BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kalimantan
dalam pengertiannya adalah Kalamantan / Calémantan / Kalémantan / Kelamantan / Kilamantan /
Klamantan/Klémantan / K'lemantan / Quallamontan) adalah pulau terbesar ketiga
di dunia yang terletak di sebelah utara Pulau Jawa dan di sebelah barat Pulau
Sulawesi. Pulau Kalimantan dibagi menjadi wilayah Brunai, Indonesia (dua per
tiga) dan Malaysia (sepertiga). Pulau Kalimantan terkenal dengan julukan
"Pulau Seribu Sungai" karena banyaknya sungai yang mengalir di pulau
ini.
Pada zaman dahulu, Borneo yang berasal dari nama kesultanan
Brunai adalah nama yang dipakai oleh kolonial Inggris dan Belanda untuk
menyebut pulau ini secara keseluruhan, sedangkan Kalimantan adalah nama yang
digunakan oleh penduduk kawasan timur pulau ini yang sekarang termasuk wilayah
Indonesia. Wilayah utara pulau ini (Sabah, Brunei, Sarawak) dahulu dalam bahasa
Indonesia disebut dengan Kalimantan Utara, tetapi dalam pengertian sekarang
Kalimantan Utara adalah Kalimantan Timur bagian utara.
Dalam arti luas "Kalimantan" meliputi seluruh
pulau yang juga disebut dengan Borneo, sedangkan dalam arti sempit Kalimantan
hanya mengacu pada wilayah Indonesia.
B. Rumusan Masalah
Adapun yang akan di kaji dalam makalah ini adalah tentang
Pulau Kalimantan secara keseluruhan dan provinsi-provinsi Pulau Kalimantan
beserta bentang alam dan masyarakatnya.
C. Tujuan
Tujuan dalam pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui
keadaan alam dari Pulau Kalimantan dan Provinsi-provinsinya. Dan juga sebagai
materi yang di beri dosen pembimbing untuk mata kuliah Geografi Regional
Indonesia.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pulau Kalimantan
Pulau Kali mantan terletak di sebelah utara Pulau Jawa,
sebelah timur Selat Malaka, sebelah barat Pulau Sulawesi dan sebelah selatan
Filiphina. Luas pulau Kalimantan adalah 743.330 km². Pulau Kalimantan
dikelilingi oleh Laut Cina Selatan di bagian barat dan utara-barat, Laut Sulu
di utara-timur, Laut Sulawesi dan Selat Makassar di timur serta Laut Jawa dan
Selat Karimata di bagian selatan. Gunung Kinabalu (4095 m) yang terletak di
Sabah, Malaysia ialah lokasi tertinggi di Kalimantan. Selain itu terdapat pula
Gunung Palung, Gunung Lumut, dan Gunung Liangpran. Sungai-sungai terpanjang di
Kalimantan adalah Sungai Kapuas (1143 km) di Kalimantan Barat, Indonesia,
Sungai Barito (880 km) di Kalimantan Tengah, Indonesia, Sungai Mahakam (980 km)
di Kalimantan Timur, Indonesia, Sungai Rajang (562,5 km) di Serawak, Malaysia.
Jalan Nasional RI di Kalimantan sepanjang 6.075,97 km yang secara umum dengan
kondisi mantap baru mencapai 77%.
Wilayah pulau Kalimantan dalam wilayah Republik Indonesia,
terletak diantara 40 24` LU - 40 10` LS dan anatara 1080 30` BT - 1190 00` BT
dengan luas wilayah sekitar 535.834 km2. Berbatasan langsung dengan negara
Malaysia (Sabah dan Serawak) di sebelah utara yang panjang perbatasannya
mencapai 3000 km mulai dari proinsi Kalimanatan Barat sampai dengan Kalimantan
Timur. Sebagai daerah yang memiliki kawasan perbatasan maka mempunyai
persoalan/masalah yang terkait ”illegal trading” apalagi penduduk kawasan negara
tetangga jauh lebih sejahtera dan pembangunannya maju pesat. Selain itu
pesoalan ”illegal loging” yang sering merusak potensi sumber daya alam (hutan
tropis) kita terus berkembang sejalan dengan tingkat ekonommi masyarakat
perbatasan yang belum maju tersebut.
Dilain pihak pulau Kalimantan juga mempunyai potensi antara
lain untuk ikut dalam sistem kerangka kerjasama ekonomi regional seperti
BIMP-EAGA (Brunai, Indonesia, Malaysia, Philipina – Eastern Asian Growth Area)
dan dilalui jalur perdagangan laut internasional ALKI 1 dan ALKI 2.
Pulau Kalimantan sebagaian besar merupakan daerah pegunungan
/ perbukitan (39,69 %), daratan (35,08 %), dan sisanya dataran pantai/ pasang
surut (11,73 %) dataran aluvial (12,47 %), dan lain–lain (0,93 %). Pada umumnya
topografi bagian tengah dan utara (wilayah republik Indonesia/RI) adalah daerah
pegunungan tinggi dengan kelerengan yang terjal dan merupakan kawasan hutan dan
hutan lindung yang harus dipertahankan agar dapat berperan sebagai fungsi
cadangan air dimasa yang akan datang. Pegunungan utama sebagai kesatuan
ekologis tersebut adalah Pegunungan Muller, Schawaner, Iban dan Kapuas Hulu
serta dibagian selatan Pegunungan Meratus. Hasil hutan yang potensi di
Kalimantan adalah kayu industri, rotan, damar, dan tengkawang. Sayangnya
spesies hasil hutan seperti kayu gaharu, ramin, dan cendana sudah hampir punah.
Analisis ekonomi hasil hutan dengan ekosistimnya untuk menjaga keseimbangan
lingkungan perlu dilakukan untuk kesejahteraan masyarakat setempat, wilayah dan
ekonomi nasional.
Para Ahli agronomi sepakat bahwa tanah-tanah di Kalimantan
adalah tanah yang sangat miskin, sangat rentan dan sangat sukar dikembangkan
untuk pertanian.Lahan daratan memerlukan konservasi yang sangat luas karena
terdiri dari lahan rawa gambut, lahan bertanah asam, berpasir, dan lahan yang
memiliki kelerengan curam. Kalimantan dapat dikembangkan, tetapi hanya dalam
batas-batas ekologis yang agak ketat dan dengan kewaspadaan tinggi. Lahan yang
luas telah dieksploitasi secara buruk.
Operasi pembalakan yang dikelola dengan buruk pula, serta
rencana-rencana pertanian yang gagal, telah meninggalkan bekas-bekasnya pada
bentang lahan di Kalimantan. Padang
Pasir putih yang luas dan kerangas yang mengalamiLateralisasi menjadi merah dan
ditinggalkan, padahal semula ditumbuhi hutan lebat. Setiap tahun lautan padang
alang-alang menjadi kering dan terbakar. Hutan tidak mendapat kesempatan untuk
mengadakan regeneresi dan lautan padang rumput terus bertambah luas.
Sebagai besar lahan Gambut berada di Kalimantan tengah dan
selatan dan sebagaian kecil di pantai Kalimantan barat dan di Kaltim bagian
utara. Kondisi tanah di dataran teras pedalaman, pegunungan, dan bukit-bukit
relatif agak baik untuk kegiatan pertanian. Untuk ini diperlukan optimasi
pemanfaatan lahan agar hasil gunaanya dapat memberikan nilai ekonomis dan
perkembangan pada wilayah. Memilih kesesuaian ruang untuk kegiatan usaha yang
sesuai dengan kesesuan tanah sangat diperlukan.
