Tugas Makalah Pulau Kalimantan



BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
            Kalimantan dalam pengertiannya adalah Kalamantan / Calémantan /  Kalémantan / Kelamantan / Kilamantan / Klamantan/Klémantan / K'lemantan / Quallamontan) adalah pulau terbesar ketiga di dunia yang terletak di sebelah utara Pulau Jawa dan di sebelah barat Pulau Sulawesi. Pulau Kalimantan dibagi menjadi wilayah Brunai, Indonesia (dua per tiga) dan Malaysia (sepertiga). Pulau Kalimantan terkenal dengan julukan "Pulau Seribu Sungai" karena banyaknya sungai yang mengalir di pulau ini.
Pada zaman dahulu, Borneo yang berasal dari nama kesultanan Brunai adalah nama yang dipakai oleh kolonial Inggris dan Belanda untuk menyebut pulau ini secara keseluruhan, sedangkan Kalimantan adalah nama yang digunakan oleh penduduk kawasan timur pulau ini yang sekarang termasuk wilayah Indonesia. Wilayah utara pulau ini (Sabah, Brunei, Sarawak) dahulu dalam bahasa Indonesia disebut dengan Kalimantan Utara, tetapi dalam pengertian sekarang Kalimantan Utara adalah Kalimantan Timur bagian utara.
Dalam arti luas "Kalimantan" meliputi seluruh pulau yang juga disebut dengan Borneo, sedangkan dalam arti sempit Kalimantan hanya mengacu pada wilayah Indonesia.
B.     Rumusan Masalah
Adapun yang akan di kaji dalam makalah ini adalah tentang Pulau Kalimantan secara keseluruhan dan provinsi-provinsi Pulau Kalimantan beserta bentang alam dan masyarakatnya.
C.    Tujuan
Tujuan dalam pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui keadaan alam dari Pulau Kalimantan dan Provinsi-provinsinya. Dan juga sebagai materi yang di beri dosen pembimbing untuk mata kuliah Geografi Regional Indonesia.

BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pulau Kalimantan

Pulau Kali mantan terletak di sebelah utara Pulau Jawa, sebelah timur Selat Malaka, sebelah barat Pulau Sulawesi dan sebelah selatan Filiphina. Luas pulau Kalimantan adalah 743.330 km². Pulau Kalimantan dikelilingi oleh Laut Cina Selatan di bagian barat dan utara-barat, Laut Sulu di utara-timur, Laut Sulawesi dan Selat Makassar di timur serta Laut Jawa dan Selat Karimata di bagian selatan. Gunung Kinabalu (4095 m) yang terletak di Sabah, Malaysia ialah lokasi tertinggi di Kalimantan. Selain itu terdapat pula Gunung Palung, Gunung Lumut, dan Gunung Liangpran. Sungai-sungai terpanjang di Kalimantan adalah Sungai Kapuas (1143 km) di Kalimantan Barat, Indonesia, Sungai Barito (880 km) di Kalimantan Tengah, Indonesia, Sungai Mahakam (980 km) di Kalimantan Timur, Indonesia, Sungai Rajang (562,5 km) di Serawak, Malaysia. Jalan Nasional RI di Kalimantan sepanjang 6.075,97 km yang secara umum dengan kondisi mantap baru mencapai 77%.
Wilayah pulau Kalimantan dalam wilayah Republik Indonesia, terletak diantara 40 24` LU - 40 10` LS dan anatara 1080 30` BT - 1190 00` BT dengan luas wilayah sekitar 535.834 km2. Berbatasan langsung dengan negara Malaysia (Sabah dan Serawak) di sebelah utara yang panjang perbatasannya mencapai 3000 km mulai dari proinsi Kalimanatan Barat sampai dengan Kalimantan Timur. Sebagai daerah yang memiliki kawasan perbatasan maka mempunyai persoalan/masalah yang terkait ”illegal trading” apalagi penduduk kawasan negara tetangga jauh lebih sejahtera dan pembangunannya maju pesat. Selain itu pesoalan ”illegal loging” yang sering merusak potensi sumber daya alam (hutan tropis) kita terus berkembang sejalan dengan tingkat ekonommi masyarakat perbatasan yang belum maju tersebut.
Dilain pihak pulau Kalimantan juga mempunyai potensi antara lain untuk ikut dalam sistem kerangka kerjasama ekonomi regional seperti BIMP-EAGA (Brunai, Indonesia, Malaysia, Philipina – Eastern Asian Growth Area) dan dilalui jalur perdagangan laut internasional ALKI 1 dan ALKI 2.
Pulau Kalimantan sebagaian besar merupakan daerah pegunungan / perbukitan (39,69 %), daratan (35,08 %), dan sisanya dataran pantai/ pasang surut (11,73 %) dataran aluvial (12,47 %), dan lain–lain (0,93 %). Pada umumnya topografi bagian tengah dan utara (wilayah republik Indonesia/RI) adalah daerah pegunungan tinggi dengan kelerengan yang terjal dan merupakan kawasan hutan dan hutan lindung yang harus dipertahankan agar dapat berperan sebagai fungsi cadangan air dimasa yang akan datang. Pegunungan utama sebagai kesatuan ekologis tersebut adalah Pegunungan Muller, Schawaner, Iban dan Kapuas Hulu serta dibagian selatan Pegunungan Meratus. Hasil hutan yang potensi di Kalimantan adalah kayu industri, rotan, damar, dan tengkawang. Sayangnya spesies hasil hutan seperti kayu gaharu, ramin, dan cendana sudah hampir punah. Analisis ekonomi hasil hutan dengan ekosistimnya untuk menjaga keseimbangan lingkungan perlu dilakukan untuk kesejahteraan masyarakat setempat, wilayah dan ekonomi nasional.
Para Ahli agronomi sepakat bahwa tanah-tanah di Kalimantan adalah tanah yang sangat miskin, sangat rentan dan sangat sukar dikembangkan untuk pertanian.Lahan daratan memerlukan konservasi yang sangat luas karena terdiri dari lahan rawa gambut, lahan bertanah asam, berpasir, dan lahan yang memiliki kelerengan curam. Kalimantan dapat dikembangkan, tetapi hanya dalam batas-batas ekologis yang agak ketat dan dengan kewaspadaan tinggi. Lahan yang luas telah dieksploitasi secara buruk.  Operasi pembalakan yang dikelola dengan buruk pula, serta rencana-rencana pertanian yang gagal, telah meninggalkan bekas-bekasnya pada bentang lahan di Kalimantan.  Padang Pasir putih yang luas dan kerangas yang mengalamiLateralisasi menjadi merah dan ditinggalkan, padahal semula ditumbuhi hutan lebat. Setiap tahun lautan padang alang-alang menjadi kering dan terbakar. Hutan tidak mendapat kesempatan untuk mengadakan regeneresi dan lautan padang rumput terus bertambah luas.
Sebagai besar lahan Gambut berada di Kalimantan tengah dan selatan dan sebagaian kecil di pantai Kalimantan barat dan di Kaltim bagian utara. Kondisi tanah di dataran teras pedalaman, pegunungan, dan bukit-bukit relatif agak baik untuk kegiatan pertanian. Untuk ini diperlukan optimasi pemanfaatan lahan agar hasil gunaanya dapat memberikan nilai ekonomis dan perkembangan pada wilayah. Memilih kesesuaian ruang untuk kegiatan usaha yang sesuai dengan kesesuan tanah sangat diperlukan.
Proses-proses ekologis utama adalah proses-proses yang diatur atau ditentukan oleh ”ekosisitem dan sangat mempengaruhi produksi pangan, kesehatan dan aspek lain untuk kelangsungan hidup manusia dan pembangunan. Sistem penunjang kehidupan adalah ekosistem ekosistem utama yang terlibat di dalamnya, beberapa ekosistem kehidupan yang menghadapi ancaman bahaya terbesar adalah sistem pertanian, hutan, lahan basah dan sistem pesisir.
Potensi hidrologi di Kalimantan merupakan faktor penunjang kegiatan ekonomi yang baik. Selain banyak danau-danau yang berpotensi sebagai sumber penghasil perikanan khususnya satwa ikan langka, da hal ini perlu dioptimasikan agar punya nilai ekonomis namun tetap menjaga fungsi dan peran danau tersebut. Sejumlah sungai besar merupakan urat nadi transportasi utama yang menjalarkan kegiatan perdagangan hasil sumber daya alam dan olahan antar wilayah dan eksport-import.
Sungai-sungai di Kalimantan ini cukup panjang dan yang terpanjang adalah sungai Kapuas (1.143 km) di Kalbar dan dapat menjelajah 65 % wilayah Kalimantan Barat.  Pencemaran sungai dikarenakan pembalakan hutan, buangan limbah industri tanpa perlakukan, limbah rumah tangga dan limbah dari penambangan emas tanpa izin telah menyebabkan alur perairan menjadi bahaya bila digunakan untuk keperluan ruamah tangga dan menyebabkan kerugian berupa sebagian sumber daya perikanan. Potensi pertambangan banyak terdapat di pegunungan dan perbukitan di bagaian tengah dan hulu sungai.
Deposit pertambangan yang cukup potensial adalah emas, mangan, bauksit, pasir kwarsa, fosfat, mika dan batubara. Tambang minyak dan gas alam cair terdapat di dataran rendah, pantai, dan ”off sore”. Kegiatan pertambangan ini seringkali menimbulkan konflik dengan pemanfaatan ruang lainnya yaitu dengan kehutanan, perkebunan, dan pertanian. Oleh karenanya optimasi pemanfaatan SDA agar tidak hanya sekedar mengejar manfaat ekonomi.
Kegiatan perkebunan pada umumnya berada pada wilayah di perbukitan dataran rendah. Perkebunan yang potensi dan berkembang adalah : sawit, kelapa, karet, tebu dan perkebunan tanaman pangan. Usaha perkebunan ini sudah mulai berkembang banyak dan banyak investor mulai datang dari negara jiran, karena keterbatasan lahan di negara jiran tersebut. Untuk terus dikembangkan secara ekonomis dengan memanfaatkan lahan yang sesuai. Namun sekarang ini pengembangan perkebunan juga mengancam kawasan perbukitan dataran tinggi, namun di duga areal yang sebenarnya kurang cocok untuk perkebunan hanya sebagai dalih untuk melakukan eksploitasi kayu.
Walaupun di Kalimantan terbebas dari bahaya gunung berapi, patahan/sesar dan gempa bumi, namun masih mungkin terjadi beberapa potensi bahaya lingkungan. Berdasarkan kajian Banter (1993) kemungkinan sering terjadi erosi pada lereng barat laut pegunungan Schwener dan G Benturan, serta di beberapa tempat lainnya di bagian tengan dan hulu sungai besar di Kalimantan. Erosi sabagai akibat aberasi pantai terjadi di pantai barat, selatan dan timur. Bahaya lingkungan lainnya adalah kebakaran hutan pada musim kemarau sebagai akibat panas alam yang membakar batu bara yang berada di bawah hutan tropis ini.
Penduduk asli Kalimantan dapat digolongkan dalam 4 kelompok: Melayu, Melayu-Dayak, Dayak, dan Dayak-Melayu. Ada 5 budaya dasar masyarakat asli rumpun Austronesia di Kalimantan atauEtnis Orang Kalimantan yaitu Melayu, Dayak, Banjar, Kutai dan Paser. Namun beberapa kota di pulau Kalimantan diduduki secara politis oleh mayoritas suku-suku imigran seperti suku Hakka (Singkawang), suku Jawa (Balikpapan, Samarinda), Bugis (Balikpapan, Samarinda, Pagatan, Nunukan) dan sebagainya. Suku-suku imigran tersebut berusaha memasukkan unsur budayanya dengan alasan tertentu, padahal mereka tidak diakui sebagai suku asli Kalimantan, walaupun keberadaannya telah lama datang menyeberang ke pulau ini.
Suku Bugis merupakan suku transmigran pertama menetap, ber-inkorporasi dan memiliki hubungan historis dengan kerajaan-kerajaan Melayu (baca: kerajaan Islam) di Kalimantan. Beberapa waktu yang lalu suku Bugis, mengangkat seorang panglima adat untuk pulau Nunukan yang menimbulkan reaksi oleh lembaga adat suku-suku asli. Tari Rindang Kemantis adalah gabungan tarian yang mengambil unsur seni beberapa etnis di Balikpapan seperti Banjar, Dayak, Bugis, Jawa, Padang dan Sunda dianggap kurang mencerminkan budaya lokal sehingga menimbulkan protes lembaga adat suku-suku lokal.
Di Balikpapan pembentukan Brigade Lagaligo sebuah organisasi kemasyarakatan warga perantuan asal Sulawesi Selatan dianggap provokasi dan ditentang ormas suku lokal. Kota Sampit pernah dianggap sebagai Sampang ke-2. Walikota Singkawang yang berasal dari suku Tionghoa membangun di pusat kota Singkawang sebuah patung liong yaitu naga khas budaya Tionghoa yang lazim ditaruh di kelenteng sehingga menimbulkan protes oleh kelompok Front Pembela Islam, Front Pembela Melayu dan aliansi LSM. Orang yang sama juga telah membuat tulisan yang menyinggung etnis Melayu.Walaupun demikian sebagian budaya suku-suku Kalimantan merupakan hasil adaptasi, akulturasi, asimilasi, amalgamasi, dan inkorporasi unsur-unsur budaya dari luar misalnya sarung Samarinda, sarung Pagatan, wayang kulit Banjar, benang bintik (batik Dayak Ngaju), ampik (batik Dayak Kenyah), tari zafin dan sebagainya.
Pada dasarnya budaya Kalimantan terbagi menjadi budaya pedalaman dan budaya pesisir. Atraksi kedua budaya ini setiap tahun ditampilkan dalam Festival Borneo yang ikuti oleh keempat provinsi di Kalimantan diadakan bergiliran masing-masing provinsi. Kalimantan kaya dengan budaya kuliner, diantaranya masakan sari laut.
Makalah Pulau Kalimantan

