MAKALAH STUDI KEBANGSAAN “INDONESIA KRISIS AKAN NASIONALISME ”

MAKALAH STUDI KEBANGSAAN
“INDONESIA KRISIS AKAN  NASIONALISME ”




Nama                            :Jesi Ariska
Nim                      :2016110127
Fakultas              :Ekonomi
Prodi                    :Manajemen


Kata Pengantar

  Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA sehingga makalah “Indonesia Krisis Akan Nasionalisme” dapat tersusun hingga selesai . Tidak lupa saya juga mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya.

Dan harapan saya semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Saya yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

                                                                              Wonosobo, Februari 2017

                                                                                            Penyusun










BAB I
                                     PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Berbagai masalah yang dihadapi oleh Bangsa Indonesia mulai dari masalah kemiskinan, pengangguran, terorisme dan lain sebagainya. Menimbulkan suatu ataupun banyak permasalahan. Salah satunya adalah rendahnya rasa Nasionalisme Bangsa Indonesia. Memang itu tidak bisa dipungkiri, karena masyarakat lebih memilih untuk kelangsungan hidupnya dari pada memikirkan hal-hal seperti itu yang dianggapnya tidak penting. Padahal rasa nasionalisme itu sangat penting sekali bagi bangsa Indonesia untuk bisa menjadi bangsa yang maju, bangsa yang modern , bangsa yang aman dan damai, adil dan sejahtera.
 Itu berbanding terbalik dengan situasi yang terjadi pada sejarah bangsa Indonesia di masa penjajahan Belanda. Bangsa Indonesia mencapai puncak kejayaan rasa nasionalime pada masa tersebut. Dimana pejuang-pejuang terdahulu kita bersatu dari sabang sampai merauke untuk membebaskan diri dari tirani. Yang mana itu bisa terwujud jika adanya rasa nasionalisme yang tinggi di masyarakat Indonesia. Dan telah terbukti kita bisa memproklamasikan kemerdekaan Republik Indonesia dengan semangat juang yang tinggi. Tapi bagaiman dengan saat ini? Hal tersebut pun berpengaruh pada ketahanan nasional bangsa ini. Dapat kita lihat aksi bom-bom di Negara Indonesia ini seakan menjawab bahwa rendah sekali rasa nasionalisme kita hingga kita bisa-bisanya merusak bangsa dan Negara kita sendiri.

1.2 Rumusan Masalah
1.Apakah pengertian nasionalisme dan bentuk-bentuk Nasionalisme?
2.Mengapa perlu membangkitkan jiwa nasionalisme?
3.Bagaimana cara membangkitkan jiwa nasionalisme saat ini?
4.Apa yang menyebabkan jiwa nasionalisme saat ini mulai terkikis?
1.3 Tujuan
1.Mengetahui pengertian nasionalisme
2.Mengetahui manfaat yang didapat jika ‘memupuk’ jiwa nasionalisme
3.Mengetahui cara membangkitkan jiwa nasionalisme
4.Mengetahui penyebab terkikisnya jiwa nasionalisme saat ini

                    


    BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Nasionalisme
Nasionalisme adalah suatu sikap politik dari masyarakat suatu bangsa yang mempunyai kesamaan kebudayaan, dan wilayah serta kesamaan cita-cita dan tujuan, dengan demikian masyarakat suatu bangsa tersebut merasakan adanya kesetiaan yang mendalam terhadap bangsa itu sendiri.

             Demikian juga ketika kita berbicara tentang nasionalisme. Nasionalisme merupakan jiwa bangsa Indonesia yang akan terus melekat selama bangsa Indonesia masih ada. Nasionalisme bukanlah suatu pengertian yang sempit bahkan mungkin masih lebih kaya lagi pada zaman ini. Ciri-ciri nasionalisme di atas dapat ditangkap dalam beberapa definisi nasionalisme sebagai berikut :

1.      Nasionalisme ialah cinta pada tanah air, ras, bahasa atau sejarah budaya bersama.

2.      Nasionalisme ialah suatu keinginan akan kemerdekaan politik, keselamatan dan prestise bangsa.

3.      Nasionalisme ialah suatu kebaktian mistis terhadap organisme sosial yang kabur, kadang-kadang bahkan adikodrati yang disebut sebagai bangsa atau Volk yang kesatuannya lebih unggul daripada bagian-bagiannya.