Proses-proses ekologis utama adalah proses-proses yang
diatur atau ditentukan oleh ”ekosisitem dan sangat mempengaruhi produksi
pangan, kesehatan dan aspek lain untuk kelangsungan hidup manusia dan
pembangunan. Sistem penunjang kehidupan adalah ekosistem ekosistem utama yang
terlibat di dalamnya, beberapa ekosistem kehidupan yang menghadapi ancaman
bahaya terbesar adalah sistem pertanian, hutan, lahan basah dan sistem pesisir.
Potensi hidrologi di Kalimantan merupakan faktor penunjang
kegiatan ekonomi yang baik. Selain banyak danau-danau yang berpotensi sebagai
sumber penghasil perikanan khususnya satwa ikan langka, da hal ini perlu
dioptimasikan agar punya nilai ekonomis namun tetap menjaga fungsi dan peran
danau tersebut. Sejumlah sungai besar merupakan urat nadi transportasi utama
yang menjalarkan kegiatan perdagangan hasil sumber daya alam dan olahan antar
wilayah dan eksport-import.
Sungai-sungai di Kalimantan ini cukup panjang dan yang
terpanjang adalah sungai Kapuas (1.143 km) di Kalbar dan dapat menjelajah 65 %
wilayah Kalimantan Barat. Pencemaran
sungai dikarenakan pembalakan hutan, buangan limbah industri tanpa perlakukan,
limbah rumah tangga dan limbah dari penambangan emas tanpa izin telah
menyebabkan alur perairan menjadi bahaya bila digunakan untuk keperluan ruamah
tangga dan menyebabkan kerugian berupa sebagian sumber daya perikanan. Potensi
pertambangan banyak terdapat di pegunungan dan perbukitan di bagaian tengah dan
hulu sungai.
Deposit pertambangan yang cukup potensial adalah emas,
mangan, bauksit, pasir kwarsa, fosfat, mika dan batubara. Tambang minyak dan
gas alam cair terdapat di dataran rendah, pantai, dan ”off sore”. Kegiatan
pertambangan ini seringkali menimbulkan konflik dengan pemanfaatan ruang
lainnya yaitu dengan kehutanan, perkebunan, dan pertanian. Oleh karenanya
optimasi pemanfaatan SDA agar tidak hanya sekedar mengejar manfaat ekonomi.
Kegiatan perkebunan pada umumnya berada pada wilayah di
perbukitan dataran rendah. Perkebunan yang potensi dan berkembang adalah :
sawit, kelapa, karet, tebu dan perkebunan tanaman pangan. Usaha perkebunan ini
sudah mulai berkembang banyak dan banyak investor mulai datang dari negara
jiran, karena keterbatasan lahan di negara jiran tersebut. Untuk terus
dikembangkan secara ekonomis dengan memanfaatkan lahan yang sesuai. Namun
sekarang ini pengembangan perkebunan juga mengancam kawasan perbukitan dataran
tinggi, namun di duga areal yang sebenarnya kurang cocok untuk perkebunan hanya
sebagai dalih untuk melakukan eksploitasi kayu.
Walaupun di Kalimantan terbebas dari bahaya gunung berapi,
patahan/sesar dan gempa bumi, namun masih mungkin terjadi beberapa potensi
bahaya lingkungan. Berdasarkan kajian Banter (1993) kemungkinan sering terjadi
erosi pada lereng barat laut pegunungan Schwener dan G Benturan, serta di
beberapa tempat lainnya di bagian tengan dan hulu sungai besar di Kalimantan.
Erosi sabagai akibat aberasi pantai terjadi di pantai barat, selatan dan timur.
Bahaya lingkungan lainnya adalah kebakaran hutan pada musim kemarau sebagai
akibat panas alam yang membakar batu bara yang berada di bawah hutan tropis
ini.
Penduduk asli Kalimantan dapat digolongkan dalam 4 kelompok:
Melayu, Melayu-Dayak, Dayak, dan Dayak-Melayu. Ada 5 budaya dasar masyarakat
asli rumpun Austronesia di Kalimantan atauEtnis Orang Kalimantan yaitu Melayu,
Dayak, Banjar, Kutai dan Paser. Namun beberapa kota di pulau Kalimantan
diduduki secara politis oleh mayoritas suku-suku imigran seperti suku Hakka
(Singkawang), suku Jawa (Balikpapan, Samarinda), Bugis (Balikpapan, Samarinda,
Pagatan, Nunukan) dan sebagainya. Suku-suku imigran tersebut berusaha
memasukkan unsur budayanya dengan alasan tertentu, padahal mereka tidak diakui
sebagai suku asli Kalimantan, walaupun keberadaannya telah lama datang
menyeberang ke pulau ini.
Suku Bugis merupakan suku transmigran pertama menetap,
ber-inkorporasi dan memiliki hubungan historis dengan kerajaan-kerajaan Melayu
(baca: kerajaan Islam) di Kalimantan. Beberapa waktu yang lalu suku Bugis,
mengangkat seorang panglima adat untuk pulau Nunukan yang menimbulkan reaksi
oleh lembaga adat suku-suku asli. Tari Rindang Kemantis adalah gabungan tarian
yang mengambil unsur seni beberapa etnis di Balikpapan seperti Banjar, Dayak,
Bugis, Jawa, Padang dan Sunda dianggap kurang mencerminkan budaya lokal sehingga
menimbulkan protes lembaga adat suku-suku lokal.
Di Balikpapan pembentukan Brigade Lagaligo sebuah organisasi
kemasyarakatan warga perantuan asal Sulawesi Selatan dianggap provokasi dan
ditentang ormas suku lokal. Kota Sampit pernah dianggap sebagai Sampang ke-2.
Walikota Singkawang yang berasal dari suku Tionghoa membangun di pusat kota
Singkawang sebuah patung liong yaitu naga khas budaya Tionghoa yang lazim
ditaruh di kelenteng sehingga menimbulkan protes oleh kelompok Front Pembela
Islam, Front Pembela Melayu dan aliansi LSM. Orang yang sama juga telah membuat
tulisan yang menyinggung etnis Melayu.Walaupun demikian sebagian budaya
suku-suku Kalimantan merupakan hasil adaptasi, akulturasi, asimilasi,
amalgamasi, dan inkorporasi unsur-unsur budaya dari luar misalnya sarung
Samarinda, sarung Pagatan, wayang kulit Banjar, benang bintik (batik Dayak
Ngaju), ampik (batik Dayak Kenyah), tari zafin dan sebagainya.
Pada dasarnya budaya Kalimantan terbagi menjadi budaya
pedalaman dan budaya pesisir. Atraksi kedua budaya ini setiap tahun ditampilkan
dalam Festival Borneo yang ikuti oleh keempat provinsi di Kalimantan diadakan
bergiliran masing-masing provinsi. Kalimantan kaya dengan budaya kuliner,
diantaranya masakan sari laut.
Pendidikan di Kalimantan nampaknya akan dilakukan oleh
Kementrian Pendidikan Nasional, hal ini menimbulkan banyak tanya oleh pemerhati
pendidikan. Banyak kita ketahui dari segi postifnya bahwa daerah di perdalaman
Kalimantan terutama daerah - daerah perbatasan dengan Negara Tetangga sangat di
pengaruhi oleh sistem pendidikan dan budaya pendidikan negara jiran tersebut.