Pendidikan di Kalimantan nampaknya akan dilakukan oleh Kementrian Pendidikan Nasional, hal ini menimbulkan banyak tanya oleh pemerhati pendidikan. Banyak kita ketahui dari segi postifnya bahwa daerah di perdalaman Kalimantan terutama daerah - daerah perbatasan dengan Negara Tetangga sangat di pengaruhi oleh sistem pendidikan dan budaya pendidikan negara jiran tersebut. Ini merupakan tindakan pencegahan bagi perkembangan pendidikan di daerah tersebut.
Daerah perbatasan di Kalimantan yang akan menjadi fokus perhatian percepatan pembangunan pendidikan yaitu Provinsi Kalimantan Barat meliputi Kabupaten Kapuas Hulu, Kabupaten Sintang, Kabupaten Sanggau, Kabupaten Bengkayang, dan Kabupaten Sambas. Kemudian Provinsi Kalimantan Timur meliputi Kabupaten Nunukan, Kabupaten Kutai Barat, Kabupaten dan Malinau. "Intervensi kebijakan berupa pembangunan SD-SMP berasrama yang terintegrasi pengelolaannya," ujar Menteri Nuh hari ini (1/8) di kantor Kemdiknas, Jakarta. Untuk sekolah di tingkat kecamatan, pada jenjang SD kelas 4-6 dan SMP kelas 7-9 akan berada di satu atap asrama dengan fasilitas olahraga, kebun sekolah, asrama siswa, dan perumahan guru.
Adapun pada jenjang SD kelas 1-3 akan disatukan dengan Paket Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) A dengan fasilitas taman bacaan, asrama penitipan anak, program gizi, kelompok bermain prasekolah dan Alat Permainan Edukatif (APE).
B.     Kalimantan barat

1.      Letak dan Batas
Kalimantan Barat adalah sebuah provinsi dindonesia yang terletak di Pulau kalimantan dan beribukotakan Pontianak. Luas wilayah Provinsi Kalimantan Barat adalah 146.807 km² (7,53% luas Indonesia). Merupakan provinsi terluas keempat setelah papua, Kalimantan timur, dan Kalimantan tengah. Propinsi Kalimantan Barat terletak di bagian barat Pulau Kalimantan dan merupakan satu-satunya wilayah propinsi di Indonesia yang paling panjang dilalui oleh garis khatulistiwa. Garis lintas 0° itu persis di atas kota Pontianak, ibukota propinsi ini, dan karena itu pula Pontianak dikenal sebagai Kota Khatulistiwa. Ibu kota Kalimantan Barat adalah kota Pontianak.
Wilayah Propinsi Kalimantan Barat terletak di atara 2° 8' LU dan 3° 05 LS, 108° 0' dan 114° 10 BT. Di sebelah barat dibatasi oleh Laut Natuna dan Selat Karimata, sebelah timur berbatasan dengan Propinsi Kalimantan Timur dan Kalimantan Tengah, sebelah selatan dibatasi oleh Laut Jawa, sebelah utara berbatasan langsung dengan wilayah Malaysia (Serawak) berupa daratan sepanjang 1.200 km.
Kalimantan Barat merupakan salah satu propinsi terluas setelah Irian Jaya, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Tengah dengan luas wilayah 146.807 km2 atau 7,6 % dari luas daratan Indonesia.
2.      Bentang Alam
Daerah Kalimantan Barat termasuk salah satu daerah yang dapat dijuluki provinsi "Seribu Sungai". Julukan ini selaras dengan kondisi geografis yang mempunyai ratusan sungai besar dan kecil yang diantaranya dapat dan sering dilayari. Beberapa sungai besar sampai saat ini masih merupakan urat nadi dan jalur utama untuk angkutan daerah pedalaman, walaupun prasarana jalan darat telah dapat menjangkau sebagian besar kecamatan. Kalimantan Barat berbatasan darat dengan negara bagian Sarawak, Malaysia. Walaupun sebagian kecil wilayah Kalimantan Barat merupakan perairan laut, akan tetapi Kalimantan Barat memiliki puluhan pulau besar dan kecil (sebagian tidak berpenghuni) yang tersebar sepanjang Selat Karimata dan Laut Natuna yang berbatasan dengan wilayah Provinsi Kepulauan Riau. Jumlah penduduk di Provinsi Kalimantan Barat menurut sensus tahun 2004 berjumlah 4.073.304 jiwa (1,85% penduduk Indonesia).
Keadaan Iklim di Kalimantan Barat beriklim tropik basah, curah hujan merata sepanjang tahun dengan puncak hujan terjadi pada bulan Januari dan Oktober suhu udara rata-rata antara 26,0 s/d 27,0 dan kelembaban rata-tara antara 80% s/d 90%.
Kalimantan Barat memiliki potensi pertanian dan perkebunan yang cukup melimpah. Hasil pertanian Kalimantan Barat diantaranya adalah padi, jagung, kedelai dan lain-lain. Sedangkan hasil perkebunan diantaranya adalah karet, kelapa sawit, kelapa, lidah buaya dan lain-lain. Kebun kelapa sawit sampai Oktober 2010 sudah mencapai 592,000 ha. Kebun-kebun tersebut sebagian dibangun di hutan yang dikonversi menjadi lahan perkebunan.
Budaya, terdapat berbagai seni tari yaitu :
•         Tari Monong/Manang/Baliatn, merupakan tari Penyembuhan yang terdapat pada seluruh masyarakat Dayak. tari ini berfungsi sebagai penolak/penyembuh/ penangkal penyakit agar si penderita dapat sembuh kembali penari berlaku seperti dukun dengan jampi-jampi. tarian ini hadir disaat sang dukun sedang dalam keadaan trance, dan tarian ini merupakan bagian dari upacara adat Bemanang/Balian.
•         Tari Pingan, Merupakan Tarian Tunggal pada masyarakat Dayak Mualang Kabupaten Sekadau yang di masa kini sebagai tari hiburan masyarakat atas rezeki/tuah/makanan yang diberikan oleh Tuhan.
Tari ini menggunakan Pingan sebagai media atraksi dan tari ini berangkat dari kebudayaan leluhur di masa lalu yang berkaitan erat dengan penerimaan/penyambutan tamu/pahlawan.
•         Tari Jonggan merupkan tari pergaulan masyarakat Dayak Kanayatn di daerah Kubu Raya, Mempawah, Landak yang masih dapat ditemukan dan dinikmati secara visual, tarian ini meceritakan suka cita dan kebahagiaan dalam pergaulan muda mudi Dayak. Dalam tarian ini para tamu yang datang pada umumnya diajak untuk menari bersama. Tari kondan merupakan tari pergaulan yang diiringi oleh pantun dan musik tradisional masyarakat Dayak Kabupaten sanggau kapuas.
3.      Masyarakat/penduduk
Daerah kalimantan Barat dihuni oleh aneka ragam suku bangsa, seperti Melayu dan Dayak sebagai suku bangsa pribumi yang mula-mula mendiami daratan Kalimantan Barat. Selain itu, terdapat juga suku-suku bangsa pribumi pendatang, yang antara lain adalah Bugis, Jawa, Madura, Minangkabau, Sunda, Batak, dan lain-lain hingga jumlahnya dibawah 1%, serta etnis Cina-Indonesia sebagai bangsa imigran dari Tiongkok/RRC.
Menurut sensus tahun 1990, jumlah penduduk di Propinsi Kalimantan Barat sebanyak 3.235.366 jiwa dengan kepadatan kurang lebih 22 jiwa/km2, dengan rincian:


Daerah Tk. II
Luas (km2)
Pria
Wanita
Kodya Pontianak
107,8
202.232
195.440
Kab. Pontianak
18.171,2
399.219
383.798
Kab. Sambas
12.296,0
384.256
209.393
Kab. Sanggau
18.302,0
220.352
200.594
Kab. Sintang
32.279,0
194.298
183.459
Kab. Ketapang
35.809,0
167.029
159.348
Kab. Kapuas Hulu
29.842,0
80.809
78.615
Jumlah
146.807,0
1.648.194
1.587.172

Terdiri atas 2 wilayah Pembantu Gubernur, yaitu:
•             Pembantu Gubernur Wilayah I, berkedudukan di Sintang mengkoordinasikan Kabupaten Sanggau, Sintang dan Kapuas Hulu.
•             Pembantu Gubernur Wilayah II, berkedudukan di Mempawah mengkoordinasikan Kabupaten Pontianak, Sambas dan Ketapang.
No.
Daerah Tk. II
Ibukota
Kecamatan
1.
Kotamadya Pontianak
Pontianak
4
2.
Kab. Pontianak
Mempawah
20
3.
Kab. Sambas
Singkawang
19
4.
Kab. Sanggau
Sanggau
22
5.
Kab. Sintang
Sintang
21
6.
Kab. Ketapang
Ketapang
15
7.
Kab. Kapuas Hulu
Putussibau
23
Jumlah
124

Kalimantan Barat sebagai Daerah Tujuan Wisata (DTW) ke-19 mempunyai ojek-objek wisata yang menarik antara lain:
1.            Tugu Khatulistiwa, terletak sekitar 5 km dari pusat kota Pontianak menuju arah kota Mempawah.
2.            Keraton Kadariah dan Museum Negeri di kota Pontianak.
3.            Pantai Kijing , terletak kurang lebih 18 km dari kota mempawah dan Makam Juang Mandordi ibukota kecamatan Mandor adalah makam putra-putra daerah terbaik Bangsa Indonesia asal Kalimantan Barat korban keganasan penjajahan Jepang.
4.            Rumah Betang ( Panjang), di desa saham, kec. Pahauman Kabupaten Dati II Pontianak.
5.            Pantai Pasir Panjang dan tempat peristirahatan Gunung Poteng di Kabupaten Sambas.
6.            Keraton Sambas, di Kota Sambas.
7.            Air Terjun Samboja dan Batu Bertulis, di desa Parit Kec. Nanga Mahap Kabupaten Sanggau.
8.            Hutan Lindung Baning dan Bukit Kelam, di Kabupaten Sitang.
9.            Rumah Betang (Panjang ) Melapi, di Kabupaten Kapuas Hulu.
10.          Wisat Alam Gunung Palong, di Kabupaten Ketapang.
11.          Pantai Sungai Kinjil dan Tanjung Batu, di Kabupaten Ketapang.
Di bagian pendidikan, Dinas Pendidikan Kota Pontianak memiliki komitmen untuk meningkatkan kualitas pendidikan meliputi pemerataan dan akses pendidikan, peningkatan mutu kebermaknaan dan daya saing pendidikan serta meningkatkan pengelolaan, akuntabilitas dan pencitraan publik serta berusaha menciptakan aksesibilitas informasi yang akan menjadi penghubung antara pembuat kebijakan dengan para pemangku kepentingan di dunia pendidikan. Aksesibilitas informasi harus adaptif, dan responsif terhadap perubahan zaman dan teknologi informasi.
Dengan terbangunnya Website Dinas Pendidikan ini diharapkan menjadi perubahan positif dalam menciptakan kendali hubungan yang lebih cepat dan tepat sasaran antara Pemerintah Kota Pontianak dengan Dinas Pendidikan yang berlanjut ke sekolah sebagai pelaksanaan proses pembelajaran, serta sebagai upaya pelayanan pendidikan kepada masyarakat luas terkait dengan pendidikan di bidang Informasi dan Teknologi.
Pengelolaan pendidikan adalah pengaturan suatu kewenangan dalam penyelenggaraan sistem pendidikan nasional, baik oleh pemerintah, maupun oleh penyelenggara pendidikan yang didirikan masyarakat, agar proses pendidikan dapat berlangsung sesuai dengan tujuan pendidikan nasional,” ungkap Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Kalbar, Drs Alexius Akim, mewakili Gubernur Kalbar, Cornelis, dalam acara peletakan batu pertama pembangunan kampus STKIP dan STIT di Kecamatan Sungai Ambawang Kabupaten Kubu RayaMenurut Alexius, perguruan tinggi saat ini tidak lagi sebagai menara gading dalam negara, di mana saat ini juga perguruan tinggi telah menjadi bagian yang begitu penting dalam pembangunan. “Bahkan setiap perubahan atau reformasi di bidang politik, ekonomi, hukum, sosial, dan kebudayaan sering kali dimulai dari perguruan tinggi”.


