Perubahan Masyarakat Indonesia Pada Masa Penjajahan Dan Tumbuhnya Semangat Kebangsaan.

PERUBAHAN                      MASYARAKAT INDONESIA PADA MASA PENJAJAHAN DAN TUMBUHNYA SEMANGAT KEBANGSAAN.
SUB TEMA :KONDISI MASYARAKAT INDONESIA PADA MASA PENJAJAHAN.
TOPIK         :1.MONOPOLI PERDANA.
                     2.KERJA PAKSA/RODI.
                     3.SISTEM SEWA TANAH.
                     4.TANAM PAKSA/CULTURE STELSEL.



1.PELAKSANAAN MONOPOLI PERDANA,KERJA            PAKSA/RODI,SISTEM SEWA TANAH,TANAM PAKSA/CULTURE STESEL.

A.PELAKSANAAN MONOPOLI PERDANA.
Monopoli merupkan penguasaan pasar yang dilakukan oleh satu atau sedikit perusahaan.Bagi pelaku perusahaan monopoli sangat menguntungkan karena mereka dapat menentukan harga beli dan harga jual.Saat VOC melakukan monopoli rempah rempah di Indonesia VOC membuat perjanjian dengan kerajaan kerajaan di Indonesia bahwa setiap kerajaan hanya mengizinkan rakyat menjual hassil buminya ke VOC saja,karena produsen rakyat sudah dikuasai VOC maka pada saat itu rempah rempah dijual dengan harga tinggi.Semua ini terjadi karena keterpaksaan,Belanda memaksa kerajaan kerajaan di Indonesia untuk mendatangi kontrak monopoli dengan berbagai cara.Salah satu cara adalah politik adu domba atau dikenal dengan Devide et impera.Adu domba dilakukan Belanda untuk menimbulkan permusuhan antar bangsa Indonesia,sehingga terjadi perang antarkerajaan.
B.PELAKSANAAN KERJA PAKSA(RODI).
Kerja paksa adalah melakukan pekerjaan dibawah ancaman sanksi atau hukuman dimana pekerja tidak memiliki kebebasan untuk menyepakati pelaksaan pekerjaan atau dengan kata laun pekerjaan yang dilakukan dengan suka rela.Contoh:sanksi hukuman dapat mencakup ancaman kekerasan atau pembayaran upah ditunda,penyitaan atau penahanan dukumen prbadi pekerja.Dapat dikategorikan ancaman kerja paksa karena pekerja mungkin tidak bebas untuk meninggalkan pekerjaan ditempat lain.Dalam UUD telah diatur tentang kebebasan individu untuk memilih pekerjaannya sehingga dengan adanya pengesahan UU tersebut tidak ada yang boleh melanggarnya.
                                             