Ini merupakan tindakan pencegahan bagi perkembangan pendidikan di daerah
tersebut.
Daerah perbatasan di Kalimantan yang akan menjadi fokus
perhatian percepatan pembangunan pendidikan yaitu Provinsi Kalimantan Barat
meliputi Kabupaten Kapuas Hulu, Kabupaten Sintang, Kabupaten Sanggau, Kabupaten
Bengkayang, dan Kabupaten Sambas. Kemudian Provinsi Kalimantan Timur meliputi
Kabupaten Nunukan, Kabupaten Kutai Barat, Kabupaten dan Malinau.
"Intervensi kebijakan berupa pembangunan SD-SMP berasrama yang
terintegrasi pengelolaannya," ujar Menteri Nuh hari ini (1/8) di kantor
Kemdiknas, Jakarta. Untuk sekolah di tingkat kecamatan, pada jenjang SD kelas
4-6 dan SMP kelas 7-9 akan berada di satu atap asrama dengan fasilitas
olahraga, kebun sekolah, asrama siswa, dan perumahan guru.
Adapun pada jenjang SD kelas 1-3 akan disatukan dengan Paket
Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) A dengan fasilitas taman bacaan,
asrama penitipan anak, program gizi, kelompok bermain prasekolah dan Alat
Permainan Edukatif (APE).
B. Kalimantan
barat
1. Letak dan
Batas
Kalimantan Barat adalah sebuah provinsi dindonesia yang
terletak di Pulau kalimantan dan beribukotakan Pontianak. Luas wilayah Provinsi
Kalimantan Barat adalah 146.807 km² (7,53% luas Indonesia). Merupakan provinsi
terluas keempat setelah papua, Kalimantan timur, dan Kalimantan tengah.
Propinsi Kalimantan Barat terletak di bagian barat Pulau Kalimantan dan
merupakan satu-satunya wilayah propinsi di Indonesia yang paling panjang
dilalui oleh garis khatulistiwa. Garis lintas 0° itu persis di atas kota
Pontianak, ibukota propinsi ini, dan karena itu pula Pontianak dikenal sebagai
Kota Khatulistiwa. Ibu kota Kalimantan Barat adalah kota Pontianak.
Wilayah Propinsi Kalimantan Barat terletak di atara 2° 8' LU
dan 3° 05 LS, 108° 0' dan 114° 10 BT. Di sebelah barat dibatasi oleh Laut
Natuna dan Selat Karimata, sebelah timur berbatasan dengan Propinsi Kalimantan
Timur dan Kalimantan Tengah, sebelah selatan dibatasi oleh Laut Jawa, sebelah
utara berbatasan langsung dengan wilayah Malaysia (Serawak) berupa daratan
sepanjang 1.200 km.
Kalimantan Barat merupakan salah satu propinsi terluas
setelah Irian Jaya, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Tengah dengan luas wilayah
146.807 km2 atau 7,6 % dari luas daratan Indonesia.
2. Bentang Alam
Daerah Kalimantan Barat termasuk salah satu daerah yang
dapat dijuluki provinsi "Seribu Sungai". Julukan ini selaras dengan
kondisi geografis yang mempunyai ratusan sungai besar dan kecil yang
diantaranya dapat dan sering dilayari. Beberapa sungai besar sampai saat ini
masih merupakan urat nadi dan jalur utama untuk angkutan daerah pedalaman,
walaupun prasarana jalan darat telah dapat menjangkau sebagian besar kecamatan.
Kalimantan Barat berbatasan darat dengan negara bagian Sarawak, Malaysia.
Walaupun sebagian kecil wilayah Kalimantan Barat merupakan perairan laut, akan
tetapi Kalimantan Barat memiliki puluhan pulau besar dan kecil (sebagian tidak
berpenghuni) yang tersebar sepanjang Selat Karimata dan Laut Natuna yang
berbatasan dengan wilayah Provinsi Kepulauan Riau. Jumlah penduduk di Provinsi
Kalimantan Barat menurut sensus tahun 2004 berjumlah 4.073.304 jiwa (1,85%
penduduk Indonesia).
Keadaan Iklim di Kalimantan Barat beriklim tropik basah,
curah hujan merata sepanjang tahun dengan puncak hujan terjadi pada bulan
Januari dan Oktober suhu udara rata-rata antara 26,0 s/d 27,0 dan kelembaban
rata-tara antara 80% s/d 90%.
Kalimantan Barat memiliki potensi pertanian dan perkebunan
yang cukup melimpah. Hasil pertanian Kalimantan Barat diantaranya adalah padi,
jagung, kedelai dan lain-lain. Sedangkan hasil perkebunan diantaranya adalah
karet, kelapa sawit, kelapa, lidah buaya dan lain-lain. Kebun kelapa sawit
sampai Oktober 2010 sudah mencapai 592,000 ha. Kebun-kebun tersebut sebagian
dibangun di hutan yang dikonversi menjadi lahan perkebunan.
Budaya, terdapat berbagai seni tari yaitu :
• Tari
Monong/Manang/Baliatn, merupakan tari Penyembuhan yang terdapat pada seluruh
masyarakat Dayak. tari ini berfungsi sebagai penolak/penyembuh/ penangkal
penyakit agar si penderita dapat sembuh kembali penari berlaku seperti dukun
dengan jampi-jampi. tarian ini hadir disaat sang dukun sedang dalam keadaan
trance, dan tarian ini merupakan bagian dari upacara adat Bemanang/Balian.
• Tari Pingan,
Merupakan Tarian Tunggal pada masyarakat Dayak Mualang Kabupaten Sekadau yang
di masa kini sebagai tari hiburan masyarakat atas rezeki/tuah/makanan yang
diberikan oleh Tuhan.
Tari ini menggunakan Pingan sebagai media atraksi dan tari
ini berangkat dari kebudayaan leluhur di masa lalu yang berkaitan erat dengan
penerimaan/penyambutan tamu/pahlawan.
• Tari Jonggan
merupkan tari pergaulan masyarakat Dayak Kanayatn di daerah Kubu Raya,
Mempawah, Landak yang masih dapat ditemukan dan dinikmati secara visual, tarian
ini meceritakan suka cita dan kebahagiaan dalam pergaulan muda mudi Dayak.
Dalam tarian ini para tamu yang datang pada umumnya diajak untuk menari
bersama. Tari kondan merupakan tari pergaulan yang diiringi oleh pantun dan
musik tradisional masyarakat Dayak Kabupaten sanggau kapuas.
3.
Masyarakat/penduduk
Daerah kalimantan Barat dihuni oleh aneka ragam suku bangsa,
seperti Melayu dan Dayak sebagai suku bangsa pribumi yang mula-mula mendiami
daratan Kalimantan Barat. Selain itu, terdapat juga suku-suku bangsa pribumi
pendatang, yang antara lain adalah Bugis, Jawa, Madura, Minangkabau, Sunda,
Batak, dan lain-lain hingga jumlahnya dibawah 1%, serta etnis Cina-Indonesia
sebagai bangsa imigran dari Tiongkok/RRC.
