BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pramuka adalah kependekan dari praja muda
karana yang berarti rakyat muda yang
senang bekerja atau berkarya. Kalau kita mempelajari sejarah pendidikan
kepramukaan kita tidak dapat lepas dari riwayat hidup pendiri gerakan
kepramukaan sedunia Lord Robert Baden Powell of Gilwell.
Hal ini
disebabkan pengalaman beliaulah yang mendasari pembinaan remaja di negara
Inggris. Pembinaan remaja inilah yang kemudian tumbuh berkembang menjadi
gerakan kepramukaan.
1.2 Rumusan Masalah
Untuk mengkaji tentang sejarah pramuka di dunia dan di
Indonesia seperti :
1. Apa sejarah
dari pramuka di dunia ?
2. Apa sejarah
dari pramuka di Indonesia ?
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Sejarah Pramuka di Dunia
A. Riwayat Baden
Powell
Lahir tanggal 22 Pebruari 1857 dengan nama Robert
Stephenson Smyth. Ayahnya bernama powell seorang Professor Geometry di
Universitas Oxford, yang meninggal ketika Stephenson masih kecil.
Pengalaman Baden
Powell yang berpengaruh pada kegiatan kepramukaan banyak sekali dan menarik
diantaranya :
a. Karena
ditinggal bapak sejak kecil, maka mendapatkan pembinaan watak ibunya.
b. Dari
kakaknya mendapat latihan keterampilan berlayar, berenang, berkemah, olah raga
dan lain-lainnya.
c. Sifat
Baden Powell yang sangat cerdas, gembira, lucu, suka main musik, bersandiwara,
berolah raga, mengarang dan menggambar sehingga disukai teman-temannya.
d. Pengalaman
di India sebagai pembantu Letnan pada Resimen 13 Kavaleri yang berhasil
mengikuti jejak kuda yang hilang di puncak gunung serta keberhasilan melatih
panca indera kepada Kimball O’Hara.
e. Terkepung
bangsa Boer di kota Mafeking, Afrika Selatan selama 127 hari dan kekurangan
makan.
f. Pengalaman
mengalahkan Kerajaan Zulu di Afrika dan mengambil kalung manik kayu milik Raja
Dinizulu.
Pengalaman ini ditulis dalam buku “Aids To Scouting” yang
merupakan petunjuk bagitentara muda Inggris agar dapat melaksanakan tugas
penyelidik dengan baik.
William Smyth
seorang pimpinan Boys Brigade di Inggris minta agar Baden Powell melatih
anggotanya sesuai dengan pengalaman beliau itu.
Kemudian
dipanggil 21 pemuda dari Boys Brigade di berbagai wilayah Inggris, diajak
berkemah dan berlatih di pulau Browns Sea pada tanggal 25 Juli 1907 selama 8
hari.
Tahun 1910 BP pensiun dari tentara dengan pangkat
terakhir Letnan Jenderal. Pada tahun 1912 menikah dengan Ovale St. Clair Soames
dan dianugerahi 3 orang anak. Beliau mendapat titel Lord dari Raja George pada
tahun 1929 Baden Powell meninggal tanggal 8 Januari 1941 di Nyeri, Kenya,
Afrika.
B. Sejarah Kepramukaan Sedunia
Awal tahun
1908 Baden Powell menulis pengalamannya untuk acara latihan kepramukaan yang
dirintisnya. Kumpulan tulisannya ini dibuat buku dengan judul “Scouting For
Boys”. Buku ini cepat tersebar di Inggris dan negara-negara lain yang kemudian
berdiri organisasi kepramukaan yang semula hanya untuk laki-laki dengan nama
Boys Scout.
Tahun 1912 atas
bantuan adik perempuan beliau, Agnes didirikan organisasi kepramukaan untuk
wanita dengan nama Girl Guides yang kemudian diteruskan oleh istri beliau
Tahun 1918 beliau membentuk Rover Scout bagi mereka yang
telah berusia 17 tahun. Tahun 1922 beliau menerbitkan buku Rovering To Success
(Mengembara Menuju Bahagia). Buku ini menggambarkan seorang pemuda yang harus
mengayuh sampannya menuju ke pantai bahagia.
