Contoh paragraf deskripsi :
Dari balik tirai hujan sore hari, pohon-pohon kelapa di
seberang lembah itu seperti perawan mandi basah, segar penuh gairah dan daya
hidup. Pelepah-pelepah yang kuyup adalah rambut basah yang tergerai dan jatuh
di belahan punggung. Batang-batang yang ramping dan meliuk-liuk oleh hembusan
angin seperti tubuh semampai yang melenggang tenang dan penuh pesona.
2. Paragraf
proses
Paragraf proses ditandai dengan tidak terdapatnya kalimat
utama dan pikiran utamanya tersirat dalam kalimat-kalimat penjelas yang
memaparkan urutan suatu kejadian atau proses, meliputi waktu, ruang, klimaks
dan antiklimaks.
3. Paragraf
efektif
Paragraf efektif adalah paragraf yang memenuhi ciri paragraf
yang baik. Paragrafnya terdiri atas satu pikiran utama dan lebuh dari satu
pikiran penjelas. Tidak boleh ada kalimat sumbang, harus ada koherensi antar
kalimat.
3.3 UNSUR-UNSUR PARAGRAF
Dalam pembuatan suatu paragraf harus memiliki unsur unsur
pembangun paragraf agar paragraf atau alinea dapat berfungsi dengan sebagaimana
mestinya Topik atau tema atau gagasan utama atau gagasan pokok atau pokok
pikiran, topik merupakan hal terpernting dalam pembuatan suatu alinea atau paragraf
agar kepaduan kalimat dalam satu paragraf atau alinea dapat terjalin sehingga
bahasan dalam paragraf tersebut tidak keluar dari pokok pikiran yang telah
ditentukan sebelumnya.
Kalimat utama atau pikiran utama, merupakan dasar dari
pengembangan suatu paragraf karena
kalimat utama merupakan kalimat yang mengandung pikiran utama. Keberadaan
kalimat utama itu bisa di awal paragraf, diakhir paragraf atau pun diawal dan
akhir paragraf. Berdasarkan penempatan inti gagasan atau ide pokoknya alinea
dibagi menjadi beberapa jenis yaitu:
Deduktif
: kalimat utama diletakan di awal alinea
Induktif : kalimat utama
diletakan di akhir anilea
Variatif : kalimat utama diletakan
di awal dan diulang pada akhir alinea
Deskriptif/naratif
: kalimat utama tersebar di dalam seluruh alinea
Kalimat penjelas, merupakan kalimat yang berfungsi sebagai
penjelas dari gagasan utama. Kalimat penjelas merupakan kalimat yang berisisi
gagasan penjelas. Judul (kepala karangan), untuk membuat suatu kepala karangan
yang baik, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi, yaitu :
1. Provokatif
(menarik)
2. Berbentuk
frase
3. Relevan (sesuai
dengan isi)
4. Logis
5. Spesifik
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan Dan
Saran
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa ilmu Bahasa
Indonesia dapat member kita ilmu pengetahuan yang mendalam dan Bahasa Indonesia
adalah Bahasa Resmi kebangsaan dengan Berbahasa Indonesia kita bias menambah
Cakrawa dan pemikiran dan berbahasa yang lusa.
Daftar Pustaka
1. Depdiknas.
2002. Kamus Besar Bahsa Indonesia Edisi Ketiga. Jakarta : Depdiknasa.
2. Dini, Dahlia
dan Sitorus. 2004. Bimbingan Pemantapan Bahasa Indonesia. Bandung : CV Yrama
Widya.
3. Herman J. Waluyo.
2001. Teori Drama dan Pengajaran. Yogyakarta : Hanindita.
4. Waluyo, Herman
J. 1995. Teori dan Apresiasi Puisi. Jakarta : PT Erlangga
5. Wiyanto, Asul.
2001. Diskusi. Jakarta : PT Grasindo.
6. Wiyanto, Asul.
2001. Terampil Pidato. Jakarta : PT Grasindo.
7. Wahyu R.N,
Tri. 2006. Bahasa Indonesia. Jakarta. Universitas Gunadarma
8. Rahardi,
Kunjana. 2010. Teknik-teknik Pengembangan Paragraf Karya Tulis Ilmiah. Graha
Media.
9. Wiyanto, Asul.
2006. Terampil Menulis Paragraf. Grasindo.
10. Budiharso, Teguh.
2009. Panduan Lengkap Penulisan Karya
Ilmiah. Angkasa.
11. Indriaty, Etty.
2008. Menulis Karya Ilmiah . Gramedia Pustaka Utama.
12. Wuryanto, R.
2010. Pedoman Lengkap Eyd ( Ejaan Yang
Disempurnakan ). Paung Bona Jaya.
13. Muda, Ahmad A.K.
2008. Kamus Saku Bahasa Indonesia Idx Ed.terbaru. Tititk Terang.
14.
http://fusliyanto.wordpress.com/kumpulan-materi-bahasa-indonesia-3/
15.
http://ellopedia.blogspot.com/2010/09/paragraf.html
0 Response to "Contoh MAKALAH BAHASA INDONESIA PARAGRAF"
Post a Comment