C.PELAKSANAAN SISTEM SEWA TANAH.
Pada masa  tersebut meletus perang di Eropa antara Prancis dan Belanda.Willem V dari negeri Belanda berhasil lolos serangan Prancis dan melarikan diri ke Inggris.Willem V kemudian mengluarkan maklumat yang memerintahkan para pejabat jajahan Belanda menyerahkan wilayahnya kepada Inggris.
Saat Inggris menguasai Indonesia,Gubernur Jendral Lord Minto membagi daerah jajahan Hindia Belanda menjadi empat gubernement,yakni Malaka,Sumatra,Jawa,dan Maluku.Lord Minto kemudian menyerahkan tanggung jawab kekuasaan atas seluruh wilayah itu kepada Letnan Gubernur Thomas Stamford Raffles.
Salah satu kebijakan terkenal pada masa Raffles adalah sistem sewa tanah atau landrent-system atau landelijk stensel.Sistem tersebut memiliki ketentuan,antara lain sebagai berikut:
1.Petani harus menyewa tanah meskipun dia adalah pemilik tanah tersebut.
2.harrga sewa tanah tegantung pada kondisi tanah.
3.Pembayaran sewa tanah dilakukan dengan uang tunai.
4.Bagi yang tidak memiliki tanah dikenakan pajak kepala.
Pelaksanaan sistem sewa tanah tersebut dianggap memiliki banyak kelemahan sehingga gagal diterapkan di Indonesia.Beberapa penyebab kegagalan pelaksanaan sistem sewa tanah adalah sebagai berikut:
1.Sulit menentukan besar kecil pajak bagi pemilik tanah karena tidak semua rakyat memiliki tanah yang sama.
2.Sulit menentukan luas dan tingkat kesuburan tanah petani.
3.Keterbatasan jumlah pegawai.
4.Masyarakat desa belum mengenal sistem uang.
D.PELAKSANAAN SISTEM TANAM PAKSA.
Penderitaan rakyat Indonesia akibat kebijakan Tanam Paksa ini dapat dilihat dari jumlah angka kematian rakyat Indonesia akibat kelaparan dan kekurangan gizi.Sistem ini membuat banyak pihak bersimpati dan mengecam praktik Tanam Paksa. Kecaman tidak hanya dating dari bangsa Indonesia,tetapi juga orang orang Belanda.Mereka menuntut agar Tanam Paksa dihapuskan.Kecaman dari berbagi pihak tersebut membuahkan hasil dengan dihapusnya Tanam Paksa pada tahun 1870.
2.PENGARUH MONOPOLI PERDANA,KERJA PAKSA,SISTEM SEWA TANAH,TANAM PAKSA BAGI BANGSA INDONESIA.
1. PENGGARUH MONOPOLI PERDANA.
Pada awalnya,bangsa bangsa Barat diterima dengan baik oleh rakyat Indonesia.Hubungan perdagangn tersebut kemudian berubah menjadi hubungan penguasaan atau penjajahan.VOC terus berusaha memperoleh kekuasaan yag lebih dari sekedar jual beli.Itulah yang memicu kekecewaan,kebencian,dan perlawanan fisik.
Pada awalnya VOC meminta hak hak dagang.Akan tetapi,dalam perkembangannya menjadi penguasa pasar(Monopoli).VOC menekan para raja untuk memberikan kbijakan perdagangan hanya dengan VOC.Akhirnya,VOC bukan hanya menguasai daerah perdagangan tetapi juga menguasai politik atau pemerintahan.
2.PENGARUH KERJA PAKSA.
Melakukan pekerjaan karena di paksa juga akan membuat seseorang menderita.hal itulah yang dialami bangsa Indonesia pada masa enjajahan dahulu.Pemerintahan Belanda menginginkan kuntungan sebanyak banyaknya dari bumi Indonesia sehingga menerapkan kebijakan kerja paksa.
Gubernur Jendral Daendels,yang memeerintah pada tahun 1808-1811,melakukan bebagai kebijakan seperti pembangunan militer,jalan raya,perbaikan pemerintahan,dan perbaikan ekonomi.Salah satu kebijakan yang terkenal dan buktinya dapat disaksikan hingga masa sekarang adalah Jalan Anyer-Panarukan(Jalan Raya Pos).Pembangunan Jalur Anyer-Panarukan sebagian besar dilakukan oleh tenaga manusia.Puluhan ribu penduduk dikerahkan untuk membangun jalan tersebut.Rakyat Indonesia dipaksa Belanda untuk membangun jalan.mereka tidak digaji dan tidak menerima makanan yang layak.Akibatnya,ribuan penduduk meninggal baik karena kelaparan maupun penyakit yang diderita.Pengerahan penduduk untuk mengerjakan berbagai proyek Belanda inilah yang disebut kerja rodi atau kerja paksa.
3.PENGARUH SISTEM SEWA TANAH.
Sistem sewa tanah menggambarkan seakan akan rakyat tidak memilki tanah,padahal tanah tersebut milik rakyat.hasil sewa tanah juga tidak seluruhnya digunakan untuk kemakmuran rakyat..Hasil sewa tanah tersbut sebagian besar digunakan untuk kepentingan penjajah.
Sistem sewa tanah diberlakukan terhadap daerah daerah di pulau Jawa,kecuali daerah daerah Batavia dan Parahyangan.Daerah daerah Batavia umumnya telah menjadi milik swasta dan daerah daerah Parahyangan merupakan daerah wajib tanaman kopi yang memberikan keuntungan besar kepada pemerintah.
4.PENGARUH SISTEM TANAM PAKSA.
Pada tahun 1830,Johannes van den Bosch menerapkan sistem tanam paksa(cultuur stesel).Kebijakan ini diberlakukan karena Belanda menghadapi kesulitan keuangan akibat perang Jawa atau Perang Diponegoro (1825-1830) dan perang Belgia (1830-1831).Penderitaan rakyat Indonesia akibat kebijakan tanam paksa ini dapat dilihat dari angka kematian rakyat Indonesia yang tinggi pada tahun 1848-1850,karena paceklik,9/10 penduduk Grobogan,Jawa Tengah mati kelaparan.Dari jumlah penduduk yang semula 89.000 orang,yang bertahan hanya 9.000 orang.Penduduk Demak yang semula berjumlah 336.000 orang yang dapat tersisa hanya 120.000 orang.
Pada tahun 1870,keluar UU Agraria yang mengatur tentang prinsip prinsip politik tanah di negeri jajahan yang menegaskan bahwa pihak swasta dapat menyewa tanah,baik tanah pemerintah maupun tanah penduduk.Tanah penduduk dapat disewa Selma 5 tahun,da nada juga yang disewa selama 30 tahun.Pada tahun yang sama juga keluar UU Gula,yang berisi larangan mengangkut tebu keluar dari Indonesia.



KESIMPULAN:
KEDATANGAN BANGSA BANGSA BARAT KE INDONESIA MENYEBABKAN KOLONIALISMA DAN IMPERIALISME.HIDUP DALAM PENJAJAHAN MENGAKIBATKKAN PENDERITAAN BAGI RAKYAT INDONESIA.KESEWENANG WENANGAN PENJAJAH MENDORONG BANGSA INDONESIA UNTUK MELAWAN.PERJUANGAN RAKYAT UNTUK MELEPASKAN DRI DARI PENJAJAHAN MEMERLUKAN PENGORBANAN YANG SANGAT BESAR.PADA MAA PENJAJAHAN JEPANG DAN BELANDA INDONESI MENGALAMI BANYAK PERUBAHAN DALAM ASPEK GEOGRAFIS,PEDIDIKAN,EKONONI,DAN POLITIK.
                   
                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                  

0 Response to "Perubahan Masyarakat Indonesia Pada Masa Penjajahan Dan Tumbuhnya Semangat Kebangsaan."

Post a Comment

Powered by Blogger.