Menurut sensus tahun 1990, jumlah penduduk di Propinsi
Kalimantan Barat sebanyak 3.235.366 jiwa dengan kepadatan kurang lebih 22
jiwa/km2, dengan rincian:
Daerah Tk. II
|
Luas (km2)
|
Pria
|
Wanita
|
Kodya Pontianak
|
107,8
|
202.232
|
195.440
|
Kab. Pontianak
|
18.171,2
|
399.219
|
383.798
|
Kab. Sambas
|
12.296,0
|
384.256
|
209.393
|
Kab. Sanggau
|
18.302,0
|
220.352
|
200.594
|
Kab. Sintang
|
32.279,0
|
194.298
|
183.459
|
Kab. Ketapang
|
35.809,0
|
167.029
|
159.348
|
Kab. Kapuas Hulu
|
29.842,0
|
80.809
|
78.615
|
Jumlah
|
146.807,0
|
1.648.194
|
1.587.172
|
Terdiri atas 2 wilayah Pembantu Gubernur, yaitu:
• Pembantu
Gubernur Wilayah I, berkedudukan di Sintang mengkoordinasikan Kabupaten
Sanggau, Sintang dan Kapuas Hulu.
• Pembantu
Gubernur Wilayah II, berkedudukan di Mempawah mengkoordinasikan Kabupaten
Pontianak, Sambas dan Ketapang.
No.
|
Daerah Tk. II
|
Ibukota
|
Kecamatan
|
1.
|
Kotamadya Pontianak
|
Pontianak
|
4
|
2.
|
Kab. Pontianak
|
Mempawah
|
20
|
3.
|
Kab. Sambas
|
Singkawang
|
19
|
4.
|
Kab. Sanggau
|
Sanggau
|
22
|
5.
|
Kab. Sintang
|
Sintang
|
21
|
6.
|
Kab. Ketapang
|
Ketapang
|
15
|
7.
|
Kab. Kapuas Hulu
|
Putussibau
|
23
|
Jumlah
|
124
|
Kalimantan Barat sebagai Daerah Tujuan Wisata (DTW) ke-19
mempunyai ojek-objek wisata yang menarik antara lain:
1. Tugu
Khatulistiwa, terletak sekitar 5 km dari pusat kota Pontianak menuju arah kota
Mempawah.
2. Keraton
Kadariah dan Museum Negeri di kota Pontianak.
3. Pantai
Kijing , terletak kurang lebih 18 km dari kota mempawah dan Makam Juang
Mandordi ibukota kecamatan Mandor adalah makam putra-putra daerah terbaik
Bangsa Indonesia asal Kalimantan Barat korban keganasan penjajahan Jepang.
4. Rumah
Betang ( Panjang), di desa saham, kec. Pahauman Kabupaten Dati II Pontianak.
5. Pantai
Pasir Panjang dan tempat peristirahatan Gunung Poteng di Kabupaten Sambas.
6. Keraton
Sambas, di Kota Sambas.
7. Air
Terjun Samboja dan Batu Bertulis, di desa Parit Kec. Nanga Mahap Kabupaten
Sanggau.
8. Hutan
Lindung Baning dan Bukit Kelam, di Kabupaten Sitang.
9. Rumah
Betang (Panjang ) Melapi, di Kabupaten Kapuas Hulu.
10. Wisat Alam
Gunung Palong, di Kabupaten Ketapang.
11. Pantai
Sungai Kinjil dan Tanjung Batu, di Kabupaten Ketapang.
Di bagian pendidikan, Dinas Pendidikan Kota Pontianak
memiliki komitmen untuk meningkatkan kualitas pendidikan meliputi pemerataan
dan akses pendidikan, peningkatan mutu kebermaknaan dan daya saing pendidikan
serta meningkatkan pengelolaan, akuntabilitas dan pencitraan publik serta
berusaha menciptakan aksesibilitas informasi yang akan menjadi penghubung
antara pembuat kebijakan dengan para pemangku kepentingan di dunia pendidikan.
Aksesibilitas informasi harus adaptif, dan responsif terhadap perubahan zaman
dan teknologi informasi.
Dengan terbangunnya Website Dinas Pendidikan ini diharapkan
menjadi perubahan positif dalam menciptakan kendali hubungan yang lebih cepat
dan tepat sasaran antara Pemerintah Kota Pontianak dengan Dinas Pendidikan yang
berlanjut ke sekolah sebagai pelaksanaan proses pembelajaran, serta sebagai
upaya pelayanan pendidikan kepada masyarakat luas terkait dengan pendidikan di
bidang Informasi dan Teknologi.
Pengelolaan pendidikan adalah pengaturan suatu kewenangan
dalam penyelenggaraan sistem pendidikan nasional, baik oleh pemerintah, maupun
oleh penyelenggara pendidikan yang didirikan masyarakat, agar proses pendidikan
dapat berlangsung sesuai dengan tujuan pendidikan nasional,” ungkap Kepala
Dinas Pendidikan Provinsi Kalbar, Drs Alexius Akim, mewakili Gubernur Kalbar,
Cornelis, dalam acara peletakan batu pertama pembangunan kampus STKIP dan STIT
di Kecamatan Sungai Ambawang Kabupaten Kubu RayaMenurut Alexius, perguruan
tinggi saat ini tidak lagi sebagai menara gading dalam negara, di mana saat ini
juga perguruan tinggi telah menjadi bagian yang begitu penting dalam
pembangunan. “Bahkan setiap perubahan atau reformasi di bidang politik,
ekonomi, hukum, sosial, dan kebudayaan sering kali dimulai dari perguruan
tinggi”.
C. Kalimantan Selatan
1. Letak dan
Batas
Propinsi Kalimantan Selatan dengan ibukotanya Banjarmasin
terletak di sebelah selatan pulau Kalimantan dengan batas-batas: sebelah barat
dengan propinsi Kalimantan Tengah, sebelah timur dengan Selat Makasar, sebelah
selatan dengan Laut Jawa dan di sebelah utara dengan propinsi Kalimantan Timur.
Propinsi Kalimantan Selatan secara geografis terletak di antara 114 19"
33" BT - 116 33' 28 BT dan 1 21' 49" LS 1 10" 14" LS,
dengan luas wilayah 37.377,53 km² atau hanya 6,98 persen dari luas pulau
Kalimantan.
Daerah yang paling luas di propinsi Kalsel adalah Kabupaten
Kotabaru dengan luas 13.044,50 km², kemudian Kabupaten Banjar dengan luas
5.039,90 km² dan Kabupaten Tabalong dengan luas 3.039,90 km², sedangkan daerah
yang paling sempit adalah Kota Banjarmasin dengan luas 72,00 km².
Kalimantan Selatan secara geografi terletak di sebelah
selatan pulau Kalimantan dengan luas wilayah 37.530,52 km2 atau 3.753.052 ha.
Sampai dengan tahun 2004 membawahi kabupaten/kota sebanyak 11 kabupaten/kota
dan pada tahun 2005 menjadi 13 kabupaten/kota sebagai akibat dari adanya
pemekaran wilayah kabupaten Hulu Sungai Utara dengan Kabupaten Balangan dan
Kabupaten Kotabaru dengan Kabupaten Tanah Bumbu. Daerah aliran sungai yang
terdapat di Propinsi Kalimantan Selatan adalah: Barito, Tabanio, Kintap, Satui,
Kusan, Batulicin, Pulau Laut, Pulau Sebuku, Cantung, Sampanahan, Manunggal dan
Cengal. Dan memiliki catchment area sebanyak 10 (sepuluh) lokasi yaitu Binuang,
Tapin, Telaga Langsat, Mangkuang, Haruyan Dayak, Intangan, Kahakan, Jaro,
Batulicin dan Riam Kanan.
