1)
Rute
perjalanan bangsa barat ke Indonesia
Bangsa Portugis dan Bangsa Spanyol dinyatakan
sebagai pelopor dari pelayaran dan penjelajahan samudera, karena bangsa ini
merupakan bangsa pertama yang melakukan penjelajahan samudera dan menemukan
dunia baru sekaligus membuka jalan menemukan wilayah nusantara sebagai penghasil
rempah-rempah. Dimulai dari ekspedisi Columbus(Spanyol), selanjutnya ekspedisi
Vasco de Gama(Portugis
·
Kedatangan
Spanyol
Christophorus Columbus
dari Lisbon berlayar kearah barat menyeberangi samudra Atlantik. Pada tahun
1492 berhasil menemukan benua Amerika. Pada tahun 1519 dilanjutkan Ferdinand
Magelhaens dan Juan Sebastian del Cano dengan menempuh rute yang pernah dilalui
oleh Christophorus Columbus. Pada tahun 1521 sampai dikepulauan Massava
(sekarang Filipina). Setelah Ferdinand Magelhaens meninggal, pelayaran
dilanjutkan oleh Juan Sebastian del Cano dari Filipina menuju arah selatan,
maka sampailah dikepulauan Maluku tahun 1522 masehi.
·
Portugis
Rute pejelajahan
samudra yang ditempuh oleh bangsa Portugis dimulai dari kota Lisabon (1486 dan
1497 ), menyusuri pantai barat Afrika, semenanjung Harapan, pantai timur Afrika
berlayar kearah timur menuju ke Calicut (India) pada tahun 1498 masehi. Di
India Vasco da Gama mendirikan kantor dagang. Kemudian pada tahun 1511 Alfonso
d’Albuquerque yang menggantikan Vasco da Gama. Ia berhasil menguasai selat
Malaka dan Myanmar. Setelah menguasai Malaka, bangsa Portugis
melanjutkan pelayarannya kearah timur menuju Indonesia. Pada tahun 1511 masehi
berhasil menanamkan pengaruhnya di Maluku. Selanjutnya
Portugis menjalin hubungan dagang dengan Maluku. Pada tahun 1512, bangsa
Portugis telah berhasil sampai di Maluku di bawah pimpinan Antonio de Abreu dan
Fransisco Serao.
·
Ekspedisi
Bangsa Inggris
Persekutuan
dagang milik Inggris diberi nama EIC (East Indian Company). Di dalamnya
bergabung para pengusaha Inggris. Walaupun Inggris tiba di Kepulauan Nusantara,
pengaruhnya tidak terlalu banyak seperti halnya Belanda. Hal ini disebabkan EIC
terdesak oleh Belanda, sehingga Inggris menyingkir ke India/Asia Selatan dan
Asia Timur.
·
Kedatangan
Bangsa Belanda di Jayakarta (Jakarta)
Jayakarta
merupakan pelabuhan penting di Pulau Jawa yang kemudian menjadi markas VOC.
Bagaimana proses kedatangan Belanda di Indonesia? Seorang pelaut Belanda
Cornelis de Houtman memimpin ekspedisi ke Indonesia. Pada tahun 1595, armada de
Houtman mengarungi ujung selatan Afrika, selanjutnya terus menuju ke arah timur
melewati Samudra Hindia. Pada tahun 1596, armada de Houtman tiba di Pelabuhan
Banten melalui Selat Sunda. Kedatangan Houtman di Indonesia kemudian disusul
ekspedisi-ekspedisi lainnya. Dengan banyaknya pedagang Belanda di Indonesia
maka muncullah persaingan di antara mereka sendiri. Untuk mencegah persaingan
yang tidak sehat, pada tahun 1602 didirikan Vereenigde Oost Indische Compagnie
(VOC/Perserikatan Maskapai Hindia Timur) yang merupakan merger (penggabungan)
dari beberapa perusahaan dagang Belanda. Gubernur Jenderal pertama VOC adalah
Pieter Both. Ia mendirikan pusat perdagangan VOC di Ambon, Maluku. Namun
kemudian, pusat dagang dipindahkan ke Jayakarta (Jakarta) karena VOC memandang
bahwa Jawa lebih strategis sebagai lalu-lintas perdagangan. Selain itu, Belanda
ingin menyingkirkan saingan mereka, yaitu Portugis di Malaka. Pangeran
Jayawikarta (penguasa bagian wilayah Banten) memberi izin kepada VOC untuk
mendirikan kantor dagang di Jayakarta. Selain memberikan izin kepada VOC,
Pangeran Jayawikarta juga memberikan izin pendirian kantor dagang kepada EIC
(Inggris). Kebijakan ini membuat Belanda merasa tidak menyukai Pangeran
Jayakarta. Gubernur Jendral VOC Jan Pieterszoon Coen membujuk penguasa Kerajaan
Banten untuk memecat Pangeran Jayawikarta, sekaligus memohon agar izin kantor
dagang Inggris EIC dicabut. Pada tanggal 31 Mei 1619, keinginan VOC dikabulkan
raja Banten. Momentum inilah yang kemudian menjadi mata rantai kekuasaan VOC
dan Belanda pada masa berikutnya. VOC menikmati keleluasaan dan kelonggaran
yang diberikan penguasa Banten. Jayakarta oleh VOC diubah namanya menjadi
Batavia. VOC mendirikan benteng sebagai tempat pertahanan, pusat kantor dagang,
dan pemerintahan. Pengaruh ekonomi VOC semakin kuat dengan dimilikinya hak
monopoli perdagangan. Masa inilah yang menjadi sandaran perluasan kekuasaan
Belanda pada perjalanan sejarah selanjutnya.