4.      Nasionalisme adalah dogma yang mengajarkan bahwa individu hanya hidup untuk bangsa dan bangsa demi bangsa itu sendiri.

Nasionalisme tersebut berkembang terus memasuki abad 20 dengan kekuatan-kekuatan berikut :

(1)   keinginan untuk bersatu dan berhasil dalam me-nyatukan wilayah dan rakyat;

(2)   perluasan kekuasan negara kebangsaan; 

(3)   pertumbuhan dan peningkatan kesa-daran kebudayaan nasional dan 

(4)   konflik-konflik kekuasaan antara bangsa-bangsa yang terangsang oleh perasaan nasional.

Kini nasionalisme mengacu ke kesatuan, keseragam-an, keserasian, kemandirian dan agresivitas. (Boyd C. Shafer, 1955, hal. 168).

           Sebagai gejala historis nasionalisme pun bercorak ragam pula. Di Perancis, Inggris, Portugis dan Spanyol sebagian besar nasionalisme dibangun atas kekuasaan monarik-monarki yang kuat, sedangkan di Eropa Tengah dan Eropa Timur nasionalisme terutama dibentuk atas dasar-dasar nonpolitis yang kemudian dibelokkan ke nation-state yang sifatnya politis juga. Namun banyak sarjana berpendapat bahwa nasionalisme mendapat bentuk yang paling jelas untuk pertama kali pada pertengahan kedua abad ke-18 dalam wujud revolusi besar Perancis dan Amerika Utara.

          Menurut Profesor W. F. Wertheim, nasionalisme dapat dipertimbangkan sebagai suatu bagian integral dari sejarah politik, terutama apabila ditekankan pada konteks gerakan-gerakan nasionalisme pada masa pergerakan nasional. Lagi pula Wertheim juga menegaskan bahwa faktor-faktor seperti perubahan ekonomi, perubahan sistem status, urbanisasi, reformasi agama Islam, dinamika kebudayaan, yang semuanya terjadi dalam masa kolonial telah memberikan kontribusi perubahan reaksi pasif dari pengaruh Barat kepada reaksi aktif nasionalisme Indonesia. Faktor-faktor tersebut telah diuraikan secara panjang lebar dalam bab-bab buku karangannya yang berjudul : Indonesian Society in Transision: A Study of Social Change(1956).

       Pertumbuhan nasionalisme Indonesia ternyata tidak sederhana seperti yang diduga sebelumnya. Selama ini nasionalisme Indonesia menunjukkan identitasnya pada derajat integrasi tertentu.

        Nasionalisme sekarang harus dapat mengisi dan menjawab tantangan masa transisi. Tentunya nilai-nilai baru tidak akan menggoncangkan nasionalisme itu sendiri selama pendukungnya yaitu bangsa Indonesia tetap mempunyai sense of belonging, artinya memiliki nilai-nilai baru yang disepakati bersama. Nasionalisme pada hakekatnya adalah untuk kepentingan dan kesejahteraan bersama, karena nasonalisme menentang segala bentuk penindasan terhadap pihak lain, baik itu orang per orang, kelompok-kelompok dalam masyarakat, maupun suatu bangsa. Nasionalisme tidak membeda-bedakan baik suku, agama, maupun ras.

Hal – hal yang mendorong munculnya faham nasionalisme , antara lain :

a.Adanya campur tangan bangsa lain misalnya penjajahan dalam wilayahnya.
b.Adanya keinginan dan tekad bersama untuk melepaskan diri dari belenggu kekuasaan absolut, agar manusia mendapatkan hak – haknya secara wajar sebagai warga negara.
c.Adanya ikatan rasa senasib dan seperjuangan.
d.Bertempat tinggal dalam suatu wilayah.