2. Bentang Alam
Secara geografis, Kalimantan Selatan berada di bagian
tenggara pulau Kalimantan, memiliki kawasan dataran rendah di bagian barat dan
pantai timur, serta dataran tinggi yang dibentuk oleh Pegunungan Meratus di
tengah. Kalimantan Selatan terdiri atas dua ciri geografi utama, yakni dataran
rendah dan dataran tinggi. Kawasan dataran rendah kebanyakan berupa lahan
gambut hingga rawa-rawa sehingga kaya akan sumber keanekaragaman hayati satwa
air tawar. Kawasan dataran tinggi sebagian masih merupakan hutan tropis alami
dan dilindungi. Kemiringan tanah dengan 4 kelas klasifikasi menunjukkan bahwa
sebesar 43,05% wilayah Propinsi Kalimantan Selatan mempunyai kemiringan tanah
0-2 %.
Rincian luas menurut kemiringan adalah sebagai berikut:
• 0 - 2% :
1.615.630 Ha (43,05%)
• > 2 -
15% : 1.192.545 Ha (31,87%)
• > 15 -
40% : 713.682 Ha (19,02%)
• > 40%
: 231.195 Ha (6, 16%)
Adapun luas wilayah Kalimantan Selatan menurut kelas
ketinggian yang dibagi menjadi 6 kelas ketinggian menunjukkan wilayah
Kalimantan Selatan sebagian besar berada pada kelas ketinggian 25-100 m di atas
permukaan laut yakni 31,29%
Tanah di wilayah Propinsi Kalimantan Selatan sebagian besar
berupa hutan dengan rincian Hutan Lebat (780.319 Ha), Hutan belukar (377.774
ha), dan hutan rawa (90.060 Ha), Hutan Sejenis (352.840 Ha) Tanah berupa
semak/alang-alang seluas 870.314 ha , berupa rumput (50.119), dan untuk lain
lain (83.014).
Sedangkan penggunaan untuk sawah 413.107 ha, perkebunan
437.037 ha dan untuk perkampungan 57,903 ha serta untuk Tegalan (48.612 Ha).
Bentuk geologi wilayah Kalimantan Selatan sebagian besar berupa Aluvium Muda
dan Formasi Berai.
Kekayaan flora dan fauna di Kalimantan Selatan sedapat
mungkin dipelihara sebagai bagian dari kekayaan sumber daya alam. Dalam hal ini
dilakukan upaya konservasi sumber daya alam yang meliputi konservasi di dalam
kawasan hutan dan konservasi diluar kawasan hutan. Khususnya konservasi didalam
kawasan hutan dilakukan dengan melalui pembangunan suaka margasatwa, suaka
alam, dan taman wisata serta taman hutan raya.
Berbagai fauna yang tergolong satwa langka yang dilindungi
yang tersebar pada hutan suaka alam dan wisata yaitu:
• Bekantan
(Nasalis Larvatus)
• Kera
Abu-abu (Maccaca Irrus)
• Elang
(Butatstur sp)
• Beruang
Madu (Hylarotis Malayanus)
• Kijang
Pelaihari (Muntiacus Salvator)
• Owa - Owa
(Hylobatus Mulleri)
• Elang
Raja Udang (Palargapais Carpusis)
• Cabakak
(Hakyan Chalaris)
• Rusa
Sambar (Cervus Unicular)
• Biawak
(Varanus Spesi)
• Kuau
(Argusianus Argus)
• Pecuk
Ular (Prebytus Rubicusida)
Pusat-pusat konservasi flora dan fauna seperti disebutkan di
atas dapat lebih diperincikan sebagai berikut:
1. Cagar Alam
Pulau Kaget. Sebagai kawasan konservasi untuk melindungi Bekantan (Nasalis
Larvatus), Kera Abu-abu (Macaca Fasicularis) dan lain-lain.
2. Cagar Alam
Gunung Kentawan. Sebagai kawasan konservasi untuk melindungi angrek alam,
owa-owa (Hylobatus Muelleri), bekantan dan beberapa jenis burung.
3. Suaka
Margasatwa Pelaihari – Martapura. Sebagai kawasan konservasi untuk melindungi
Beruang Madu (Helarctus Malayanus), Kuwau (Argusianus Argus), Pecuk Ular
(Cervus Unicolor), dan Kijang Pelaihari (Muntiacus Pleiharicus).
4. Suaka Alam
Pelaihari Tanah Laut. Sebagai kawasan konservasi untuk melindungi bekantan,
burung raja udang (Palargopsis Capengis), rusa sambar, dan biawak (Varanus
Salvator).
5. Taman Wisata
Pulau Kembang. Sebagai kawasan konservasi untuk melindungi bekantan , kera
abu-abu, bajing tanah (Laricus Insignis) dan elang abu-abu (Butartur sp).
6. Taman Hutan
Raya Sultan Adam. Sebagai kawasan konservasi untuk melindungi berbagai jenis
flora dan fauna, sekaligus sebagai kawasan Hutan Pendidikan Fakultas Kehutanan
Universitas lambung Mangkurat.
Terdapat tiga buah reservant masing-masing di Danau bangkau,
Danau panggang, dan Sungai Buluh, sebagai kawasan untuk melindungi satwa air
khususnya pada saat hewan tersebut berkembang biak. Hewan-hewan yang dilindungi
di kawasan ini antara lain ikan Haruan (Ophiocephalus Striatus), Betok (Anabas
Testudineus), Sepat Siam (trichogaster pectoralis), tambakan (helostoma
temmincki), dan buaya taman (Crocodile sp).
Selain itu, dalam usaha menjaga kelestariaan tumbuh-tumbuhan
yang sudah mulai langka telah dikembangkan penanaman tumbuhan langka khas
Kalimantan Selatan di Lingkungan Universitas Lambung Mangkurat yang dikelola
oleh Fakultas Pertanian.
3.
Masyarakat/penduduk
Pemerintah Propinsi Kalimantan Selatan di bawah kepemimpinan
Gubernur H. Rudy Ariffin dan H.M. Rosehan NB, memberikan konsentrasi penuh
terhadap kemajuan dalam pembangunan bidang pendidikan di daerah ini, dan
menjadi agenda utama pembangunan Kalimantan Selatan, untuk meningkatkan
kualitas sumber daya manusia, yang sangat diyakini dapat menjadi akselerator
memajukan daerah.