2)
Peta
dan keterangan wilayah yang dilalui bangsa barat
3)
Yang
dilakukan Bangsa Barat di Indonesia
A.
Bangsa
Portugis
Portugis
adalah bangsa Barat yang pertama datang mencari rempah-rempah di Nusantara.
Pelaut-pelaut Portugis di bawah pimpinan Bartholomeus Diaz mengadakan
perjalanan ke dunia Timur untuk mencari pusat rempah-rempah. Namun, pelayaran
tersebut hanya sampai di ujung Afrika Selatan (tahun 1496) dikarenakan besarnya
gelombang Samudra Hindia (Samudra Indonesia), sehingga kapal-kapal yang dibawa
oleh Bartholomeus Diaz diberi nama Tanjung Pengharapan (Cape of Good Hope atau
Tanjung Harapan sekarang). Di bawah pimpinan Vasco da Gama, Portugis berhasil
mendarat di Kalkuta (India). Pada tahun 1498, mereka mengincar Malaka yang
merupakan bandar Internasional dan pusat perdagangan rempah-rempah. Armada
Portugis di bawah pimpinan Alfonso D’Albuquerque berhasil merebut Malaka pada
tahun 1511. Pada waktu itu, Karajaan Malaka diperintah oleh Sultan Mahmud Syah
(1488-1511). Dengan dikuasainya Malaka, maka portugis memperoleh dua keuntungan
yaitu sebagai berikut :
1. Portugis
akan menguasai jalur perdagangan penting di Asia, termasuk perdagangan
rempah-rempah.
2. Malaka dapat
dijadikan batu loncatan untuk menguasai perdagangan rempah-rempah di Maluku.
Oleh karena
itu, kemudian Portugis membangun basis militer yang kuat di Malaka.
Alfonso D’Albuquerque ingin mendapatkan sendiri pusat
rempah-rempah yang ada di Kepulauan Maluku, dan pada tahun 1512 bangsa Portugis
tiba di Ternate (Maluku). Ketika bangsa Portugis tiba di Ternate, Kerajaan
Ternate sedang bertikai dengan Kerajaan Tidore. Kedatangan Portugis di Ternate
disambut baik oleh raja Ternate dengan tujuan agar bangsa Portugis dapat
dijadikan sekutu dalam menghadapi Kerajaan Tidore yang dibantu Spanyol. Oleh
karena itu, di samping perang antara Kerajaan Ternate dan Kerajaan Tidore juga
merupakan perang antara bangsa kulit putih yaitu antara Spanyol dan Portugis.
Untuk menyelesaikan pertikaian
bangsa kulit putih tersebut, Paus turun tangan dengan melakukan Perjanjian
Saragosa (zaragoza) pada tahun 1529. Adapun isi Perjanjian Saragosa sebagai
berikut.
1. Spanyol
harus meninggalkan Maluku dan melakukan perdagangan di Filipina.
2. Portugis
tetap melakukan perdagangan di kepulauan Maluku.
Pada awal Kedatangan bangsa Portugis
ke Indonesia, rakyat Indonesia memang tidak menentangnya. Akan tetapi setelah
melihat sepak terjangnya di Indonesia yang sangat menyengsarakan rakyat
Indonesia, maka bangsa Indonesia berusaha menentangnya.
Portugis berada di Indonesia dari
tahun 1511 sampai 1641. Pengaruh Portugis yang ditinggalkan di Indonesia
terlihat dalam bidang kebudayaan. Pengaruh tersebut adalah sebagai berikut :
1. Berdirinya
benteng-benteng Portugis.
2. Berkembangnya
agama Kristen dan Katolik di Maluku yang disebarkan oleh Fransiscus Xaverius.
3. Berkembangnya
musik keroncong yang berasal dari Portugis.
4. Adanya
nama-nama orang Indonesia yang menggunakan nama Portugis.
untuk merebut daerah-daerah kekuasaan Belanda di indonesia.
4) Kesimpulan
Pada waktu
dulu Indonesia mudah sekali terjajah bangsa barat karena kurangnya pendidikan.
Perjuangan mereka untuk memerdekakan bangsa Indonesia sangatlah besar. Oleh
karena itu, kita sebagai generasi muda harus menjaga keutuhan dan harta negara
Indonesia dengan baik.
0 Response to "Kedatangan Bangsa Barat ke Indonesia Singkat ( Lengkap )"
Post a Comment