Sejarah munculnya faham nasionalisme di dunia, juga tidak lepas dari pengaruh perang kemerdekaan Amerika Serikat terhadap Revolusi Perancis dan meletusnya revolusi industri di Inggris. Melalui revolusi perancis, paham nasionlisme meyebar luas ke seluruh dunia. 

Prinsip – prinsip nasionalisme, menurut Hertz dalam bukunya Nationality in History and Policy, antara lain :

a. Hasrat untuk mencapai kesatuan
b. Hasrat untuk mencapai kemerdekaan
c.  Hasrat untuk mencapai keaslian
d.  Hasrat untuk mencapai kehormatan bangsa.

Bentuk Nasionalisme

Nasionalisme mempunyai beberapa bentuk, sehingga kita pun harus mengetahui apa saja bentuk dari nasionalisme itu, agar lebih jelasnya mari kita bahas apa saja bentuk nasionalisme yang ada dan simak dibawah ini dengan seksama.
1.      Nasionalisme Kewarganegaraan (Nasionalisme Sipil)
Nasionalisme merupakan yang terjadi dimana negara memperoleh kebenaran politik yang didapatkan partisipasi aktif rakyatnya. Dimana keanggotaan dalam suatu bangsa mempunyai sifat sukarela. Bentuk nasionalisme sendiri dibangun pertama-tama olleh Jean-Jacques Rousseau dan kemudian menjadi tulisannya. Dan diantara tulisannya yang telah terkenal adalah buku yang memiliki judul Du Contract Social atau kontrak sosial.
2.Nasionalisme Etnis atau juga Etnonasionalisme
Merupakan nasioanalisme dimana yang terjadi di dalam negara memperoleh kebenaran politik dan juga budaya asal atau etnis dalam sebuah masyarakat. Dimana keanggotaan suatu bangsa memiliki sifat yang secara turun temurun. Misalkan Tukiman yang berasal dari jawa karena oran tua dan juga nenek moyangnya yang berasal dari suku jawa juga. Tukiman berasal dari jawa sehingga menggunakan bahasa jawa sehingga bahasa itu lah yang dipakai oleh orang tuanya dan juga orang-orang sebelumnya.
3. Nasionalime Romantik
Merupakan bentuk dari nasionalisme etnis dimana negara mendapatkan kebenaran politik sebagai yang alamiah atau organik dan juga ekspresi dari suatu bangsa atau ras. Dimana nasionalisme romantik yang menitik beratkan kepada budaya etnis yang sesuai juga dengan idealisme romantik. Misalkan cerita rakyat atau folklore “Grimm Bersaudara” yang diambil juga dari tulisan Herder yang merupakan koleksi dari kisah-kisah yang juga berkaitan dengan etnis jerman.
4. Nasionalisme Kenegaraan
Nasionalisme merupakan variasi dari nasionalisme kewarganegaraan yang sering di kombinasi dengan nasionalisme etnis. Nasionalisme kenegaraan arti bangsa adalah suatu perkumpulan yang memberi kontribusi tentang pemeliharaan dan kekuatan negara. Contoh dari nasionalisme kenegaraan merupakan fasisme italia penganut slogan Mussolini yaitu Tutto nello stato, nulla contro lo stato, niente al di fuori dello stato (semua berada di dalam negara, tidak ada satupun yang menentang negara, tak ada satupun yang di luar negara). Tidak heran jika nasionalisme melakukan tentangan dengan cita-cita dari kebebasan individual dan merupakan prinsip demokrasi liberal.

5. Nasionalisme Budaya
Nasionalisme merupakan negara dimana memperoleh kebenaran politik serta budaya bersama dan juga tidak memiliki sifat turun temurun contohnya warna dari kulit dan juga ras serta bahasa. Misalkan rakyat cina yang menganggap negara yang berdasarkan budaya bersama. Unsur dari ras sudah disampingkan sehingga golongan minoritas sudah dianggap sebagai rakyat cina dimana kesedihan Dinasti Qing supaya menggunakan adat istiadat cina dan juga membuktikan keutuhan budaya cina.