Lima Pilar Kebijakan Pokok Pembangunan Pendidikan
1. Meningkatkan
Ketersediaan Layanan Pendidikan (menjamin tempat belajar bagi semua anak usia
sekolah yang memadai)
2. Meningkatkan
Keterjangkauan Layanan Pendidikan (mempunyai dua makna dalam arti geografis dan
ekonomis)
3. Meningkatkan
Kualitas/Mutu dan Relevansi Layanan Pendidikan (mempunyai dua konotasi proses
dan hasil belajar)
4. Meningkatkan
Kesetaraan memperoleh Layanan Pendidikan (kesamaan hak untuk mendapatkan
layanan pendidikan yang bermutu tanpa diskriminatif berdasarkan latar belakang
sosial siswa)
5. Meningkatkan
Kepastian Keterjaminan memperoleh Layanan Pendidikan (kepastian untuk
mendapatkan tempat ketika peserta didik melanjutkan ke jenjang pendidikan yang
lebih tinggi tanpa diskriminatif berdasarkan latar belakang sosial)
Berkat kerja keras dan komitmen yang ditunjukkan H. Rudy
Ariffin dalam menuntaskan buta aksara di Kalimantan Selatan, maka pada Hari
Aksara Internasional (HAI) ke-44 tahun 2009 di celegon, Gubernur Kalimantan
Selatan merupakan salah seorang dari enam Gubernur di Indonesia yang
mendapatkan kehormatan sebagai peraih penghargaan Anugerah Aksara Pratama yang
diberikan Menteri Pendidikan Nasional, Bambang Sudibyo. Anugerah Aksara ini
merupakan apresiasi kepada para kepala Daerah yang telah berjasa dalam usaha
memberantas buta aksara. Pemberantasan Buta Aksara di Kalimantan Selatan telah
diupayakan secara maksimal dari tahun 2006.
Kerja keras dalam menangani masalah buta aksara ini telah
memberikan hasil yang signifikan dimana jumlah buta aksara sebanyak 44.424 jiwa
yang ada di Kalimantan Selatan telah dapat dituntaskan pada tahun 2008.
Kelompok etnik di Kalimantan Selatan menurut Museum Lambung
Mangkurat, antara lain:
1. Orang
Banjar Kuala, di daerah Banjarmasin sampai Martapura[8]
2. Orang
Banjar Batang Banyu, di daerah Margasari sampai Kelua
3. Orang
Banjar Pahuluan, di daerah Tanjung sampai Pelaihari (luar Martapura)
4. Suku
Bukit, di daerah Dayak Pitap, Haruyan Dayak, Loksado,Harakit, Paramasan,
Bajuin, Riam Adungan, Sampanahan, Hampang,Bangkalan Dayak
5. Suku
Berangas, di daerah Berangas, Ujung Panti, Lupak, Aluh Aluh
6. Suku
Bakumpai, di daerah Bakumpai, Marabahan, Kuripan, Tabukan
7. Suku
Maanyan, di daerah Maanyan Warukin, Maanyan Pasar Panas, Maanyan Juai (Dayak
Balangan), Dayak Samihim
8. Suku
Abal, di daerah Kampung Agung sampai Haruai
9. Suku
Dusun Deyah, di kecamatan Muara Uya, Upau dan Gunung Riut
10. Suku
Lawangan, di desa Binjai, Dambung Raya
11. Orang
Madura Madurejo, di desa Madurejo, Mangkauk
12. Orang Jawa
Tamban, di desa Purwosari
13. Orang Cina
Parit, di daerah Pelaihari
14. Suku
Bajau, di daerah Semayap, Tanjung Batu
15. Orang
Bugis Pagatan, di daerah Pagatan
16. Suku
Mandar, di daerah pesisir pulau Laut dan pulau Sebuku
Selain ke-16 suku tersebut, terdapat juga Suku Bali (di desa
Barambai, Sari Utama), Suku Sunda, dan suku asal NTB dan NTT di Unit Pemukiman
Transmigrasi. Delapan etnik terbanyak di Kalimantan Selatan (dalam sensus belum
disebutkan beberapa suku kecil yang merupakan penduduk asli), yaitu:
Suku Bangsa
|
Jumlah
|
|
1
|
2.271.586
|
|
2
|
391.030
|
|
3
|
73.037
|
|
4
|
36.334
|
|
5
|
Suku Bukit (Dayak
Meratus)
|
35.838
|
6
|
29.322
|
|
7
|
20.609
|
|
8
|
18.519
|
|
9
|
Suku-suku lainnya
|
99.165
|
Kelompok
etnik berdasarkan urutan keberadaannya di Kalimantan Selatan adalah:
1. Austrolo-Melanosoid (sudah punah)
2. Dayak (rumpun Ot Danum)
3. Suku Dayak Bukit
4. Suku Banjar (1526)
5. Suku Bajau, Suku Bugis (1750) dan
Suku Mandar
6. Suku Jawa dan Suku Madura
7. Etnis Tionghoa-Indonesia dan Etnis
Arab-Indonesia
8. Etnis Eropa (1860-1942), umumnya
sudah kembali ke Eropa
Bahasa yang
digunakan dalam keseharian adalah bahasa daerah, yakni bahasa Banjar yang
memiliki dua dialek besar, yakni dialek Banjar Kuala dan dialek Banjar Hulu. Di
kawasan Pegunungan Meratus, dituturkan bahasa-bahasa dari rumpun Dayak, seperti
bahasa Dusun Deyah,
Mayoritas
penduduk Kalimantan Selatan beragama Islam. Di samping itu juga ada yang
beragamaKristen dan Kaharingan, khususnya di kawasan Pegunungan Meratus, Hindu,
Buddha, dan Kong Hu Cu.
D. Kalimantan Tengah
1. Letak dan Batas
Kalimantan
Tengah adalah salah sebuah provinsi di Indonesia yang terletak di pulau
Kalimantan. Ibukotanya adalah Kota Palangka Raya. Kalimantan Tengah memiliki
luas 157.983 km² dan berpenduduk sekitar 2.202.599 jiwa, yang terdiri atas
1.147.878 laki-laki dan 1.054.721 perempuan ( hasil Sensus Penduduk Indonesia
2010 ). Provinsi Kalimantan Tengah secara geografis terletak antara 0o 45
Lintang Utara, 3o 30 Lintang Selatan dan 111o Bujur Timur. Batas wilayah dari provinsi
ini adalah sebelah Utara berbatasan dengan Provinsi Kalimantan Barat dan
Kalimantan Timur, disebelah Timur dengan Provinsi Kalimantan Timur dan
Kalimantan Selatan, di Selatan dengan Laut Jawa dan di sebelah Barat dengan
Provinsi Kalimantan Barat.
2. Bentang Alam
Bagian Utara
terdiri Pegunungan Muller Swachner dan perbukitan, bagian Selatan dataran
rendah, rawa dan paya-paya. Berbatasan dengan tiga Provinsi Indonesia, yaitu
Kalimantan Timur, Selatan dan Barat serta Laut Jawa. Wilayah ini beriklim
tropis lembab yang dilintasi oleh garis equator. Banyak yang belum diketahui,
dengan ragam wilayah pantai, gunung/bukit, dataran rendah dan paya, segala
macam vegetasi tropis mendominasi alam daerah ini.
Fauna yang
terdapat Kalimantan tengah yaitu: Orang hutan merupakan hewan endemik yang
masih banyak, khususnya di wilayah Taman Nasional Tanjung Putting yang memiliki
areal mencapai 300.000 ha di Kabupaten Kotawaringin Barat dan Seruyan. Dan beruang, landak, owa-owa, beruk, kera, bekantan,
trenggiling, buaya, kukang, paus air tawar (tampahas), arwana, manjuhan, biota
laut, penyu, bulus, burung rangkong, betet/beo dan hewan lain yang bervariasi
tinggi.
Flora yang
mendominasi wilayah 80%. Hutan primer tersisa sekitar 25% dari luas wilayah.