Tahun 1920 diselenggarakan Jambore Dunia
yang pertama di Olympia Hall, London. Beliau mengundang pramuka dari 27 Negara
dan pada saat itu Baden Powell diangkat sebagai Bapak Pandu Sedunia (Chief
Scout of The World).
Tahun 1924 Jambore II
di Ermelunden, Copenhagen, Denmark
Tahun 1929 Jambore III di
Arrow Park, Birkenhead, Inggris
Tahun 1933 Jambore IV di
Godollo, Budapest, Hongaria
Tahun 1937 Jambore V di Vogelenzang, Blomendaal, Belanda
Tahun 1947 Jambore VI di
Moisson, Perancis
Tahun 1951 Jambore VII di
Salz Kamergut, Austria
Tahun 1955 Jambore VIII di
sutton Park, Sutton Coldfild, Inggris
Tahun 1959 Jambore IX di
Makiling, Philipina
Tahun 1963 Jambore X di
Marathon, Yunani
Tahun 1967 Jambore XI di
Idaho, Amerika Serikat
Tahun 1971 Jambore XII di
Asagiri, Jepang
Tahun 1975 Jambore XIII di
Lillehammer, Norwegia
Tahun 1979 Jambore XIV di
Neishaboor, Iran tetapi dibatalkan
Tahun 1983 Jambore XV di
Kananaskis, Alberta, Kanada
Tahun 1987 Jambore XVI di
Cataract Scout Park, Australia
Tahun 1991 Jambore XVII di
Korea Selatan
Tahun 1995 Jambore XVIII di
Belanda
Tahun 1999 Jambore XIX di
Chili, Amerika Selatan
Tahun 2003 Jambore XX di
Thailand
Tahun 1914
beliau menulis petunjuk untuk kursus Pembina Pramuka dan baru dapat terlaksana
tahun 1919. Dari sahabatnya yang bernama W.F. de Bois Maclarren, beliau mendapat
sebidang tanah di Chingford yang kemudian digunakan sebagai tempat pendidikan
Pembina Pramuka dengan nama Gilwell Park.
Tahun 1920 dibentuk Deewan Internasional dengan 9 orang
anggota dan Biro Sekretariatnya di London, Inggris dan tahun 1958 Biro Kepramukaan
sedunia dipindahkan dari London ke Ottawa Kanada. Tanggal 1 Mei 1968 Biro
kepramukaan Sedunia dipindahkan lagi ke Geneva, Swiss.
Sejak tahun
1920 sampai 19 Kepala Biro Kepramukaan Sedunia dipegang berturut-turut oleh
Hebert Martin (Inggris). Kolonel J.S. Nilson (Inggris), Mayjen D.C. Spry
(Kanada) yang pada tahun 1965 diganti oleh R.T. Lund 1 Mei 1968 diganti lagi
oleh DR. Laszio Nagy sebagai Sekjen.
Biro
Kepramukaan sedunia Putra mempunyai 5 kantor kawasan yaitu Costa Rica, Mesir,
Philipina, Swiss dan Nigeria. Sedangkan Biro kepramukaan Sedunia Putri
bermarkas di London dengan 5 kantor kawasan di Eropa, Asia Pasifik, Arab,
Afrika dan Amerika Latin.
2.1 Sejarah Pramuka di Indonesia
Sejarah lahirnya gerakan Pramuka di Indonesia bermula
pada masa dimana Indonesia dijajah oleh Belanda. Awal gerakan kepanduan ini
bermula dari berdirinya cabang Nederlandsche Padvinders Organisatie (NPO) yang
kemudian berubah namanya menjadi Nederlands Indische Padvinders. Bapak
kepanduan Indonesia ialah S.P. Mangkunegara yang memrakarsai berdirinya
organisasi kepanduan milik Indonesia sendiri pada tahun 1916. Pada masa Jepang,
gerakan ini dibubarkan karena pihak Jepang tidak menginginkan adanya sebuah
organisasi yang dibuat tanpa ikut campur Jepang. Setelah Jepang pergi, gerakan
Pramuka di Indonesia kembali aktif dan baru terbentuk sebagai Pramuka pada
tahun 1961. Panitia untuk pembentukan gerakan Pramuka sendiri baru dibuat
keputusannya pada tahun 1961 lewat keputusan Presiden Nomor 121 tahun 1961
tanggal 11 April 1961.