C.  Kalimantan Selatan
1.      Letak dan Batas
Propinsi Kalimantan Selatan dengan ibukotanya Banjarmasin terletak di sebelah selatan pulau Kalimantan dengan batas-batas: sebelah barat dengan propinsi Kalimantan Tengah, sebelah timur dengan Selat Makasar, sebelah selatan dengan Laut Jawa dan di sebelah utara dengan propinsi Kalimantan Timur. Propinsi Kalimantan Selatan secara geografis terletak di antara 114 19" 33" BT - 116 33' 28 BT dan 1 21' 49" LS 1 10" 14" LS, dengan luas wilayah 37.377,53 km² atau hanya 6,98 persen dari luas pulau Kalimantan.
Daerah yang paling luas di propinsi Kalsel adalah Kabupaten Kotabaru dengan luas 13.044,50 km², kemudian Kabupaten Banjar dengan luas 5.039,90 km² dan Kabupaten Tabalong dengan luas 3.039,90 km², sedangkan daerah yang paling sempit adalah Kota Banjarmasin dengan luas 72,00 km².
Kalimantan Selatan secara geografi terletak di sebelah selatan pulau Kalimantan dengan luas wilayah 37.530,52 km2 atau 3.753.052 ha. Sampai dengan tahun 2004 membawahi kabupaten/kota sebanyak 11 kabupaten/kota dan pada tahun 2005 menjadi 13 kabupaten/kota sebagai akibat dari adanya pemekaran wilayah kabupaten Hulu Sungai Utara dengan Kabupaten Balangan dan Kabupaten Kotabaru dengan Kabupaten Tanah Bumbu. Daerah aliran sungai yang terdapat di Propinsi Kalimantan Selatan adalah: Barito, Tabanio, Kintap, Satui, Kusan, Batulicin, Pulau Laut, Pulau Sebuku, Cantung, Sampanahan, Manunggal dan Cengal. Dan memiliki catchment area sebanyak 10 (sepuluh) lokasi yaitu Binuang, Tapin, Telaga Langsat, Mangkuang, Haruyan Dayak, Intangan, Kahakan, Jaro, Batulicin dan Riam Kanan.
2.      Bentang Alam
Secara geografis, Kalimantan Selatan berada di bagian tenggara pulau Kalimantan, memiliki kawasan dataran rendah di bagian barat dan pantai timur, serta dataran tinggi yang dibentuk oleh Pegunungan Meratus di tengah. Kalimantan Selatan terdiri atas dua ciri geografi utama, yakni dataran rendah dan dataran tinggi. Kawasan dataran rendah kebanyakan berupa lahan gambut hingga rawa-rawa sehingga kaya akan sumber keanekaragaman hayati satwa air tawar. Kawasan dataran tinggi sebagian masih merupakan hutan tropis alami dan dilindungi. Kemiringan tanah dengan 4 kelas klasifikasi menunjukkan bahwa sebesar 43,05% wilayah Propinsi Kalimantan Selatan mempunyai kemiringan tanah 0-2 %.
Rincian luas menurut kemiringan adalah sebagai berikut:
•             0 - 2% : 1.615.630 Ha (43,05%)
•             > 2 - 15% : 1.192.545 Ha (31,87%)
•             > 15 - 40%  : 713.682 Ha (19,02%)
•             > 40% : 231.195 Ha (6, 16%)
Adapun luas wilayah Kalimantan Selatan menurut kelas ketinggian yang dibagi menjadi 6 kelas ketinggian menunjukkan wilayah Kalimantan Selatan sebagian besar berada pada kelas ketinggian 25-100 m di atas permukaan laut yakni 31,29%
Tanah di wilayah Propinsi Kalimantan Selatan sebagian besar berupa hutan dengan rincian Hutan Lebat (780.319 Ha), Hutan belukar (377.774 ha), dan hutan rawa (90.060 Ha), Hutan Sejenis (352.840 Ha) Tanah berupa semak/alang-alang seluas 870.314 ha , berupa rumput (50.119), dan untuk lain lain (83.014).
Sedangkan penggunaan untuk sawah 413.107 ha, perkebunan 437.037 ha dan untuk perkampungan 57,903 ha serta untuk Tegalan (48.612 Ha). Bentuk geologi wilayah Kalimantan Selatan sebagian besar berupa Aluvium Muda dan Formasi Berai.
Kekayaan flora dan fauna di Kalimantan Selatan sedapat mungkin dipelihara sebagai bagian dari kekayaan sumber daya alam. Dalam hal ini dilakukan upaya konservasi sumber daya alam yang meliputi konservasi di dalam kawasan hutan dan konservasi diluar kawasan hutan. Khususnya konservasi didalam kawasan hutan dilakukan dengan melalui pembangunan suaka margasatwa, suaka alam, dan taman wisata serta taman hutan raya.
Berbagai fauna yang tergolong satwa langka yang dilindungi yang tersebar pada hutan suaka alam dan wisata yaitu:
•             Bekantan (Nasalis Larvatus)
•             Kera Abu-abu (Maccaca Irrus)
•             Elang (Butatstur sp)
•             Beruang Madu (Hylarotis Malayanus)
•             Kijang Pelaihari (Muntiacus Salvator)
•             Owa - Owa (Hylobatus Mulleri)
•             Elang Raja Udang (Palargapais Carpusis)
•             Cabakak (Hakyan Chalaris)
•             Rusa Sambar (Cervus Unicular)
•             Biawak (Varanus Spesi)
•             Kuau (Argusianus Argus)
•             Pecuk Ular (Prebytus Rubicusida)
Pusat-pusat konservasi flora dan fauna seperti disebutkan di atas dapat lebih diperincikan sebagai berikut:
1.      Cagar Alam Pulau Kaget. Sebagai kawasan konservasi untuk melindungi Bekantan (Nasalis Larvatus), Kera Abu-abu (Macaca Fasicularis) dan lain-lain.
2.      Cagar Alam Gunung Kentawan. Sebagai kawasan konservasi untuk melindungi angrek alam, owa-owa (Hylobatus Muelleri), bekantan dan beberapa jenis burung.
3.      Suaka Margasatwa Pelaihari – Martapura. Sebagai kawasan konservasi untuk melindungi Beruang Madu (Helarctus Malayanus), Kuwau (Argusianus Argus), Pecuk Ular (Cervus Unicolor), dan Kijang Pelaihari (Muntiacus Pleiharicus).
4.       Suaka Alam Pelaihari Tanah Laut. Sebagai kawasan konservasi untuk melindungi bekantan, burung raja udang (Palargopsis Capengis), rusa sambar, dan biawak (Varanus Salvator).
5.      Taman Wisata Pulau Kembang. Sebagai kawasan konservasi untuk melindungi bekantan , kera abu-abu, bajing tanah (Laricus Insignis) dan elang abu-abu (Butartur sp).
6.       Taman Hutan Raya Sultan Adam. Sebagai kawasan konservasi untuk melindungi berbagai jenis flora dan fauna, sekaligus sebagai kawasan Hutan Pendidikan Fakultas Kehutanan Universitas lambung Mangkurat.
Terdapat tiga buah reservant masing-masing di Danau bangkau, Danau panggang, dan Sungai Buluh, sebagai kawasan untuk melindungi satwa air khususnya pada saat hewan tersebut berkembang biak. Hewan-hewan yang dilindungi di kawasan ini antara lain ikan Haruan (Ophiocephalus Striatus), Betok (Anabas Testudineus), Sepat Siam (trichogaster pectoralis), tambakan (helostoma temmincki), dan buaya taman (Crocodile sp).
Selain itu, dalam usaha menjaga kelestariaan tumbuh-tumbuhan yang sudah mulai langka telah dikembangkan penanaman tumbuhan langka khas Kalimantan Selatan di Lingkungan Universitas Lambung Mangkurat yang dikelola oleh Fakultas Pertanian.
3.      Masyarakat/penduduk
Pemerintah Propinsi Kalimantan Selatan di bawah kepemimpinan Gubernur H. Rudy Ariffin dan H.M. Rosehan NB, memberikan konsentrasi penuh terhadap kemajuan dalam pembangunan bidang pendidikan di daerah ini, dan menjadi agenda utama pembangunan Kalimantan Selatan, untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia, yang sangat diyakini dapat menjadi akselerator memajukan daerah.
Lima Pilar Kebijakan Pokok Pembangunan Pendidikan
1.            Meningkatkan Ketersediaan Layanan Pendidikan (menjamin tempat belajar bagi semua anak usia sekolah yang memadai)
2.            Meningkatkan Keterjangkauan Layanan Pendidikan (mempunyai dua makna dalam arti geografis dan ekonomis)
3.            Meningkatkan Kualitas/Mutu dan Relevansi Layanan Pendidikan (mempunyai dua konotasi proses dan hasil belajar)
4.            Meningkatkan Kesetaraan memperoleh Layanan Pendidikan (kesamaan hak untuk mendapatkan layanan pendidikan yang bermutu tanpa diskriminatif berdasarkan latar belakang sosial siswa)
5.            Meningkatkan Kepastian Keterjaminan memperoleh Layanan Pendidikan (kepastian untuk mendapatkan tempat ketika peserta didik melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi tanpa diskriminatif berdasarkan latar belakang sosial)
Berkat kerja keras dan komitmen yang ditunjukkan H. Rudy Ariffin dalam menuntaskan buta aksara di Kalimantan Selatan, maka pada Hari Aksara Internasional (HAI) ke-44 tahun 2009 di celegon, Gubernur Kalimantan Selatan merupakan salah seorang dari enam Gubernur di Indonesia yang mendapatkan kehormatan sebagai peraih penghargaan Anugerah Aksara Pratama yang diberikan Menteri Pendidikan Nasional, Bambang Sudibyo. Anugerah Aksara ini merupakan apresiasi kepada para kepala Daerah yang telah berjasa dalam usaha memberantas buta aksara. Pemberantasan Buta Aksara di Kalimantan Selatan telah diupayakan secara maksimal dari tahun 2006.
Kerja keras dalam menangani masalah buta aksara ini telah memberikan hasil yang signifikan dimana jumlah buta aksara sebanyak 44.424 jiwa yang ada di Kalimantan Selatan telah dapat dituntaskan pada tahun 2008.