Lahan yang luas saat ini mulai didominasi kebun Kelapa Sawit yang mencapai
700.000 ha (2007). Perkebunan karet dan rotan rakyat masih tersebar hampir
diseluruh daerah, terutama di Kabupaten Kapuas, Katingan, Pulang Pisau, Gunung
Mas dan Kotawaringin Timur.
Banyak ragam
potensi sumber alam, antara lain yang sudah diusahakan berupa tambang batubara,
emas, zirkon, besi. Terdapat pula tembaga, kaolin, batu permata dan lain-lain.
dunia pendidikan di Kalimantan Tengah sekarang sedang berkembang dengan pesat.
Hal tersebut ditandai dengan bermunculannya berbagai lembaga pendidikan serta
keberadaan beberapa Universitas dan Sekolah Tinggi di Kalimantan Tengah.
3. Masyarakat/penduduk
Tingkat
pendidikan yang ada di Kalimantan Tengah yaitu: Universitas Negeri Palangka
Raya dan Utama merupakan Universitas-universitas Negeri yang ada di Kalimantan
Tengah, selain itu terdapat Universitas Muhammadiyah serta beberapa sekolah
tinggi lainnya yang ikut memberikan sumbangan dalam meningkatkan mutu
pendidikan di Kalimantan Tengah, seperti Sekolah Tinggi Ilmu Hukum Tambun
Bungai serta Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer Palangka Raya.
Tak lupa pula berbagai Universitas maupun Sekolah Tinggi rintisan yang terdapat
di Kabupaten yang ada di Kalimantan Tengah.
Pada masa
lalu, kehidupan suku-suku Dayak yang berdiam di pedalaman Kalimantan itu hidup
secara berkelompok-kelompok. Di mana kehidupan yang mereka jalani pasti dilalui
bersama, hal itu terwujud dalam sebuah karya yaitu, Huma Betang (Rumah Betang).
Sebutan umum suku Dayak yang ada di Kalimantan Tengah adalah suku Dayak Ngaju
(dominan), suku lainnya yang tinggal di pesisir adalahBanjar Melayu Pantai
merupakan 24,20% populasi. Disamping itu ada pula suku Jawa, Madura, Bugisdan
lain-lain. Gabungan suku Dayak (Ngaju, Sampit, Maanyan, Bakumpai) mencapai 37,90%.
Suku Dayak
pada umumnya menggunakan senjata khas mereka, yaitumandau. Mandau merupakan
sebuah pusaka yang secara turun-temurun yang digunakan oleh suku Dayak dan
diaanggap sebagai sebuah benda keramat. Selain digunakan pada saat peperangan
mandau juga biasanya dipakai oleh suku Dayak untuk menemani mereka dalam
melakukan kegiatan keseharian mereka, seperti menebas atau memotong daging,
tumbuh-tumbuhan, atau benda-benda lainnya yang perlu untuk di potong.
Biasanya
orang awam akan sering kebingungan antara mandau dan ambang. Orang awam atau
orang yang tidak terbiasa melihat atau pun memegang mandau akan sulit untuk
membedakan antara mandau dengan ambang karena jika dilihat secara kasat mata
memang keduanya hampir sama. Tetapi, keduanya sangatlah berbeda. Namun jika
kita melihatnya dengan lebih detail maka akan terlihat perbedaan yang sangat
mencolok, yaitu pada mandau terdapat ukiran atau bertatahkan emas, tembaga,
atau perak dan mandau lebih kuat serta lentur, karena mandau terbuat dari batu
gunung yang mengandung besi dan diolah oleh seorang ahli. Sedangkan ambang
hanya terbuat dari besi biasa, seperti besu per mobil, bilah gergaji mesin,
cakram kendaraan atau batang besi lain.
E. Kalimantan Timur
1. Letak dan Batas
Kalimantan Timur adalah wilayah
yang berstatus provinsi di Indonesia. Provinsi ini merupakan salah satu dari
empat provinsi di Kalimantan. Wilayah Kalimantan Timur dengan luas mencapai
211.440 km² atau satu setengah kali pulau Jawa dan Madura, sebagian besar merupakan
daratan yakni 20.039.500 Ha. (81,71%), sedangkan lautan hanya 4.484.280 Ha.
(18,29%). Daerah yang terkenal sebagai gudang kayu ini mempunyai ratusan sungai
yang tersebar di hampir semua kabupaten dan kota dengan sungai terpanjang
Sungai Mahakam. Ibukota provinsi Kalimantan Timur adalah Samarinda yang
terletak di tepi Sungai Mahakam.
Wilayah Kalimantan Timur didominasi
topografi bergelombang, dari kemiringan landai sampai curam, dengan ketinggian
berkisar antara 0-1500 meter dpl dengan kemiringan 60 %. Kalimantan Timur
memiliki kekayaan flora dan fauna. Di Kalimantan Timur kira-kira tumbuh sekitar
1000-189.000 jenis tumbuhan, antara lain anggrek hitam. provinsi Kalimantan
Timur termasuk iklim Tropika Humida dengan curah hujan berkisar antara
1500-4500 mm per tahun. Temperatur udara minimum rata-rata 21°C dan maksimum
34°C dengan perbedaan temperatur siang dan malam antara 5°-7°C.Temperatur
minimum umumnya terjadi pada bulan Oktober sampai Januari, sedangkan temperatur
maksimum terjadi antara bulan Juli sampai dengan Agustus. Kelembaban udara
rata-rata mencapai 86 % dengan kecepatan angin rata-rata 5 knot perjam. Data
curah hujan selama 5 tahun dari tahun 1994-1998 mencatat bahwa rata-rata curah
hujan mencapai 2060,2 mm per tahun.
2. Bentang Alam
Sumber daya
alam Masalah sumber daya alam di sini terutama adalah penebangan hutan ilegal
yang memusnahkan hutan hujan, selain itu Taman Nasional Kutai yang berada di
Kabupaten Kutai Timur ini juga dirambah hutannya. Kurang dari setengah hutan hujan
yang masih tersisa, seperti Taman Nasional Kayan Mentarangdi bagian utara
provinsi ini. Pemerintah lokal masih berusaha untuk menghentikan kebiasaan yang
merusak ini.
Hasil utama
provinsi ini adalah hasil tambang seperti minyak, gas alam dan batu bara. Sektor lain yang kini
sedang berkembang adalah agrikultur, pariwisata dan industri pengolahan.
Beberapa daerah seperti Balikpapan dan Bontang mulai mengembangkan kawasan
industri berbagai bidang demi mempercepat pertumbuhan perekonomian. Sementara
kabupaten-kabupaten di Kaltim kini mulai membuka wilayahnya untuk dibuat
perkebunan seperti kelapa sawit dan lain-lain.
Kalimantan
Timur memiliki beberapa tujuan pariwisata yang menarik seperti kepulauan
Derawan di Berau, Taman Nasional Kayan Mentarang dan Pantai Batu Lamampu di
Nunukan, peternakan buaya di Balikpapan, peternakan rusa di Penajam Kampung
Dayak Pampang di Samarinda, , Pantai Amal di Kota Tarakan, Pulau Kumala di
Tenggarong dan lain-lain.
Tapi ada
kendala dalam menuju tempat-tempat di atas, yaitu transportasi. Banyak bagian
di provinsi ini masih tidak memiliki jalan aspal, jadi banyak orang berpergian
dengan perahu dan pesawat terbang dan tak heran jika di Kalimantan Timur
memiliki banyak bandara perintis, Selain itu, akan ada rencana pembuatan Highway
Balikpapan-Samarinda-Bontang-Sangata demi memperlancar perekonomian.