6. Nasionalisme Agama
Nasionalisme merupakan dimana negara dapat memperoleh legitimasi politik dari persamaan agama. Contohnya adalah seperti semangat nasionalisme dari irlandia yang berawal dari agama Hindu. Walaupun demikian untuk kelompok nasionalis kebanyakan agama hanyalah merupakan simbol dan bukan merupakan motivasi utama.
2.2 Perlukan Memupuk  Nasionalisme ?
Menjaga dan mempertahankan keutuhan NKRI adalah kewajiban semua elemen negara, namun terusik ketika terjadi kasus lepasnya beberapa pulau terluar dari pengakuan wilayah NKRI. Pulau Sipadan dan pulau Ligitan yang berada di Ambalat lepas diambil masuk wilayah Malaysia. Ada 12 pulau yang rawan penguasaan oleh negara lain. Adapun 12 pulau tersebut adalah:
TT)
2. Pulau Berhala (Sumatra Utara)
3. Pulau Bras(Papua)
4. Pulau Dana(Nusa Tenggara Timur)
5. Pulau Fani(Papua)
6. Pulau Fanildo(Papua)
7. Pulau Marampit(Sulawesi Utara)
8. Pulau Marore(Sulawesi Utara)
9. Pulau Miangas(Sulawesi Utara)
10. Pulau Nipa(Riau)
11. Pulau Rondo(Nangro Aceh Darussalam)
12. Pulau Sekatung(Riau)
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) akan kokoh dan berdiri tegak jika nasionalisme warga dan penyelenggara negara tetap semangat menjaga keutuhan Negara Indonesia.Didalam menjaga
NKRI
        Selain itu pernah kah anda bayangkan jika saja seluruh masyarakat Indonesia, okelah seluruh masih terlalu berangan-angan mari bayangkan kira-kira +-70 persen masyarakat Indonesia menggunakan senyap kebutuhan hidup baik itu keinginan ataupun kebutuhan nya memakai produk-produk asal Negeri sendiri? Keuntungan besar menanti Indonesia dari segi sosial apalagi ekonomi.
2.3 Cara Membangkitkan Jiwa Nasioanalisme
 Bila kita tidak inginkan rasa nasionalisme terus terkikis oleh keadaan zaman. Maka diambil langkah-langkah yang tepat. 
 Pertama, pemerintah harus mewujudkan cita-cita pendiri bangsa ini yaitu untuk mensejahterakan dan memakmurkan bangsa ini. Sebab dengan Negara yang makmur dan sejahtera akan membuat anak bangsa bangga dengan bangsanya sendiri.
Kedua, memberantas korupsi sampai ke akar-akarnya. Sampai-sampai korupsi itu tidak pernah dikenal oleh generasi yang akan datang.
Ketiga, pemerintah konsisten menjalankanpemerintahan yang benar-benar bersih dari segala praktek-praktek yang merugikan bangsa dan Negara.
Keempat, Pemerintah serius membuka lapangan kerja sehingga seluruh rakyatnya merasa bahwa mereka benar-benar diperhatikan oleh bangsanya sendiri.
Kelima, menegakkah hukum dengan seadil-adilnya dan tidak ada indikasi adanya tumbang pilih. Meskipun kesalahan itu dilakukan oleh anak Presiden atau gubernur sendiri atau mereka yang berkuasa.
Keenam, setiap saat dengan menumbuhkan rasa nasionalisme dalam dada generasi muda, misalnya dengan memperlihatkan kemampuan bangsa ini tidak tertinggal dengan bangsa-bangsa lain.
Ketujuh, media massa perlu menjadi corong utama dalam menumbuhkan rasa nasionalisme bangsa. Jangan sampai tayangan dan berita-berita yang meruntuhkan rasa nasionalisme menjadi sajian utama.
Kedelapan, peran sekolah dalam menumbuhkan rasa nasionalisme kepada anak didik sangat diperlukan. Kegiatan-kegiatan cinta tanah air harus menjadi perioritas semua sekolah. Saya kira, kegiatan upacara bendera dan gerakan pramuka sudah menjadi satu alternatif.  Termasuk melakukan kegiatan napaktilas dan mengunjungi museum-museum perjuangan. Kemudian memperbanyak kegiatan yang membuat anak didik betah dan lupa pada game onlines
Dilain sisi sudah menjadi rahasia umum bahwa saat ini globalisasi menjadi sangat berpengaruh disekitar kehidupan kita saat ini. Globalisasi ini tidak hanya masuk ke Indonesia melalui datu jalur, tetapi melalu banyak jalur. Dalam hal kecil saja dapat terlihat dengan jelas bahwa industri hiburan sudah dikuasai oleh pihak asing. Hal ini terbukti dengan adanya demam K-Pop dimana-mana pada remaja Indonesia. Apakah dengan globalisasi semacam itu akan membuat Indonesia menjadi semakin lebih maju? Jawabannya tentulah tidak. Indonesia saat ini sudah haus akan jiwa sosok seorang teladan nasional yang memiliki jiwa nasionalisme. Mungkin jika kita hidup di jaman sebelum kemerdekaan, akan sangat mudah bagi kita semua untuk memupuk jiwa nasionalisme. Tapi bagaimana cara untuk memupuk jiwa nasionalisme dijaman serba modern ini?
             Nasionalisme yang akan kita coba untuk pupuk saat ini adalah nasionalisme dalam arti luas atau yang berarti positif. Kita akan mulai jiwa nasionalisme kita dengan selalu menggunakan produk buatan Indonesia. Produk Indonesia disini dapat berupa berbagai macam produk, seperti produk sangan, papan, dan pangan. Bahkan dalam produk hiburan seperti film, lagu, dan permainan Indonesia pun dapat termasuk sebagai bagian dari produk Indonesia yang dimaksudkan tersebut. Kita juga dapat memupuk nasionalisme kita dengan selalu bangga berbahasa Indonesia, bahkan jika kita bisa kita dapat mengajarkan bahasa Indonesia ini kepada para orang asing.
 Banyak sekali cara yang dapat digunakan untuk memupuk jiwa nasionalisme. Semua itu sekarang tergantung kepada diri kita masing-masing saja. Sudah berapa banyak kah kontribusi yang kita berikan kepada negeri Ibu Pratiwi yang kita cintai ini? Mungkin banyak orang yang membenci para elite yang tidak bertanggungjawab dan membuat nama Indonesia semakin buruk. Kita boleh saja membenci para elite tidak bertanggungjawab itu, tapi jangan sampai kita membenci Negeri Indonesia ini karena Indonesia tidak salah apa-apa. Yang salah adalah orang-orangnya bukan Indonesianya. Maka dari itu, mari kita cintai Indonesia, jika bukan kita, siapa lagi?