A. Sejarah
Gerakan Pramuka Masa Penjajahan
Berdirinya gerakan Pramuka di Indonesia diawali dengan
munculnya cabang dari Nederlandsche Padvinders Organisatie (NPO) pada tahun
1912. Organisasi yang juga baru berdiri pada tahun 1910 ini mampu
mempertahankan eksistensinya hingga saat dimana Perang Dunia I pecah. Karena
NPO memiliki kwartir besar sendiri, mereka kemudian memutuskan untuk mengubah
nama mereka di tahun 1916 dan menjadi Nederlands Indische Padvinders
Vereeniging (NIVP). Pada tahun yang sama, S.P. Mangkunegara VII merencanakan
untuk membuat organisasi kepanduan mereka sendiri. Hal ini dibuat nyata, dan
organisasi mereka diberikan nama Javaansche Padvinders Organisatie (JPO) dan
merupakan organisasi kepanduan yang pertama di tanah nusantara.
.
Organisasi-organisasi kepanduan yang berdiri juga
menyulut api pergerakan nasional, dimana pada suatu masa didirikan organisasi
kepanduan milik Muhammadiyah yang diberi nama Padvinder Muhammadiyah dimana
pada tahun 1920 mengganti nama mereka menjadi Hizbul Watan. Selain
Muhammadiyah, ada juga Nationale Padvinderij milik Budi Utomo, Syarikat Islam
Afdeling Padvinderij milik Syarikat Islam yang namanya kemudian diubah menjadi
Syarikat Islam Afdeling Pandu (SIAP), Nationale Islamietische Padvinderij
(NATIPIJ) yang berdiri berkat Jong Islamieten Bond, dan terakhir adalah
Indonesisch Nationale Padvinders Organisatie (INPO) yang berhutang kepada
Pemuda Indonesia untuk berdiri. Pada tanggal 23 Mei 1928, rasa persatuan yang
timbul dalam organisasi kepanduan di Indonesia mulai mewujudkan dirinya dengan
nama “Persaudaraan Antara Pandu Indonesia” (PAPI) yang anggotanya adalah INPO,
SIAP, NATIPIJ, dan PPS.
Pada tahun 1928 hingga 1935, organisasi-organisasi
kepanduan yang memeloporilahirnya gerakan Pramuka di Indonesia menjadi semakin
banyak baik yang berdasarkan kebangsaan atau agama. Nama-nama organisasi yang
berdasarkan kebangsaan adalah:
• Pandu
Indonesia (PI)
• Padvinders
Organisatie Pasundan (POP)
• Pandu
Kesultanan (PK)
• Sinar
Pandu Kita (SPK)
• Kepanduan
Rakyat Indonesia (KRI)
Sementara organisasi yang berdasarkan keagamaan:
• Pandu
Ansor
• Al
Wathoni
• Hizbul
Wathan
• Kepanduan
Islam Indonesia (KII)
• Islamitische
Padvinders Organisatie (IPO)
• Tri
Darma (Kristen)
• Kepanduan
Azas Katolik Indonesia (KAKI)
• Kepanduan
Masehi Indonesia (KMI)
Demi mempererat persaudaraan di antara tiap organisasi,
Badan Pusat Persaudaraan Kepanduan Indonesia (BPPKI) berencana untuk mengadakan
sebuah jambore besar. Kegiatan ini mengalami beberapa kali perubahan rencana
dalam waktu dan nama kegiatan, meskipun pada akhirnya nama kegiatan disetujui
sebagai “Perkemahan Kepanduan Indonesia Oemoem” atau disingkat PERKINO. Tanggal
acara yang tadinya juga sempat didebatkan akhirnya diputuskan untuk dilakukan
pada tanggal 19 hingga 23 Juli tahun 1914 di sebuah daerah di Yogyakarta.