3. Masyarakat/penduduk
Kalimantan
Timur memiliki beberapa macam suku bangsa. selama ini yang dikenal oleh
masyarakat luas, padahal selain dayak ada 1 suku yang juga memegang peranan
penting di Kaltim yaitusuku Kutai. Suku Kutai merupakan suku melayu asli
Kalimantan Timur, yang awalnya mendiami wilayah pesisir Kalimantan Timur. Lalu
dalam perkembangannya berdiri dua kerajaan Kutai, kerajaan Kutai Martadipura
yang berdiri lebih dulu dengan rajanya Mulawarman, lalu berdiri pula belakangan
kerajaan Kutai Kartanegara yang kemudian menaklukan Kerajaan Kutai Martadipura,
dan lalu berubah nama menjadi kerajaan Kutai Kartanegara Ing Martadipura.
Di Kalimantan
Timur terdapat juga banyak suku suku pendatang dari luar, seperti Banjar,
Bugis, Jawa dan Makassar. Bahasa Banjar,Jawa dan Bahasa Bugis adalah dua dari
banyak bahasa daerah yang digunakan oleh masyarakat Kalimantan Timur. Suku
Banjar dan Bugis banyak mendiami Kalimantan, Samarinda, Sangatta dan Bontang.
Sedangkan suku Jawa banyak mendiami Samarinda dan Balikpapan.
Bahasa-bahasa
daerah di Kalimantan Timur merupakan bahasa Austronesia dari rumpun
Malayo-Polynesia, diantaranya adalah Bahasa Tidung,Bahasa Banjar, Bahasa Berau
dan Bahasa Kutai. Bahasa lainnya adalah Bahasa Lundayeh.
Dalam Bidang
pendidikan provinsi Kalimantan Timur terus berusaha meningkatkan kualitas
pendidikan guna mencetak sumber daya manusia Provinsi Kalimantan Timur yang
dapat bersaing di kancah Nasional maupun Internasional. Untuk itu Provinsi
Kalimantan Timur membuat langkah-langkah diantaranya mencanangkan Program Wajib
Belajar 12 Tahun dan dialokasikannya dana APBD sebesar 20% untuk pendidikan.
Provinsi
Kalimantan Timur memiliki universitas terbesar yaitu Universitas Mulawarman,
Universitas Negeri ini telah banyak didukung dalam pengembangan dari
infrastruktur maupun kualitas SDM tenaga pendidik oleh Pemerintah Provinsi.
Selain Universitas Mulawarman juga terdapat perguruan-perguruan tinggi Negeri
dan swasta lainnya yang juga didukung oleh Pemerintah Provinsi maupun
pemerintah Kabupaten/Kota.
Selain
perguruan tinggi provinsi Kalimantan Timur terus meningkatkan kualitas
sekolah-sekolah dari segi SDM dan infrastruktur. Kini telah banyak
sekolah-sekolah bertaraf Nasional maupun Internasional yang sedang digarap di
wilayah Provinsi Kalimantan Timur.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Wilayah pulau
Kalimantan (bagian selatan) dalam wilayah Republik Indonesia, terletak diantara
40 24` LU - 40 10` LS dan anatara 1080 30` BT - 1190 00` BT dengan luas wilayah
sekitar 535.834 km2. Berbatasan langsung dengan negara Malaysia (Sabah dan
Serawak) di sebelah utara yang panjang perbatasannya mencapai 3000 km mulai
dari proinsi Kalimanatan Barat sampai dengan Kalimantan Timur.
Pulau
Kalimantan sebagaian besar merupakan daerah pegunungan / perbukitan (39,69 %),
daratan (35,08 %), dan sisanya dataran pantai/ pasang surut (11,73 %) dataran
aluvial (12,47 %), dan lain–lain (0,93 %). Pada umumnya topografi bagian tengah
dan utara (wilayah republik Indonesia/RI) adalah daerah pegunungan tinggi
dengan kelerengan yang terjal dan merupakan kawasan hutan dan hutan lindung
yang harus dipertahankan agar dapat berperan sebagai fungsi cadangan air dimasa
yang akan datang.
Sungai-sungai
di Kalimantan ini cukup panjang dan yang terpanjang adalah sungai Kapuas (1.143
km) di Kalbar dan dapat menjelajah 65 % wilayah Kalimantan Barat.
Wilayah
Propinsi Kalimantan Barat terletak di atara 2° 8' LU dan 3° 05 LS, 108° 0' dan
114° 10 BT. Di sebelah barat dibatasi oleh Laut Natuna dan Selat Karimata,
sebelah timur berbatasan dengan Propinsi Kalimantan Timur dan Kalimantan
Tengah, sebelah selatan dibatasi oleh Laut Jawa, sebelah utara berbatasan
langsung dengan wilayah Malaysia (Serawak) berupa daratan sepanjang 1.200 km.
Kalimantan
Barat adalah sebuah provinsi diindonesia yang terletak di Pulau kalimantan dan
beribukotakan Pontianak. Luas wilayah Provinsi Kalimantan Barat adalah 146.807
km² (7,53% luas Indonesia).
Propinsi
Kalimantan Selatan dengan ibukotanya Banjarmasin terletak di sebelah selatan
pulau Kalimantan dengan batas-batas: sebelah barat dengan propinsi Kalimantan
Tengah, sebelah timur dengan Selat Makasar, sebelah selatan dengan Laut Jawa
dan di sebelah utara dengan propinsi Kalimantan Timur. Propinsi Kalimantan
Selatan secara geografis terletak di antara 114 19" 33" BT - 116 33'
28 BT dan 1 21' 49" LS 1 10" 14" LS, dengan luas wilayah
37.377,53 km² atau hanya 6,98 persen dari luas pulau Kalimantan.
Kalimantan
Tengah memiliki luas 157.983 km² dan berpenduduk sekitar 2.202.599 jiwa, yang
terdiri atas 1.147.878 laki-laki dan 1.054.721 perempuan ( hasil Sensus
Penduduk Indonesia 2010 ). Provinsi Kalimantan Tengah secara geografis terletak
antara 0o 45 Lintang Utara, 3o 30 Lintang Selatan dan 111o Bujur Timur. Batas
wilayah dari provinsi ini adalah sebelah Utara berbatasan dengan Provinsi
Kalimantan Barat dan Kalimantan Timur, disebelah Timur dengan Provinsi
Kalimantan Timur dan Kalimantan Selatan, di Selatan dengan Laut Jawa dan di
sebelah Barat dengan Provinsi Kalimantan Barat.
Wilayah
Kalimantan Timur dengan luas mencapai 211.440 km² atau satu setengah kali pulau
Jawa dan Madura, sebagian besar merupakan daratan yakni 20.039.500 Ha.
(81,71%), sedangkan lautan hanya 4.484.280 Ha. (18,29%). Daerah yang terkenal
sebagai gudang kayu ini mempunyai ratusan sungai yang tersebar di hampir semua
kabupaten dan kota dengan sungai terpanjang Sungai Mahakam
B. SARAN
Disini
penulis mengharapkan kritikan dan saran dari pembaca karena makalah kami ini
belum sempurna, semoga pembaca dan pendengar dapat memahami tentang Pulau
Kalimantan.
bisa minta refrensinya kak?
ReplyDelete