2.4 Penyebab Terkikisnya Jiwa Nasioanalisme
Saat ini kemerdekaan Indonesia hampir satu Abad atau tepatnya berusia 70 tahun. Tentu saat ini tidak ada lagi  cerita-cerita  heroik yang disampaikan oleh para pejuang secara langsung. Apalagi kehidupan sangat jauh berubah. Perubahan pola hidup akan berdampak secara perlahan-perlahan pada terkikisnya rasa nasionalisme.  Apalagi situasi dan kondisi bernegara dan berbangsa sudah hilang rasa kebersamaannya.
Banyak factor penyebabnya, salah satunya adalah kesejahteraan dan kemakmuran yang masih belum dinikmati oleh semua kalangan secara merata. Kesejahteraan dan kemakmuran dinilai hanya dinikmati oleh segelintir orang saja.
Begitu juga prilaku oknum pejabat bangsa mulai dari pusat hingga ke daerah-daerah yang memiliki mental koruptif. Memanfaatkan wewenang yang ada untuk kepentingan pribadi, keluarga dan kroni-kroninya.
Kemudian langkanya lapangan kerja membuat anak bangsa tidak ada waktu mencintai bangsanya sendiri. Mereka terkadang harus berangkat ke luar negeri yang menjanjikan angin surga. Sehingga sesampai di sana banyak yang lupa bahwa mereka adalah lahir di Negara yang bernama Indonesia. Saya pikir, kalau tidak dibatasi oleh administrasi kenegaraan, mereka akan berbondong-bondong menjadi warga Negara yang memberi mereka dapat bertahan hldup.
Kemudian bagi generasi muda (anak-anak kita yang masih sekolah) mereka juga lupa apa yang dinikmati sekarang adalah hasil perjuangan para pahlawan yang rela berkorban baik harta, tenaga dan jiwa raga.
Mereka saat ini sibuk dengan kemajuan tehnologi informasi. Mereka memiliki HP canggih atau gadged lainnya dan pekerjaan mereka hampir full time adalah main Game atau browsing apa saja. Mereka dihadapkan pada hal-hal yang instan. Ini akan membuat mereka lupa pada identitas negeri sendiri. Akibatnya, rasa nasionalisme mereka perlahan terkikis meskipun tidak akan habis (karena mereka juga butuh akte kelahiran dan KTP).
Saya kira, generasi game online saat ini perlu mendapat perhatian penuh tentang rasa nasionalisme. Mereka tidak mengenal lagi siapa Pahlawan nasional mereka. Karena mereka lebih mengenal pahlawan super hero yang ada dalam game yang mereka mainkan tiap hari.
Apakah mereka tidak belajar di sekolah? Bukankah PPKn dan sejarah nasional Indonesia masih diajarkan di sekolah? Jawabannya: “Ya. Tetapi perhatikan sedikit demi sedikit tentang nilai PPKn dan Sejarah Indonesia dari sebagian besar mereka. Atau sekali-kali konsultasi dengan guru PPKn dan Sejarah Indonesia. Pasti ada guru-guru yang bingung dengan kepedulian dan minat mereka terhadap pelajaran itu. Terlepas ada pengaruh dari Ujian Nasional yang diuji 6 mata pelajaran minus PPKn.

