Perkembangan gerakan Pramuka di Indonesia sempat
terhambat ketika penjajah dari Belanda pulang dan digantikan oleh pasukan
Jepang. Dalam masa penjajahan oleh Jepang yang mengaku-ngaku “pelindung Asia,
pemimpin Asia, dan cahaya Asia”, tidak boleh ada partai dan organisasi rakyat
yang terjadi. Hal ini menyulut banyak kemarahan publik karena bahkan organisasi
kepanduan tidak boleh dilanjutkan. Meski ada aturan tentang penolakan
organisasi, beberapa anggota BPPKI tetap merencanakan PERKINO II. Masa isolasi
dari organisasi rakyat ini membuat semangat kepanduan yang ada dalam dada para
anggotanya berkobar semakin kuat.
B. Gerakan Pramuka
Pada Masa Republik Indonesia
Pada bulan September 1945, beberapa tokoh dari gerakan
kepanduan Indonesia memutuskan untuk melakukan pertemuan di Yogyakarta demi
membentuk sebuah panitia baru sebagai sebuah panitia kerja dan wadah dari sebuah
organisasi yang besar. Panitia baru ini kemudian dikenal sebagai Panitia
Kesatuan Kepanduan Indonesia (KPPI) dan di saat yang sama segera menetapkan
tanggal untuk melaksanakan sebuah kongres tentang kesatuan kepanduan. Kongres
ini berlangsung pada tanggal 27 hingga 29 Desember dan berlokasi di Surakarta.
Dan sebagai hasilnya, terbentuklah Pandu Rakyat Indonesia. Pandu Rakyat
Indonesia menghadapi masa sulit ketika hendak berkembang. Salah satu alasan
yang ada adalah penyerangan kembali Belanda mulai 17 Agustus 1984 dimana pada
saat itu ada seseorang yang berencana menembak mati Soeprapto dan berhasil.
Pada daerah-daerah yang akhirnya berhasil dikuasai oleh Belanda, Pandu Rakyat
dipaksa untuk berhenti beraktivitas
Ketika periode
perjuangan untuk lagi-lagi mengusir Belanda dari tanah air selesai, Pandu
Rakyat Indonesia mengadakan kongres mereka yang ke-2 di Yogyakarta pada tanggal
20 hingga 22 Januari tahun 1960. Yang menjadi pokok pembicaraan dari kongres
ini adalah tentang bagaimana putusan untuk mencapai konsepsi yang baru, memberi
kesempatan untuk beberapa golongan agar mereka bisa kembali menyejahterakan
kembali organisasi mereka yang telah runtuh. Kongres ini juga membahas tentang
bagaimana masyarakat sekitar kini mampu membuat organisasi kepanduan mereka
sendiri. Hingga kini, kisah ini akan terus diceritakan jika ada salah satu kita
yang berbicara atau bertanya tentang sejarah lahirnya gerakan Pramuka di
Indonesia
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sejarah pramuka di dunia yang pertama kali mengemukakan
adalah Baden Powell, pada tahun 1908 Boden Powell menulis pengalamannya untuk
acara latihan kepramukaan yang dirintisnya. Kumpulan tulisannya ini dibuat buku
dengan judul “Scouting For Boys” Buku ini cepat tersebar di Inggris dan
negara-negara lain yang kemudian berdiri organisasi kepramukaan yang semula
hanya untuk laki-laki dengan nama Boys Scout.
Sejarah lahirnya gerakan Pramuka di Indonesia bermula
pada masa dimana Indonesia dijajah oleh Belanda. Awal gerakan kepanduan ini
bermula dari berdirinya cabang Nederlandsche Padvinders Organisatie (NPO) yang
kemudian berubah namanya menjadi Nederlands Indische Padvinders. Bapak
kepanduan Indonesia ialah S.P. Mangkunegara yang memrak
0 Response to "Makalah Pramuka singkat lengkap"
Post a Comment