Kelompok etnik di Kalimantan Selatan menurut Museum Lambung Mangkurat, antara lain:
1.            Orang Banjar Kuala, di daerah Banjarmasin sampai Martapura[8]
2.            Orang Banjar Batang Banyu, di daerah Margasari sampai Kelua
3.            Orang Banjar Pahuluan, di daerah Tanjung sampai Pelaihari (luar Martapura)
4.            Suku Bukit, di daerah Dayak Pitap, Haruyan Dayak, Loksado,Harakit, Paramasan, Bajuin, Riam Adungan, Sampanahan, Hampang,Bangkalan Dayak
5.            Suku Berangas, di daerah Berangas, Ujung Panti, Lupak, Aluh Aluh
6.            Suku Bakumpai, di daerah Bakumpai, Marabahan, Kuripan, Tabukan
7.            Suku Maanyan, di daerah Maanyan Warukin, Maanyan Pasar Panas, Maanyan Juai (Dayak Balangan), Dayak Samihim
8.            Suku Abal, di daerah Kampung Agung sampai Haruai
9.            Suku Dusun Deyah, di kecamatan Muara Uya, Upau dan Gunung Riut
10.          Suku Lawangan, di desa Binjai, Dambung Raya
11.          Orang Madura Madurejo, di desa Madurejo, Mangkauk
12.          Orang Jawa Tamban, di desa Purwosari
13.          Orang Cina Parit, di daerah Pelaihari
14.          Suku Bajau, di daerah Semayap, Tanjung Batu
15.          Orang Bugis Pagatan, di daerah Pagatan
16.          Suku Mandar, di daerah pesisir pulau Laut dan pulau Sebuku
Selain ke-16 suku tersebut, terdapat juga Suku Bali (di desa Barambai, Sari Utama), Suku Sunda, dan suku asal NTB dan NTT di Unit Pemukiman Transmigrasi. Delapan etnik terbanyak di Kalimantan Selatan (dalam sensus belum disebutkan beberapa suku kecil yang merupakan penduduk asli), yaitu:
Suku Bangsa
Jumlah
1
2.271.586
2
391.030
3
73.037
4
36.334
5
Suku Bukit (Dayak Meratus)
35.838
6
29.322
7
20.609
8
18.519
9
Suku-suku lainnya
99.165

Kelompok etnik berdasarkan urutan keberadaannya di Kalimantan Selatan adalah:
1.            Austrolo-Melanosoid (sudah punah)
2.            Dayak (rumpun Ot Danum)
3.            Suku Dayak Bukit
4.            Suku Banjar (1526)
5.            Suku Bajau, Suku Bugis (1750) dan Suku Mandar
6.            Suku Jawa dan Suku Madura
7.            Etnis Tionghoa-Indonesia dan Etnis Arab-Indonesia
8.            Etnis Eropa (1860-1942), umumnya sudah kembali ke Eropa
Bahasa yang digunakan dalam keseharian adalah bahasa daerah, yakni bahasa Banjar yang memiliki dua dialek besar, yakni dialek Banjar Kuala dan dialek Banjar Hulu. Di kawasan Pegunungan Meratus, dituturkan bahasa-bahasa dari rumpun Dayak, seperti bahasa Dusun Deyah,
Mayoritas penduduk Kalimantan Selatan beragama Islam. Di samping itu juga ada yang beragamaKristen dan Kaharingan, khususnya di kawasan Pegunungan Meratus, Hindu, Buddha, dan Kong Hu Cu.
D.    Kalimantan Tengah




1.      Letak dan Batas
Kalimantan Tengah adalah salah sebuah provinsi di Indonesia yang terletak di pulau Kalimantan. Ibukotanya adalah Kota Palangka Raya. Kalimantan Tengah memiliki luas 157.983 km² dan berpenduduk sekitar 2.202.599 jiwa, yang terdiri atas 1.147.878 laki-laki dan 1.054.721 perempuan ( hasil Sensus Penduduk Indonesia 2010 ). Provinsi Kalimantan Tengah secara geografis terletak antara 0o 45 Lintang Utara, 3o 30 Lintang Selatan dan 111o Bujur Timur. Batas wilayah dari provinsi ini adalah sebelah Utara berbatasan dengan Provinsi Kalimantan Barat dan Kalimantan Timur, disebelah Timur dengan Provinsi Kalimantan Timur dan Kalimantan Selatan, di Selatan dengan Laut Jawa dan di sebelah Barat dengan Provinsi Kalimantan Barat.