BAB III
KESIMPULAN
Indonesia adalah negara yang besar,tak akan berdiri kokoh  tanpa adanya semangat/spirit/jiwa nasionalisme dalam setiap masyarakat-nya. Membentuk nasionalismel adalah keniscayaan. Kita tentu telah melihat adanya pergeseran nilai-nilai ke-Indonesia-an yang terjadi pada generasi kini. Mereka hidup di dunia maya. Dengan komputer mereka berkelana dari satu situs ke situs lain. Mereka berdiskusi lewat surel. Mereka mengakar pada internet. Bagi mereka, Indonesia hanya sebatas permainan bulu tangkis, sepak bola, koruptor, dan politikus munafik.
Yang kita perangi kini bukan lagi penjajah, melainkan segala kealpaan yang diwarisinya: keterasingan, kesalahpahaman, kebodohan, dan ketertinggalan. Dalam hal ini, kita perlu membuka mata dan perangi semua keterpurukan yang melanda serta mengakar Indonesia,baik masyarakat-nya terlebih dalam setiap individu.


Daftar Pustaka
·         http://pancasila.weebly.com/pengertian-nasionalisme.html

·         http://www.seputarpengetahuan.com/2016/08/pengertian-nasionalisme-dan-bentuk-nasionalisme-lengkap.html

·         https://id.m.wikipedia.org/wiki/Nasionalisme

·         http://hariannetral.com/2014/09/pengertian-globalisasi-serta-pengaruh-atau-dampak-globalisasi.html

·         http://themyfo.blogspot.co.id/2010/10/12-pulau-terluar-terdepan-indonesia.html?m=1



0 Response to "MAKALAH STUDI KEBANGSAAN “INDONESIA KRISIS AKAN NASIONALISME ”"

Post a Comment

Powered by Blogger.