2.      Bentang Alam
Bagian Utara terdiri Pegunungan Muller Swachner dan perbukitan, bagian Selatan dataran rendah, rawa dan paya-paya. Berbatasan dengan tiga Provinsi Indonesia, yaitu Kalimantan Timur, Selatan dan Barat serta Laut Jawa. Wilayah ini beriklim tropis lembab yang dilintasi oleh garis equator. Banyak yang belum diketahui, dengan ragam wilayah pantai, gunung/bukit, dataran rendah dan paya, segala macam vegetasi tropis mendominasi alam daerah ini.
Fauna yang terdapat Kalimantan tengah yaitu: Orang hutan merupakan hewan endemik yang masih banyak, khususnya di wilayah Taman Nasional Tanjung Putting yang memiliki areal mencapai 300.000 ha di Kabupaten Kotawaringin Barat dan Seruyan. Dan  beruang, landak, owa-owa, beruk, kera, bekantan, trenggiling, buaya, kukang, paus air tawar (tampahas), arwana, manjuhan, biota laut, penyu, bulus, burung rangkong, betet/beo dan hewan lain yang bervariasi tinggi.
Flora yang mendominasi wilayah 80%. Hutan primer tersisa sekitar 25% dari luas wilayah. Lahan yang luas saat ini mulai didominasi kebun Kelapa Sawit yang mencapai 700.000 ha (2007). Perkebunan karet dan rotan rakyat masih tersebar hampir diseluruh daerah, terutama di Kabupaten Kapuas, Katingan, Pulang Pisau, Gunung Mas dan Kotawaringin Timur.
Banyak ragam potensi sumber alam, antara lain yang sudah diusahakan berupa tambang batubara, emas, zirkon, besi. Terdapat pula tembaga, kaolin, batu permata dan lain-lain. dunia pendidikan di Kalimantan Tengah sekarang sedang berkembang dengan pesat. Hal tersebut ditandai dengan bermunculannya berbagai lembaga pendidikan serta keberadaan beberapa Universitas dan Sekolah Tinggi di Kalimantan Tengah.
3.      Masyarakat/penduduk
Tingkat pendidikan yang ada di Kalimantan Tengah yaitu: Universitas Negeri Palangka Raya dan Utama merupakan Universitas-universitas Negeri yang ada di Kalimantan Tengah, selain itu terdapat Universitas Muhammadiyah serta beberapa sekolah tinggi lainnya yang ikut memberikan sumbangan dalam meningkatkan mutu pendidikan di Kalimantan Tengah, seperti Sekolah Tinggi Ilmu Hukum Tambun Bungai serta Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer Palangka Raya. Tak lupa pula berbagai Universitas maupun Sekolah Tinggi rintisan yang terdapat di Kabupaten yang ada di Kalimantan Tengah.
Pada masa lalu, kehidupan suku-suku Dayak yang berdiam di pedalaman Kalimantan itu hidup secara berkelompok-kelompok. Di mana kehidupan yang mereka jalani pasti dilalui bersama, hal itu terwujud dalam sebuah karya yaitu, Huma Betang (Rumah Betang). Sebutan umum suku Dayak yang ada di Kalimantan Tengah adalah suku Dayak Ngaju (dominan), suku lainnya yang tinggal di pesisir adalahBanjar Melayu Pantai merupakan 24,20% populasi. Disamping itu ada pula suku Jawa, Madura, Bugisdan lain-lain. Gabungan suku Dayak (Ngaju, Sampit, Maanyan, Bakumpai) mencapai 37,90%.
Suku Dayak pada umumnya menggunakan senjata khas mereka, yaitumandau. Mandau merupakan sebuah pusaka yang secara turun-temurun yang digunakan oleh suku Dayak dan diaanggap sebagai sebuah benda keramat. Selain digunakan pada saat peperangan mandau juga biasanya dipakai oleh suku Dayak untuk menemani mereka dalam melakukan kegiatan keseharian mereka, seperti menebas atau memotong daging, tumbuh-tumbuhan, atau benda-benda lainnya yang perlu untuk di potong.
Biasanya orang awam akan sering kebingungan antara mandau dan ambang. Orang awam atau orang yang tidak terbiasa melihat atau pun memegang mandau akan sulit untuk membedakan antara mandau dengan ambang karena jika dilihat secara kasat mata memang keduanya hampir sama. Tetapi, keduanya sangatlah berbeda. Namun jika kita melihatnya dengan lebih detail maka akan terlihat perbedaan yang sangat mencolok, yaitu pada mandau terdapat ukiran atau bertatahkan emas, tembaga, atau perak dan mandau lebih kuat serta lentur, karena mandau terbuat dari batu gunung yang mengandung besi dan diolah oleh seorang ahli. Sedangkan ambang hanya terbuat dari besi biasa, seperti besu per mobil, bilah gergaji mesin, cakram kendaraan atau batang besi lain.

E.     Kalimantan Timur
1.      Letak dan Batas
            Kalimantan Timur adalah wilayah yang berstatus provinsi di Indonesia. Provinsi ini merupakan salah satu dari empat provinsi di Kalimantan. Wilayah Kalimantan Timur dengan luas mencapai 211.440 km² atau satu setengah kali pulau Jawa dan Madura, sebagian besar merupakan daratan yakni 20.039.500 Ha. (81,71%), sedangkan lautan hanya 4.484.280 Ha. (18,29%). Daerah yang terkenal sebagai gudang kayu ini mempunyai ratusan sungai yang tersebar di hampir semua kabupaten dan kota dengan sungai terpanjang Sungai Mahakam. Ibukota provinsi Kalimantan Timur adalah Samarinda yang terletak di tepi Sungai Mahakam.
            Wilayah Kalimantan Timur didominasi topografi bergelombang, dari kemiringan landai sampai curam, dengan ketinggian berkisar antara 0-1500 meter dpl dengan kemiringan 60 %. Kalimantan Timur memiliki kekayaan flora dan fauna. Di Kalimantan Timur kira-kira tumbuh sekitar 1000-189.000 jenis tumbuhan, antara lain anggrek hitam. provinsi Kalimantan Timur termasuk iklim Tropika Humida dengan curah hujan berkisar antara 1500-4500 mm per tahun. Temperatur udara minimum rata-rata 21°C dan maksimum 34°C dengan perbedaan temperatur siang dan malam antara 5°-7°C.Temperatur minimum umumnya terjadi pada bulan Oktober sampai Januari, sedangkan temperatur maksimum terjadi antara bulan Juli sampai dengan Agustus. Kelembaban udara rata-rata mencapai 86 % dengan kecepatan angin rata-rata 5 knot perjam. Data curah hujan selama 5 tahun dari tahun 1994-1998 mencatat bahwa rata-rata curah hujan mencapai 2060,2 mm per tahun.

2.      Bentang Alam
Sumber daya alam Masalah sumber daya alam di sini terutama adalah penebangan hutan ilegal yang memusnahkan hutan hujan, selain itu Taman Nasional Kutai yang berada di Kabupaten Kutai Timur ini juga dirambah hutannya. Kurang dari setengah hutan hujan yang masih tersisa, seperti Taman Nasional Kayan Mentarangdi bagian utara provinsi ini. Pemerintah lokal masih berusaha untuk menghentikan kebiasaan yang merusak ini.
Hasil utama provinsi ini adalah hasil tambang seperti minyak,  gas alam dan batu bara. Sektor lain yang kini sedang berkembang adalah agrikultur, pariwisata dan industri pengolahan. Beberapa daerah seperti Balikpapan dan Bontang mulai mengembangkan kawasan industri berbagai bidang demi mempercepat pertumbuhan perekonomian. Sementara kabupaten-kabupaten di Kaltim kini mulai membuka wilayahnya untuk dibuat perkebunan seperti kelapa sawit dan lain-lain.
Kalimantan Timur memiliki beberapa tujuan pariwisata yang menarik seperti kepulauan Derawan di Berau, Taman Nasional Kayan Mentarang dan Pantai Batu Lamampu di Nunukan, peternakan buaya di Balikpapan, peternakan rusa di Penajam Kampung Dayak Pampang di Samarinda, , Pantai Amal di Kota Tarakan, Pulau Kumala di Tenggarong dan lain-lain.
Tapi ada kendala dalam menuju tempat-tempat di atas, yaitu transportasi. Banyak bagian di provinsi ini masih tidak memiliki jalan aspal, jadi banyak orang berpergian dengan perahu dan pesawat terbang dan tak heran jika di Kalimantan Timur memiliki banyak bandara perintis, Selain itu, akan ada rencana pembuatan Highway Balikpapan-Samarinda-Bontang-Sangata demi memperlancar perekonomian.
3.      Masyarakat/penduduk
Kalimantan Timur memiliki beberapa macam suku bangsa. selama ini yang dikenal oleh masyarakat luas, padahal selain dayak ada 1 suku yang juga memegang peranan penting di Kaltim yaitusuku Kutai. Suku Kutai merupakan suku melayu asli Kalimantan Timur, yang awalnya mendiami wilayah pesisir Kalimantan Timur. Lalu dalam perkembangannya berdiri dua kerajaan Kutai, kerajaan Kutai Martadipura yang berdiri lebih dulu dengan rajanya Mulawarman, lalu berdiri pula belakangan kerajaan Kutai Kartanegara yang kemudian menaklukan Kerajaan Kutai Martadipura, dan lalu berubah nama menjadi kerajaan Kutai Kartanegara Ing Martadipura.
Di Kalimantan Timur terdapat juga banyak suku suku pendatang dari luar, seperti Banjar, Bugis, Jawa dan Makassar. Bahasa Banjar,Jawa dan Bahasa Bugis adalah dua dari banyak bahasa daerah yang digunakan oleh masyarakat Kalimantan Timur. Suku Banjar dan Bugis banyak mendiami Kalimantan, Samarinda, Sangatta dan Bontang. Sedangkan suku Jawa banyak mendiami Samarinda dan Balikpapan.
Bahasa-bahasa daerah di Kalimantan Timur merupakan bahasa Austronesia dari rumpun Malayo-Polynesia, diantaranya adalah Bahasa Tidung,Bahasa Banjar, Bahasa Berau dan Bahasa Kutai. Bahasa lainnya adalah Bahasa Lundayeh.
Dalam Bidang pendidikan provinsi Kalimantan Timur terus berusaha meningkatkan kualitas pendidikan guna mencetak sumber daya manusia Provinsi Kalimantan Timur yang dapat bersaing di kancah Nasional maupun Internasional. Untuk itu Provinsi Kalimantan Timur membuat langkah-langkah diantaranya mencanangkan Program Wajib Belajar 12 Tahun dan dialokasikannya dana APBD sebesar 20% untuk pendidikan.
Provinsi Kalimantan Timur memiliki universitas terbesar yaitu Universitas Mulawarman, Universitas Negeri ini telah banyak didukung dalam pengembangan dari infrastruktur maupun kualitas SDM tenaga pendidik oleh Pemerintah Provinsi. Selain Universitas Mulawarman juga terdapat perguruan-perguruan tinggi Negeri dan swasta lainnya yang juga didukung oleh Pemerintah Provinsi maupun pemerintah Kabupaten/Kota.
Selain perguruan tinggi provinsi Kalimantan Timur terus meningkatkan kualitas sekolah-sekolah dari segi SDM dan infrastruktur. Kini telah banyak sekolah-sekolah bertaraf Nasional maupun Internasional yang sedang digarap di wilayah Provinsi Kalimantan Timur.
BAB III
PENUTUP

A.    KESIMPULAN
Wilayah pulau Kalimantan (bagian selatan) dalam wilayah Republik Indonesia, terletak diantara 40 24` LU - 40 10` LS dan anatara 1080 30` BT - 1190 00` BT dengan luas wilayah sekitar 535.834 km2. Berbatasan langsung dengan negara Malaysia (Sabah dan Serawak) di sebelah utara yang panjang perbatasannya mencapai 3000 km mulai dari proinsi Kalimanatan Barat sampai dengan Kalimantan Timur.
Pulau Kalimantan sebagaian besar merupakan daerah pegunungan / perbukitan (39,69 %), daratan (35,08 %), dan sisanya dataran pantai/ pasang surut (11,73 %) dataran aluvial (12,47 %), dan lain–lain (0,93 %). Pada umumnya topografi bagian tengah dan utara (wilayah republik Indonesia/RI) adalah daerah pegunungan tinggi dengan kelerengan yang terjal dan merupakan kawasan hutan dan hutan lindung yang harus dipertahankan agar dapat berperan sebagai fungsi cadangan air dimasa yang akan datang.
Sungai-sungai di Kalimantan ini cukup panjang dan yang terpanjang adalah sungai Kapuas (1.143 km) di Kalbar dan dapat menjelajah 65 % wilayah Kalimantan Barat. 
Wilayah Propinsi Kalimantan Barat terletak di atara 2° 8' LU dan 3° 05 LS, 108° 0' dan 114° 10 BT. Di sebelah barat dibatasi oleh Laut Natuna dan Selat Karimata, sebelah timur berbatasan dengan Propinsi Kalimantan Timur dan Kalimantan Tengah, sebelah selatan dibatasi oleh Laut Jawa, sebelah utara berbatasan langsung dengan wilayah Malaysia (Serawak) berupa daratan sepanjang 1.200 km.
Kalimantan Barat adalah sebuah provinsi diindonesia yang terletak di Pulau kalimantan dan beribukotakan Pontianak. Luas wilayah Provinsi Kalimantan Barat adalah 146.807 km² (7,53% luas Indonesia).

Propinsi Kalimantan Selatan dengan ibukotanya Banjarmasin terletak di sebelah selatan pulau Kalimantan dengan batas-batas: sebelah barat dengan propinsi Kalimantan Tengah, sebelah timur dengan Selat Makasar, sebelah selatan dengan Laut Jawa dan di sebelah utara dengan propinsi Kalimantan Timur. Propinsi Kalimantan Selatan secara geografis terletak di antara 114 19" 33" BT - 116 33' 28 BT dan 1 21' 49" LS 1 10" 14" LS, dengan luas wilayah 37.377,53 km² atau hanya 6,98 persen dari luas pulau Kalimantan.
Kalimantan Tengah memiliki luas 157.983 km² dan berpenduduk sekitar 2.202.599 jiwa, yang terdiri atas 1.147.878 laki-laki dan 1.054.721 perempuan ( hasil Sensus Penduduk Indonesia 2010 ). Provinsi Kalimantan Tengah secara geografis terletak antara 0o 45 Lintang Utara, 3o 30 Lintang Selatan dan 111o Bujur Timur. Batas wilayah dari provinsi ini adalah sebelah Utara berbatasan dengan Provinsi Kalimantan Barat dan Kalimantan Timur, disebelah Timur dengan Provinsi Kalimantan Timur dan Kalimantan Selatan, di Selatan dengan Laut Jawa dan di sebelah Barat dengan Provinsi Kalimantan Barat.
Wilayah Kalimantan Timur dengan luas mencapai 211.440 km² atau satu setengah kali pulau Jawa dan Madura, sebagian besar merupakan daratan yakni 20.039.500 Ha. (81,71%), sedangkan lautan hanya 4.484.280 Ha. (18,29%). Daerah yang terkenal sebagai gudang kayu ini mempunyai ratusan sungai yang tersebar di hampir semua kabupaten dan kota dengan sungai terpanjang Sungai Mahakam
B.   SARAN
Disini penulis mengharapkan kritikan dan saran dari pembaca karena makalah kami ini belum sempurna, semoga pembaca dan pendengar dapat memahami tentang Pulau Kalimantan.


1 Response to "Tugas Makalah Pulau Kalimantan "

Powered by Blogger.